Part - 2 Pernikahan dalam bingkai segitiga, tidak sesimpel yang biasa terlihat dalam drama, butuh perjuangan extra keras dan keteguhan hati sekuat baja, serta keikhlasan yang tiada tara. Pernikahan mentari dan Iman yang semula disetujui Rindu, mulai melahirkan benih-benih cemburu, yang semakin ha...
Part - 3 Hari masih gelap ketika bus yang ditumpangi mentari memasuki terminal. Mentari terbangun dari tidurnya, dilihatnya jam dipergelangan tangan menujuk ke angka empat. Bergegas diraihnya tas yang tersimpan di bagasi, dan ia mulai mencari masjid. Dipercepat langkah kakinya, karena gerimis mul...
Part - 4 Iman menggulung lengan kemejanya, terlihat gagah ia dengan kemeja warna biru muda, dipadu celana jeans berwarna biru tua. Perlahan diseruputnya kopi yg masih mengepul di hadapannya. Biasanya aku selalu minum bersamanya dalam canda pagi, Iman suka kopi hitam sedangkan aku minum white kopi...
Part - 5 Mentari sedang membaca ayat terakhir dari surat Al Baqarah, ketika terdengar pintu diketuk. Mentari merapikan mukenanya, dan bergegas membuka pintu. Betapa terkejutnya ia, begitu mengetahui siapa yang berdiri dibalik pintu. Iman berdiri disana, dengan senyum manis tersungging dibibirnya....
Part - 6 Rindu menatap derasnya hujan yang turun disore itu...dilekatkannya wajahnya ke kaca, terasa dingin, seperti dinginnya suasana yang ia rasakan saat ini. Perlahan airmatanya jatuh membasahi pipinya, ia tak kuasa menahan kerinduan yang teramat dalam. Diraihnya sweater Iman yang tergeletak d...
Part - 7 Iman memacu kendaraannya dengan cepat, hujan masih belum juga reda sejak keberangkatannya dari rumah Mentari. Sesekali terlihat senyum tersungging dibibir tipisnya. Pelataran masjid sudah dipenuhi jamaah, ketika ia memarkir mobilnya Bergegas ia berwudhu untuk melaksanakan shalat jum'at. ...
Part - 8 Iman membuka matanya, dilirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Upz...ternyata sudah jam 5, bergegas ia menuju kamar mandi dan berwudhu. Melewati dapur, dilihatnya Rindu yang sedang menyiapkan sarapan pagi. Ia melihat kearah Iman, tapi wajahnya muram, tdk terlihat senyum menghi...
Part - 9 Iman terhenyak dari lamunannya ketika suster memanggilnya. "Permisi Pak, maaf dokter memanggil bapak ." "Oh..iya sust, nanti saya kesana." Iman menyelimuti Mentari yang sedang tertidur. Dipandangnya wajah mentari yang terlihat pucat. Perlahan ia meninggalkan ruangan. ...
Part - 10 Tubuh Mentari dibawa menuju ruang operasi, mentari terbaring lemah tetapi tetap tersenyum. Tapi senyum itu terlihat begitu dipaksakan. Iman menggenggam erat jemari belahan jiwanya itu. Rindu dan anak-anak berjalan menyusul di belakang. "Sampai disini saja ya pak mengantarnya,"...