gw sependapat sama agan TS. seburuk apapun kejadian dan jumlah korbannya, nggak ada yang menginginkan ini terjadi. si supir itupun juga tentunya nggak pingin semuanya jadi kayak gini kok. mau nggak mau, suka nggak suka, ini adalah KECELAKAAN. walaupun si supir itu emang sebelumnya pake narkoba da...
jadi kalo lagi kena musibah boleh kalap gitu? elu pikir kalo nggak kalap berarti nggak pernah menderita? kalo nggak kalap berarti setuju sama apa yang terjadi? kalo nggak kalap berarti nggak solider? gara-gara orang kayak elu makanya banyak tawuran dimana-mana.
yang proto-indo-european itu cuma 1 cabang dari 1 bahasa besar (bahasa awal manusia). cabang laennya ga diambil karena bisa jadi ga ada data cukup, ga punya kesamaan dengan bahasa lainnya (bahasa terisolasi), sudah berubah drastis, ato sudah punah dan ga ada yang bisa lagi, ato ga pernah dikenal...
tanpa bermaksud sexist, gw setuju sama pendapat ini. nggak semua cewe sih emang, palingan sekitar 8 dari 10 lah... :hammer:
TSnya kayaknya kagak paham UU pilkada ya... yang diitung emang cuma suara sah gan, suara tdk sah sama yg nggak hadir nggak diitung. jadi jumlah presentase partisipasi masyarakat nggak mempengaruhi legitimasi hasil pemilu. kalopun calon pemilih yg menggunakan hak pilih cuma (misalnya) 55% daritota...
terorisme memang harus diberantas kan...? mau muslim atau bukan, kalo mengganggu stabilitas harus dieliminasi. :army: