three in one menimbulkan masalah sosial baru yaitu joki , lebih baik ganti ganjil genap atau erp , kalau bisa buat peraturan bagus yg tidak menimbulkan masalah baru
baik nya dihapus karena menimbulkan masalah sosial baru joki three in one ,yg memakan jalan , joki berjejer , aparat kurang sehingga tidak mungkin razia joki terus , lebih baik diganti ganjil genap atau erp
saran jalan bus way juga dibebaskan untuk umum , karena lebih banyak masalah di bandingkan manfaatnya , sering kecelekaaan banyak korban , tidak mengurangi macet karena jalur disroboat , sedangkan kekurang petugas , jarang ditindak pelanggarnya. peraturan yg dibuat dan tidak ditindak pelanggarnya...
saya dukung penghapusan three in one , karena tidak efisien , bikin tambah macet karena joki maju ke jalan sehingga jalan jadi sempit, ekploitasi anak , bikin jakarta / ibu kota tidak bagus kalau dilihat turis , kok jakarta seperti ini , lebih baik pakai system bayar saja , kalau mau mengurangi kep
ane sudah pernah coba naik busway transjakarta dari pertama diadakan , tapi belum nyaman , sekarang naik busway kalau terpaksa ,tidak ada pilihan lain , masih nyaman pakai mobil pribadi .
angkutan umum kota memang sebaiknya semua dikelola oleh pemprov dki , biar nga saling menyalahkan bila pelayanan kurang bagus
perbanyak cctv untuk pengawasan , kehilangan pasti melibatkan porter dan orang dalam lingkungan bandara , karena orang luar tidak mungkin bisa menjangkau barang barang bagasi
masalah angkutan ini memang sudah benang kusut , dari awal tindakan hukum juga tidak tegas , cin cai cin cai , mobil angkot ugal2an , ngetem sembarang , masuk jalur seenaknya , keluar motong seenaknya ,penindakan kurang , mobil tidak lajak jalan pun jarang ditindak , angkot lawan arah pun jarang di
tetap lebih nyaman pakai mobil / motor pribadi , makin tahun makin jelek mutu transjakarta , waktu tempuh lama, armada lama ac tidak dingin / tidak terawat mirp metro mini, harus ditingkatkan pelayanannya baik armada maupun sdm nya