Terkadang, sesuatu terjadi tidak sesuai dengan keinginan. Takdir memiliki peran lebih penting dari apa pun. Seperti halnya yang terjadi padaku saat ini. Saat logika berhasil dibelokkan oleh keinginan hati. Telah beberapa tahun lamanya aku tergabung dalam sekumpulan gadis yang menamakan diri sebaga
BCS 3 Umpama ilalang dalam rumpun padi Serupa tajam meski tidak sama gunanya Perih menusuk meski sekedar berpura Lalu bagaimana denganmu? Hadirmu Tawamu Bahagiamu Lukamu Benarkah nyata? Shubuh mengayuh netra mengembun Raga terbaring sukma mengawang Mengeja mimpi dalam tapak kelana Tertatih meny
Jangan biarkan peliknya dunia Menenggelamkan rasa syukur Biarkan ode karam dalam pekat malam Dibaluti sejuta prasangka berbaju luka #Iamjealous
Biarkan saja semesta mengira semestinya Abaikan saja dunia menerka dan mengarang cerita Kelak, ketika aku tiba dipuncak perjalanan Akan kugambarkan keindahan dalam potret kenyataan
Aku adalah lembah kesunyian Dan kau sungai sang amor yang mengalir di bawahnya Menyirami hati yang mengering Mematahkan dahan harapan yang usang Kau menghangatkan nurani yang mengembun Menumbuhkan tunas kasih sayang Menyandarkan aku di bahu rindangmu Membiarkan aku bertelekan di teras kasihmu Mer...
Aku sudah lelah memahami Lakukan saja sesukamu Kelak kau akan memahami Saat penyesalan membunuhmu secara perlahan dengan cara yang paling menyakitkan
#Selesai Hari ini tugasku telah usai. Waktu untuk menunggumu telah selesai. Lepas sudah ikatan yang telah terburai. Hari ini aku telah menjadi milikku seutuhnya. Biarkan aku pulang .... Untuk melanjutkan hidup yang sempat tersendat. Tolong! Relakan aku menyongsong kebahagiaan. Mengepakkan s
Di sepertiga malam Rembulan luruh dalam pelukan Kejora tersipu malu menggurat rindu Ada tangan-tangan hamba yang pasrah meminta Membelai iman dalam kalam sejuk sebuah dosa Ada jiwa-jiwa yang resah meronta Mendakwa takdir memburu hasrat Burung hantu berdendang Seluruh tubuh meremang Bimbang... Di am
Aku menatap bayangan dari balik punggungmu Mencuri sepotong senyum yang kau tebar Lalu kuabadikan dalam relung kalbu Kau tahu? Senyum itu yang menuntunku dalam kegelapan Bahkan disaat dunia gempita dalam gemerlap bintang Sementara kau sibuk mengejar kupu-kupu di taman Hingga aku reikarnasi be
SeShubuh kalbu menguntum Tarian jemari menjejak hati Berpalung rindu dalam sekap netra Dalam kedunguan pilu Ribuan purnama aku memuja rembulan Mendekap harap dibalik awan pekat Aku bahkan tidak tahu di mana arah timur Yang kutahu di sini hanya ada jejakmu Jejak yang menyeret rona dalam halunisas
Aku tak peduli Saat angin menerbangkan duri-duri menghujami tubuhku Karena kuyakin Kau selalu ada melindungi hatiku. Aku tak peduli Sekalipun ombak menerjang menghantam ragaku Karena Kau pasti selalu ada menggenggam erat jemariku. Aku tak peduli dengan gelegar petir yang mengundang badai. Karena a
Gadis beruntung itu aku. Saat berhasil menyeret Razka--pemuda yang trauma karena terluka oleh cinta sebelumnya--kedalam noktah pernikahan. “Terima kasih telah bersedia menerima pinangan putraku. Bagiku, ketiban rembulan bukan apa-apa, sebab kabar Razka ingin menikahimu lebih berharga daripada i...
“Hamil lagi? Gak salah, Jeng?” Seperti dugaanmu, respon tetangga serta ipar-iparmu akan sesinis seperti yang sudah-sudah. Sama dengan saat kamu mengabarkan kehamilan anak ketiga yang hanya berjarak tiga tahun dari kakaknya. Mereka mengolok-olok atas apa yang terjadi padamu. Seakan kamu serupa...