Selama mengenyam bangku kuliah, Kanda percaya bahwa kuliah tuh di mana aja sama. Mau kualitas kampus itu bagus atau enggak, semua kembali lagi kepada kamu yang ngejalanin. Mau itu kampus sebagus apa pun kualitasnya, kalo kamunya ble’e, males ngerjain tugas dan sering bolos, ya sia-sia. Tapi kalo kamu rajin, tekun dan ulet selama kuliah meskipun kampusmu bobrok, niscaya masa depan kamu cerah.

Oh iya, dalam pembahasan sejarah kali ini, Kanda pengin ngasih tau kamu kampus pertama yang didirikan di Indonesia yaitu.. JENG! JENG! JENG! *drum roll*


Buat masuk UI itu nggak cuma butuh kecerdasan dan biaya yang nggak sedikit, namun juga mental yang kuat. Itulah kenapa Universitas Indonesia jadi kampus terfavorit setiap tahunnya dan tentu memberikan prestige bagi mahasiswanya. Punya kebanggaan tersendiri gituh setiap kali pakai almamater yang warna kuning itu dengan simbol bersejarahnya~



Setiap tahunnya, dedek-dedek yang baru lulus dan daftar di UI cukup tinggi. Nggak hanya masuk melalui jalur SNMPTN, namun juga SIMAK UI, atau jalur prestasi. Yah, semua demi masuk UI. Kalo Kanda sih, pilih masuk UI lewat gerbang depan.

Konon, percaya nggak percaya, kalo kamu kuliah di UI, kamu lebih gampang dapet kerjaan dan pacar. Karna kebanyakan mahasiswa itu dianggap pinter, ya walaupun Kanda yakin, nggak semuanya kayak gitu.

lagi diwawancarain HRD
“Kamu kuliah di mana?”
“Di Universitas Indonesia..”
“Wah, UI. Baik kamu diterima. Oh iya, jadian yuk?”

Sejarah mengatakan bahwa awal Universitas Indonesia berdiri pada 1849. Ketika VOC mendirikan sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan dengan masa pendidikan 2 tahun, yang nantinya dapet gelar ‘Dokter Jawa’.

Pada 1875 gelar itu diubah jadi ‘Dokter Medis’ dengan masa pendidikan 7 tahun. Ini yang menjadi cikal bakal sistem pendidikan kedokteran di Indonesia yaitu selama 6-7 tahun. Pada 1898, VOC mendirikan lagi sekolah baru bernama School tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) dan Retch Hogeschool (RHS).

Pada 1924 pemerintah kolonial mendirikan RHS (Rechtshoogenschool te Batavia), atau Sekolah Tinggi Hukum, di Jakarta, yang menjadi cikal bakal fakultas hukum UI. Pada 1927 nama STOVIA diganti jadi GHS (Geneeskundige Hogeschool). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.

Sekolah ini yang tetap bertahan hingga sekarang dan dikenal dengan sebutan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum UI. Setelah Indonesia Merdeka, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan di Jakarta. Saat itu fakultasnya cuma tiga; Kedokteran dan Farmasi, Sastra, dan Hukum. Di tahun yang sama institusi ini berhasil ngelulusin 90 orang sebagai dokter.

Pada 21 Juni 1946, NICA (Nederlandsch Indië Civil Administratie) mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Univeristas Sementara di Jakarta. Lalu pada 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti jadi Universiteit van Indonesie (UVI). Setelah perjuangan yang panjang untuk mengambil alih Jakarta, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan Universiteit van Indonesie, lalu memberi nama baru, yaitu Universiteit Indonesia, alias Universitas Indonesia.

Pada 2 Februari 1950 yang menjadi hari kelahiran Universitas Indonesia, secara resmi dibuka dengan presiden (sekarang namanya ‘rektor’) pertama bernama Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio. Dengan kantor yang terletak di Jakarta, tepatnya di gedung Fakultas Kedokteran di Jl. Salemba Raya No. 6, yang kemudian di pindahkan ke Jl. Salemba Raya No. 6.



Kampus utama UI ada di Depok, Jawa Barat. Letaknya di perbatasan antara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, dibangun pada pertengahan tahun 1980-an. Kampus di Depok ini adalah kampus untuk fakultas MIPA, Teknik, Psikologi, Hukum, Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Pengetahuan Budaya, Ilmu Komputer, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Keperawatan, Farmasi dan Ilmu Administrasi. Oh iya, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi juga dipindahin ke sini sejak 2013. Tadinya ada di Salemba.


Sedangkan kampus UI di Salemba terletak di daerah Salemba, Jakarta Pusat. Fakultas yang berada di kampus ini adalah Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan beberapa Program Pascasarjana Multidisplin, program Ekstensi dan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi, serta laboratorium Fakultas Teknik.


Sejak dulu, Universitas Indonesia udah banyak banget menghasilkan peneliti, profesor dan tenaga kerja yang berkompeten, yang bekerja di bidang pemerintahan dan lembaga negara ternama. Itulah kenapa banyak orang tua yang menuntut anaknya belajar dengan giat dan rela ngeluarin biaya yang nggak sedikit, ya supaya diterima di UI.

Jujur aja, nih, ya, kalo ada kesempatan buat balik lagi ke masa lalu, Kanda pasti belajar giat deh supaya bisa kuliah di sastra UI. Soalnya, meskipun berat, kuliah di UI itu seru, mahasiswanya kebanyakan kreatif dan rutin bikin acara yang asik setiap tahun. Udah gitu cewek-ceweknya cakep banget lagi. Oke, serius alasan terakhir itu beneran.

Coba aja main ke fakultas Psikologi, Ekonomi dan Sastra. Bisa ngiler pelangi kamu liat pemandangannya, lalu pengin nyari jodoh di sana. Bening banget, tjoy. Doain Kanda ya dapet jodoh anak Sastra. Muehehe~

Well, itulah sejarah kampus pertama di Indonesia yang ternyata Universitas Indonesia. Panjang juga ya. Buat kamu-kamu yang pengin kuliah di sana harus tau nih sejarahnya karena penting bagi pengetahuan sebagai calon mahasiswa. AMIIN! Ada juga loh kisah horor tentang Danau UI.

ANOTHER STORY...
1. Kampus umum pertama


2. Kampus teknik pertama


3. Kampus pertanian pertama


4. Kampus katolik pertama


5. Kampus kristen pertama


Sumur = 1+ 2