faktor utama investor malas masuk sini: nggak ada kepastian hukum & biaya. birokrasi yang buruk itu akibat dari nggak ada kepastian tersebut. level presiden atau menteri aja kalau ditanya investor kelas kakap, nggak akan bisa jamin kepastian hukum & berapa besar biaya yang diperlukan di lua
jarak 30 meter dari sungai, wajar kalau punya sertifikat. kalau persis di pinggir sungai, ini yang nggak wajar karena kiri kanan sungai itu lahannya punya negara, biasanya dibangun jalan inspeksi.
model bisnis sudah berubah. saya sudah beli puluhan hape & belasan laptop secara online sejak 10 tahun lalu, sudah nggak pernah beli lagi di toko fisik. sekarang mal khusus gadget dibuat produsen jadi experience & service center. belinya belum tentu di tempat, kalau cek di online lebih murah
permintaan global lagi lesu. klien saya yang biasanya ekspor banyak, sekarang sepi order sudah mulai jual2 aset.
1. bebas beragama atau nggak 2. yang beragama, bebas mau agama apa aja, nggak ada agama resmi 3. negara & pejabat2nya terlarang menafsirkan agama. jadi nggak ada istilah 'agama sesat' atau 'ajaran sesat'. 4. kebebasan menjalankan agama apapun, terlarang diganggu oleh pihak2 la...
orang terkaya mah bebas... siap2 beli mobil hadiahnya motor, tv, kulkas, ac. di dalam mobilnya, tv, audio, sampai ac-nya buatan sendiri. os mobilnya aja pakai kaskus...
cocok buat jadi reviewer makanan penjara. kalau bilang nggak enak, silakan dikondisikan oleh para sipir...
seguru seilmu terstruktur sistematis masif kayaknya ini melebihi suhu besarnya... layak dikebiri ini orang.
ekonomi kita nggak jelas soalnya. jangka panjangnya makin nggak jelas dengan arah kebijakan serampangan yang dijalankan oleh anak2 magang.
negara itu pengusaha terburuk, jadi jangan suruh negara bisnis apapun. bubarkan aja semua BUMN. menguasai kekayaan alam itu bukan berarti harus mengurus & mengolah sendiri. paling penting adalah dapat untung dari kekayaan itu & digunakan untuk kemakmuran rakyat banyak. sekarang diurus &
doktor bidang apa? memang jadi punya kemampuan teknis? kalau omong doktor jangan di itb, di sana gudangnya.
problem minyakita: 1. mutu lebih jelek 2. takaran nggak sesuai 3. cuma ada di warung & pasar tradisional, harganya jadi lebih mahal & harus cash. cuma sekali2nya beli waktu minyak goreng langka, habis itu nggak pernah mau lagi, kapok.