entahlah.... yang bisa kukatakan hanya kata muak muak muak muak muak muak kalaupun hati bisa berkata mgkn bukan kata muak yg terlontar hanya muntahan berbau busuk aku muak muntahkan saja semua janji janji palsu yang memenuhi lambungmu muntahkan saja bersama darah bersama nanah bersama semua sum
Kau memantiknya menjadi badai api Ketika musim semi mencoba menyapa dalam hening di senyum yg tak lagi ramah Jangan menanyakan ketika darah mengalir di air matamu Segala dendam menutup semua kasih Hanya belati menancap di dadamu yg bisa maklum, bahwa kau tak akan menemui sosok ramah itu lagi geran
Aku masih saja, Bercengkrama dg imajinasiku Menganggap kamu nyata, Nyata menjadi milikku, dear you, Mengapa aku makin rindu? sampai kapan kau akan terus bercengkerama dengan imajinasimu yang terus saja mencengkeram akal sehatmu aku memang nyata tapi untuk menjadi milikmu bukanlah suatu kenyataan
biarkan saja waktu.. ya waktu kan menjawab tanya mu,,, aku adalah aku,, mereka bukan aku,, pelangi jingga itu tlah hilang bagi ku,, tak pantas ku larut dalam ingatan yang buntu,, tapi,, kan ku pertimbangkan ucapanmu,, ya benar kau,, yang tak ku tau siapa itu,, setidaknya kau mau mendengar ku,,:ki
Inilah akhirnya. kau temui jua.. pelipur cinta lara.. sedangkan aku berlayar seperti kapten jack.. hampir mati berantakan,, kehausan, didera cinta di lautan,, Tapi aku tak sendirian.. ada wena sang pujaan.. setia benamkan ku dalam pelukan,, ingatkah kau, Zalfa fitriana (pelangi jingga) sumpah sera
andai saja kau tau apa isi hatiku mungkin kau akan segera pergi melewatiku aku sangat takut untuk membuka hatiku yang trauma atas cinta dimasa lalu itulah alasanku, itu bukanlah sebuah alibi palsu kenyataan yang pahit untuk diingat dan digali kembali semoga saja kau mengerti kenapa aku seperti ini
maaf, bukanku bermaksud seperti itu aku tak hanya ingin menyakitimu tak sekalipun aku berfikir untuk menghindar darimu sungguhku ingin lebih dekat dan mengenal dirimu :rose: kita sudah cukup dekat jangan buat kerongkonganku semakin tercekat tidakkah kau lihat aku sekarat memikul semua kesumat ka
benarkah itu? aku tak pernah berguru kepada siapapun aku terbiasa menatap seperti itu ada apa denganmu? mungkinkah ada yang salah denganku? bila itu membuatmu merasa terganggu aku akan berhenti melakukannya dan katakan sekarang apa yang kau mau dariku ya, itu sangat mengganggu kau pengganggu kau
bisakah kau mendengarnya ? masih sajakah kau malu untuk mengungkapkannya? jujur saya dan bilang kepadaku apa yang membuat beku lidahmu ku tunggu itu, sampai detak jantung ini berhenti dan hangatmukan tetap abadi dihatiku :malus lidahku tak beku aku masih bisa merapal doa-doa untukmu hanya saja
gemuruh guntur memecah hening sore itu kau yang duduk malu meloncat ke arahku memelukku erat hingga membuatku sesak kau sembunyikan kepalamu didadaku tampak wajahmu agak takut dan malu aku hanya dapat diam dan berkata dalam hati mengapa kau memelukku? bukankah kita baru saja ketemu? ku harap ini ...