pertamax nggak perlu diragukan kok. masyarakat beli pertamax, beneran dapatnya ron 92. pertalite kadang pakai pertamax juga barangnya. korupsinya bukan pertamax tapi barangnya pertalite, tapi lebih kompleks dari itu. korupsinya ada di transfer pricing utamanya.
sudah dilakukan dari zaman papa nobita, manipulasi statistik. jadi kelihatan bagus, tapi kenyataannya nggak terjadi.
mau jadi negara maju? bandingkan pete hegseth dengan menhan kita sebelumnya aja macam langit & bumi. padahal usia hampir separuh, pangkat dia juga cuma mayor. apalagi bandingkan jd vance dengan wapres kita sekarang, kayak bandingkan pagani vs ayla.
syarat ipk, tinggi badan, usia itu nggak relevan. yang tepat itu cukup lulus ujian aja. baru itu namanya merit based system.
orang paling berkuasanya ini... paling banyak cuannya juga. hebat pilih posisi. kerajaan toba aliansi dengan kerajaan jawa.
ini alasan acara pembekalan itu nggak berguna. praktisi diberi pengarahan oleh anak magang. lebih bagus dibagikan aja materinya, suruh baca sendiri, adakan post test online pakai face recognition.
ini rata2 seluruh indonesia atau cuma di kota2 besar aja? kalau rata2 seluruh indonesia, angka sebesar itu sih wajar.
semua ppns bisa menetapkan dpo. di ojk juga ada ppns. tapi untuk bisa urus red notice cuma polisi yang bisa.
tanda kita nggak sedang baik2 aja. dikomandoi oleh pensiunan, dijalankan oleh anak magang. selesai sudah...
pesan dari para investor: tolong yang kelola itu orang2 yang kapabel, jangan anak magang lagi yang diberi kuasa & diawasi oleh pensiunan yang nggak mengerti bidangnya.