yang terjadi bukan penghematan, tapi realokasi yang artinya ada sektor2 yang dikorbankan. kalau penghematan itu ada skema yang jelas & fungsi2nya nggak hilang. beda jauh sama DOGE-nya trump.
di kita masa keemasan mebel sudah lewat karena nggak ada regenerasi. sekolah2 terkait juga nggak ada. buat mebel presisi aja nggak bisa kok, semua masih pakai 'feeling'. padahal 10 tahun dipimpin kang mebel, malah nggak ada perkembangan.
seperti saya sudah tulis, untuk kendalikan hewan galak, beri dia makan tiap hari, pasti akan jadi jinak ke yang beri makan. paham kan tujuan makan gratis ini?
buat apa ada TKI kalau kerja di LN itu dianggap nggak nasionalis? lagi saya curiga ini isu kaburduluaja justru dari pendukung penguasa sekarang, mendorong orang2 yang kritis untuk pergi ke LN supaya lebih mudah menguasai negeri ini.
ini namanya 'japrem' ke ormas agama. memang ini tempat ibadah jadinya bisa diawasi oleh tokoh2 agama? kalau bisnis ya diawasinya oleh orang2 yang punya kualifikasi auditor lah.
harusnya buka rekrutmen terbuka, pakai fit & proper test di DPR & DPD secara terbuka. baru setelah itu dipilih oleh DPR & DPD. pasti ada 'main mata', tapi bakal dirujak netizen kalau di fit & proper test orangnya nggak bisa bagus jawaban2nya.
plat F yang orang lokal lah... masih untung dia beli tiket bawa mobil, nggak terobos pagar. hewan di sana rata2 nggak akan menyerang pengunjung karena sudah disuapi oleh pemiliknya.
jkt sudah terlalu padat untuk jadi basis manufaktur. apalagi kalau orang2nya nggak mau keluar dari daerahnya sekarang ya susah. yang mungkin dikembangkan bisnis di daerah seperti jkt itu cuma bisnis jasa. kayak bdg jadi tempat jajannya orang2 jkt, kerjanya orang jkt wisata kuliner di bdg. ini yan...
lowongan paling banyak yang saya pantau itu dari polandia & tetangga2nya bekas anggota pakta warsawa. banyak pekerjaan manufaktur dari eropa barat dipindah ke sini karena upah buruh lebih kompetitif & aturan nggak seketat di eropa barat karena pemerintahnya rata2 konservatif (pro trump).
yang harus dikembangkan itu meritokrasi, yang terbaik yang terpilih. sayangnya, demokrasi itu nggak kenal meritokrasi, tapi selera. kalau selera lokalnya bagus, beruntung daerahnya. bukan cuma di singkawang, di semarang juga yang menang amoy...
sekolah kedinasan itu sudah nggak relevan, lebih baik dikonversi jadi training center aja. dengan biaya yang sama, bisa dapat dari pasar kerja dengan hasil lebih bagus.
cara hitungnya bagaimana? siap2 aja pemilik aplikasi bangkrut... harusnya kalau mau buat aturan baru bisa diterapkan 1 tahun lagi. mendadak begini sih sama aja bunuh investor.
cara hitungnya bagaimana? siap2 aja pemilik aplikasi bangkrut... harusnya kalau mau buat aturan baru bisa diterapkan 1 tahun lagi. mendadak begini sih sama aja bunuh investor.
turut berduka cita. kalau masih jalan kaki di pinggir jalan atau berpergian pakai sepeda motor, cewek sih lebih baik jangan pegang hape & pakai backpack aja. istri saya beberapa tahun lalu lagi lari pagi aja kena jambret, jidat sobek sampai 5 jahitan karena main hape. lalu sebelumnya juga karena
masa nggak tau urus duit dari anggaran negara sebesar itu harus pakai tender. cantik sedikit mainnya lah, buat tender lucu2an. kalau ngomong begini malah langsung bisa dituduh korupsi.
pengawas? memang pernah bisnis apa dia? tapi dulu dia ngebet urusi sendiri duitnya sampai mau jadi preskom perusahaan yang di pancoran, untungnya nggak jadi kalau nggak, malu2in.