akgz97 Kalau kurikulum diperbaiki, porsi pelajaran agama nya otomatis jadi berkurang. Ini yang nggak disukain sama pemimpin pesantren. Yang tadinya bisa hapalin puluhan juz, nantinya cuma bisa hapalin belasan juz ... beda jauhlah.
Mau nya gitu. Tapi pesantren mana bisa kayak gitu. Hapalan puluhan juz itu lebih penting daripada ilmu hitung menghitung, belajar bahasa asing, sejarah diluar islam, dsb. Akibatnya ya pengetahuan jadi kurang, mudah dibegoin sama orang lain yang mau memanfaatkan kepolosan lulusan pesantren.
Tapi ngapalin 50 juz kan kemungkinan masuk surganya lebih besar ketimbang orang yang gak hapal 50 juz ... kata kadrun :ngakak
Rata2 lulusan pesantren itu nggak bisa kerja normal selain jadi ulama atau guru ngaji. Mentok2 kerja sebagai buruh kasar, itupun banyak yang kerjanya setengah hati alias gak serius, karena dipimpin oleh non muslim alias kafir.
Monggo aja kalau bisa. Dijamin kasta minor yang kaya2 pada pindah ke luar negeri, sisa kasta minor yang miskin. Entar jangan teriak2 ke pemerintah yah, kalau susah nyari kerjaan ke kasta minor yang kaya2 :ngakak