negeri abal2, sertifikat sudah dipecah, bisa eksekusi tanpa pernah para pihak dipanggil ke pengadilan.
biasa ini, kebijakan yang jkt sentris, nggak pernah berpikir negara ini besar & banyak yang sulit dapat SDM di pelosok2. untuk tenaga kesehatan & pendidikan, harusnya dikecualikan + pakai UU ciptaker aja.
cek kontraktornya pasti abal2, dipasang lift buatan menlen harga paling murah yang dipakai sebentar langsung rusak. tapi bayarnya harga otis. begitu mau diperbaiki, spare part nggak ada.
kalau nggak suka diklakson, pasang klakson non standar yang lebih keras suaranya. adu klakson lebih baik dari adu jotos.
kurangi jumlah menteri jadi cuma 15 aja dulu. hapus posisi wamen, stafsus dll. kecuali mau bubar lebih cepat.
siapa dulu dong pembinanya, dijogetin aja dulu... percuma anggaran keamanan paling besar, ternyata nggak bisa beri rasa aman ke masyarakat.
salah 1 pasti palsu kalau dua2nya koordinatnya sama. sekarang kan sertifikat pakai koordinat GPS supaya nggak bisa ada kepemilikan ganda. sering juga alamat sama secara koordinat ternyata beda.
di sini belum pernah disidik & disidang, jadi sebetulnya berbahaya untuk dipulangkan. apalagi kalau dianggap sudah kadaluwarsa kasusnya, jadi sudah bisa bebas ketika balik. amrik di bawah trump bisa jadi memulangkan dia untuk hemat anggaran. tapi di sini harus siap dulu dengan proses hukumnya.
dampaknya besar & lebih penting dari makan siang gratis. selama ini program2 kesehatan & pendidikan, bahkan ada program nutrisi juga, itu disokong oleh usaid. yang paling pusing itu lsm/ngo sosialis yang kehilangan pendanaan. anak2 sjw & pegawai ngo yang tadinya bergaji besar bakal kehil
itu prosesi menghormati leluhur sebetulnya. bisa dengan banyak cara untuk hormati leluhur. tao, kong hu cu & budha itu sebetulnya bukan agama berdasar sistem timteng, tapi budaya & pedoman hidup. nggak heran tempat 'ibadah' bisa digabung ke kelenteng yang merupakan pusat komunitas.
dengan tingkat kesuburan sudah 1,6 sih bisnis properti sebetulnya terancam nggak laku. kawasan seluas itu siapa yang mau beli? sampai buat banjir sih nggak masuk akal...
cabut aja subsidi gas melon, pertalite & solar busuk. yang penting itu pasokannya aman di masyarakat. mau subsidi sih lebih baik potong aja pajak penghasilan dll untuk masyarakat. banyak orang pakai gas melon itu nggak lebih karena mudah angkatnya, bukan karena semata diberi subsidi. coba sediaka...
cuan dari sebelah mananya? nggak seberapa duitnya dibanding nyawa manusia. mobil kecil kayak airev aja dibawa ke tol disusul bus/truk ngebut aja sudah ngeri, apalagi motor.