nggak ada guna sih dimakzulkan, prosesnya aja butuh waktu panjang & DPR lagi nggak konsentrasi juga, mau pileg. kesalahannya juga susah dibuktikan. yang benar itu lakukan gerakan massal untuk tolak pilih capres & parpol yang jadi 'pegangan' dia.
kayak singapore maksudnya? di sana menteri nggak diberi mobil & rumah dinas, nggak ada uang operasional. cuma gaji aja & besar, sebesar gaji direksi perusahaan besar. salah fatal untuk cegah korupsi cuma dengan naikkan gaji. gaji itu sepantasnya aja, tapi sistemnya diperbaiki. problem utama
es campur di salah 1 restoran di menteng Rp 120 ribu. kaum mendang mending nggak usah beli. beli aja di gerobakan pinggir jalan, apapun. kalau ke mall, langsung cari basemen, makan di kantin karyawan aja.
cuma omongan simba yang bisa dipegang kalau soal beginian. apa kata orang lain termasuk pengurus, lupakan karena nggak berpengaruh...
ini spontan? tentu tidak. dia anak dari bos garis ideologi, bukan kader yang gabung karena jokowi atau anti oom gemoy.
coba memang belum tentu bisa, tapi kita bisa lihat banyak review dulu lah minimal. memang ada review soal syeikh gunung bohong yang bagus? kalau ada, pasti bohong sesuai namanya...
problemnya waktu itu, dia mau dijadikan menteri sebagai perwakilan banteng. lha, kalau perwakilan banteng tentu harus persetujuan mamak dong... jadi sekarang lebih baik dia keluar dulu, biar bisa bebas kalau dipilih jadi menteri.
bagusnya memang diberi batas maksimal tapi nggak ada minimal, karena penerima pajak kan daerah, bukan pusat. jadi disesuaikan dengan kondisi masing2 daerah & ditetapkan lewat perda.
percaya begitu? karena bapaknya sudah nggak ada, dia merasa bebas. tadinya dia diberi karpet merah, masih sangat muda bisa dapat dapil empuk. tapi kontribusi minim, jadi dipindah ke dapil berat, nggak terpilih. dia nggak jadi menteri aja karena mamak merasa dia kurang kontribusi.