Echizen.Ryoma Kalo wajib saya rasa sih tidak, tapi dengan adanya info tersebut, customer merasa di ingatkan oleh seller untuk hati2 dalam membeli. Tentunya tujuan seller adalah agar konsumen merasa puas, bukan untuk merasa tersinggung wkwkwk Maka munculnya divisi "customer care" yg tuga
nickjer Ya kalo tidak bisa diterima, ya infoin dari awal aja sebelum saya membayar. Tulis terang terangan di meja kasir. Kenapa saya katakan harus tulis, supaya ada bukti fisik. Toko tak perlu repot menjelaskan kepada buyer. Kalo hanya info secara lisan, resiko toko adalah buyer akan memberikan a
Saya balikan lagi deh pertanyaan nya? Kenapa saya yg harus tanya, kenapa bukan seller aja yg info di meja kasir, hal tersebut juga bisa jadi bukti kalo produsen sudah memberikan warning secara tertulis dan terang terangan
secondtimer Tidak semua seller melakukan hal seperti ini. Seller lain banyak yg lebih mengutamakan satisfied terhadap konsumen. Mereka berani memberikan layanan kembalikan barang. Mereka padahal perusahaan besar, yg tentunya sudah punya loyal customer dimana mana. Mungkin mereka mengerti, betapa p
cassiera Stok opname bukan hanya di gunakan untuk produk retur. Tapi banyak hal, misal barang reject, barang fast moving, barang yg tidak laku dll. Ya justru itu, tak masalah kebijakan toko tidak memperbolehkan menukar, tapi kasitau info di awal, tidak susah menulis di meja kasir, di tag harga, di
Ada rasa sepakat, apabila konsumen tau diawal bahwa aturan nya non retur, beda halnya aturan di berikan ketika konsumen sudah membayar.
Saya bukan tipe orang yg hapal - berapa jumlah sepatu yg saya miliki - berapa jumlah sendal yg saya miliki - jenis sepatu apa saya yg saya milili - jenis sendal apa saja yg saya miliki - warna sepatu apa saja yg saya punya - warna sendal apa saja yg saya punya Dan ketika saya berbelanja.. saya hany
Peraturan tentang perdagangan pasti ada, kalo ingin menukar dengan bukti video, saya rasa konsumen ada rasa "takut" untuk membeli barang tersebut. Apabila tidak benar2 harus dibeli, dia akan berpikir 2 kali untuk membeli barang tersebut
Tokainosuke Kebijakan berbeda beda, harusnya produsen yg harusnya menjelaskan produknya di awal, supaya konsumen mengerti toh
Makanya dalam dunia perdagangan kebijakan toko berbeda beda. Tapi toko juga harus kasitau customernya, ini lho kebijakan gw, di awal sebelum terjadinya transaksi. Berrybenka dengan tegas memberitahukan aturan main di halaman muka webnya. Kenapa di toko offline malah tidak dilakukan hal yg sama ?
Wait, gw perjelas, bkn di balikin, tapi dituker. Beda hal ya Justru bukan barang cacat, kalo cacat malah saya ga akan balikin, dengan asumsi cacat bisa terjadi karena kesalahan saya. Ini barang masi dalem dus dan blum di apa apakan. Apabila ditukar pun, pihak toko bisa memeriksa kondisi nya. Kal
Echizen.Ryoma Gw juga gak akan beli tong, kalo seandainya ada tulisan di display atau meja kasir kalo barang non retur wkwkw
secondtimer Ya dilihat dulu kasusnya seperti apa. Mengembalikan barang cacat itu kan di selidik dulu, padahal suatu barang pastinya melalui proses QC kan. Misal, anda membeli barang tanpa melihat barang tersebut secara real (walk in) kemudian anda bayar, tapi ketika anda terima teryata cacat. Toko
rh2110 Masalahnya bukan beli sepatu or sendal wkwkw Info yg diberikan ke konsumen tentang kebijakan itu, tidak dikasitau dari awal.
Anda bilang, ada atau tidak nya tulisan itu aturan itu tetap ada ? Wkwkwk.. ya mana bisa seperti itu. Buyer kan dianggap tidak tau mengenai kebijakan masing2 toko. Misal saya belanja di toko anda, aturan seperti apa, mana saya tau kan.. kalo anda tidak meng-informasikan. Hukum alam ? Berrybenka