Namun ada hal lain yang juga menjadi sorotan cukup banyak netizen atas kejadian ini, Ketiga tersangka yang sempat dihadirkan dalam press rilis di Mapolres Sleman pada 25/2/2020 kemarin terlihat dalam keadaan gundul atau kepala nya botak. Pro-Kontra soal gundulnya tersangka ini pun juga cukup menarik untuk dikulik, hal ini pun menjadi sisi lain diluar perkara yang akhirnya menjadi sorotan warganet.Aksi gundulnya ketiga pelaku ini akhirnya menimbulkan spekulasi dikalangan netizen tentang apa dan kenapa mereka digunduli. Bahkan gundulnya 3 tersangka ini juga sampai dibandingkan dengan para pelaku korupsi atau koruptor.
BACA JUGA: Ini Alasan nya Mengapa Koneksi Lelet Saat Hujan

Judul diatas tayang di artikel yang terbit di Tribunnews.com pada Rabu 26/2/2020 Pukul 15:31 WIB, judul tersebut mengutip keterangan narasumber yang diwawancarai saat itu yakni Prof Edy Suandi Hamid, Rektor Univ Widya Mataram Yogyakarta yang juga mantan ketua Forum Rektor Indonesia.
"Koruptor saja masih bisa bergaya, yang ini digunduli. Ini bukan saja berpengaruh pada jiwa mereka, tetapi keluarga, anak istri mereka yang dampak lanjutannya pasti merugikan,"ujar prof Efy seperti dikutip dari Tribunnews.com 27/2/2020.
BACA JUGA: Majikan Tak Punya Hati Itu Akhirnya Menerima Akibatnya
Bahkan salah satu LBH di Yogyakarta juga sempat mengeluarkan surat pernyataan sikap untuk menanggapi kejadian ini, LKBH FH UII mengeluarkan surat pernyataan sikap yang di unggah di halaman facebook LKBH FH UII pada 27/2/2020 pukul 19:00  WIB.

Tak hanya mengungkapkan rasa empati nya soal peristiwa tenggelamnya siswa di sungai sempor, LKBH FH UII yang merupakan bagian dari Universitas Islam Indonesia Jogja ini juga menyoroti 3 tersangka yang berpenampilan gundul ketika konfrensi pers, dengan mengutip beberapa dalil dan pasal dalam KUHAP, LKBH FH UII mengkritik perlakuan penegak hukum soal penggundulan itu dan menyebut nya sebagai sesuatu yang merendahkan martabat manusia.
BACA JUGA: Dulu Cicak vs Buaya, Sekarang Cicak vs Banteng
Dikutip dari merdeka.com (27/2/2020), Namun siapa sangka semua tuduhan dan spekulasi yang mengarah ke aparat penegak hukum seketika sirna lantaran pengakuan tersangka sendiri. Pada rabu 26/2/2020 kemarin pihak dari PGRI DIY, Pemkab Sleman, dan LBH PGRI DIY melakukan kunjungan terhadap ketiga tersangka di Mapolres Sleman. Dalam kesempatan itu mereka juga sempat menanyakan ihwal gundulnya kepala mereka, salah satu tersangka yakni IYA (guru olahraga) menjawab jika mereka gundul karena inisiatif dan keinginan mereka sendiri dan bukan paksaan dari pihak kepolisian.


"Kalau gundul itu permintaan kami. Pada dasarnya alasan kami demi keamanan. Kalau tidak gundul banyak yang lihat saya bentuknya (berbeda), di dalam itu gundul semua. Justru kalau kami tidak gundul dan tidak pakai baju tahanan akan mencolok dan berbeda dengan tahanan lainnya,Ini risiko kami dan ini wujud pertanggungjawaban kepada Allah dan keluarga korban. Kami minta diluruskan, kami baik-baik saja. Kami ingin menjalani proses hukum dengan sebaik mungkin sesuai koridor." Ujar IYA.
BACA JUGA: Ngaku TNI AL, Kuli Bangunan Berhasil Setubuhi 5 Janda Termasuk Bu Dosen, Begini Modusnya
"Soal penggundulan bahkan sesuai permintaan mereka. Agar sama dengan tahanan yang lain. Yang satunya juga mengaku memang biasa gundul. Saya ingin memastikan para pembina Pramuka ini dalam keadaan sehat dan baik dan tidak ada suatu apa pun," ungkap Arif Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman yang saat itu ikut menjenguk tersangka.

(SUMBER: Tribunnews.com 1,2, suara.com, FB LKBH FH UII, merdeka.com, kompas.com 27/2/2020)

Tread ini dibuat semata-mata untuk meluruskan desas-desus yang beredar di dunia maya tentang spekulasi bahwa Polisi membuat telah mempermalukan 3 tersangka ini dengan menggunduli mereka. Inilah pentingnya melakukan klarifikasi dan/atau mengambil keterangan dari banyak pihak. Jangan salahkan Polisi kalau mereka tidak salah, coba bayangkan kalau di negara ini tidak ada Polisi, siapa yang mau nangkap rampok? siapa yang mau nangkpa teroris? siapa yang mau nangkap geng motor? siapa yang mau patroli tengah malam? siapa yang mau nangkap penjahat?. Biarkan hukum berjalan dengan semestinya, Toh ini juga demi kebaikan kita semua supaya jadi pembelajaran kedepan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.