80kpj itu kencang, itu kecepatan maksimal di jalan tol antar kota. mobil aja rusak parah kalau kecepatan segitu tabrakannya, apalagi ini sepeda motor atau tubuh manusia.
kalau makanan, sudah basi, harus dimakan rame2 dari level dirjen sampai staf yang urusi. sudah, kayak zaman orba lagi aja, diganti oleh lembaga swasta.
ini sih kasus murni pemerkosaan, mana bisa dinikahi? apalagi nggak saling kenal. betul kalau ada pemikiran bisa ada KDRT kalau dipaksakan.
nggak usah dihukum, tapi cukup diancam pakai golok secara bergiliran oleh petugas puskesmas se-bogor.
sudah beberapa kenalan saya tewas karena kecelakaan saat turing moge. memang in great (horse) power, comes great resposibility & danger. naik bebek/matic 100an cc buat transpor dalam kota memang sudah paling tepat.
yang 'utang' siapa, yang bayar orang lain yang nggak menurut apa kata kelompoknya. cari alasan yang masuk akal sedikit... buat yang menang pilpres, orang macam ini kalau dipakai bakal jadi kuda troya.
bukan susah cari kerja tapi kompetensi & pengalaman nggak sesuai dengan kebutuhan, atau maunya terlalu muluk dengan kompetensi/pengalaman yang dimiliki.
majapahit itu tergolong lebih muda dibanding kerajaan2 yang peninggalannya lebih banyak. cek aja penyebab keruntuhannya apa, baru bisa tau penyebab peninggalannya jarang2.