pak deni sekarang kalo kirim paket, cantumin alamat mana? alamat kampung atau alamat komplek? Karena di komplek seharusnya rumah pak deni ga terdaftar di RT/RW setempat. kejadian persis di komplek saya. ada yang beli tanah kampung dan jebol pagar. jadinya repot gan 1. setiap pertemuan RT/RW tidak
Gatel juga pengen komen tadinya saya pikir deni akung ini yang kampret setelah baca berita dari rt dan lurahnya saya balik 180 derajat bilang WPPBM yang kampret itu WPPBM mirip mirip ormas yang suka menolak rumah ibadah yang berdiri resmi ijin lengkap rumah itu resmi ada ijinnya, pa rt rw nya jug
yang di bold = kayanya ini masalahnya. pemda ngijinin buka tembok dan ngadep ke komplek, sementara warga di dalam komplek tidak terima. gw juga bingung sih yang bener pihak yang mana :bingungs kayanya sih tak bisa kalau komplek perumahan bangun fasilitas, keamanan segala macem, terus warga jebol
Sepertinya ada yang menganggap bahwa rumah ini dirancang oleh pak deni menghadap ke komplek perumahan padahal dalam berita bukan pak deni yang merancang :salaman http://megapolitan.kompas.com/read/2015/11/03/14191531/Pemilik.Rumah.yang.Ditutup.Tembok.Dimintai.Uang.Lebih.dari.Rp.200.Juta?page =1
dan yg bangun bukan sideni , tapi heru , ane rasa itu foto foto yg dipakai siheru waktu belum dijual kesideni , karna bangunannya belum finishing dan deni ini sebenarnya status hukumnya kuat karna surat ijin bangunannya memang menghadap kejalan cakra negara , jd termasuk orang yg didhozilimi nih...
Lho mana yang bener ya, beritanya ? :shakehand2 Jakarta - Rumah Deni Akung di Perumahan Bukit Mas Bintaro, Jaksel ditembok warga. Sejumlah alasan mengemuka dari warga mulai dari urusan fasum dan fasos hingga rumah yang tak masuk komplek. Tapi Deni juga punya alasan, ada IMB dan sertifikat. Izin
betul ... hak dia buat ngebangun tanah dia ... tapi ..... kl dilihat dari pintu masuknya ... ini pintunya di depan bukan dibelakang ... waktu ngirim material dan keluar masuknya orang sudah pasti lewat kompleks ....satpam dan warga sekitarnya kok diam saja .... bener gan , itu yg aneh , masa dari
kalau sudah ada tembok sebelumnya terus dijebol ... itu kena pidana .... nah kalau yg ini blm jelas apakah menjebol tembok yang ada atau memang tidak ada tembok ... karena kalau dilihat dari lokasi rumahnya ... walau statusnya bukan dalam perumahan tapi lokasinya dia berada di dalam perumahan ...
teraniaya maksudnya kena tipu, gitu loooh ... itu ... dari jalan kampung juga ditembok warga atau cuma tembok rumahnya? kayaknya emang kena tipu ttuh gan , coba lihat iklan rumah ini , sama ngga sama rumahnya deni , jadi kasihan beli rumah udah mahal mahal masih disumpahin sama anak kaskus dibi
Ini rumah deni thn 2013 gan, tanahnya emang beneran ada di FASOS/FASUM gan http://s.kaskus.id/images/2015/11/04/5631457_20151104030928.jpg http://s.kaskus.id/images/2015/11/04/5631457_20151104031905.jpg http://s.kaskus.id/images/2015/11/04/5631457_20151104031010.jpg http://s.kaskus.id/images/2015/1
pengembang bangkrut, pastinya fasum belum diserahkan ke pemda. kalau sudah begini yang punya hak perhimpunan pemilik/penghuni. kalau clusternya cuma 1 pintu, nggak perlu diserahkan ke pemda karena pemda pun nggak mau. pemda pun punya konsekuensi terima fasum dari pengembang apalagi gubernurnya ma...
belinya rumah dikampung tapi mau pake akses perumahan ya ditemboklah sama developernya , mending ngalah bayar fee sama kayak penghuni clusterlainnya atau pintu depannya diputer kearah belakang , kalau ane sih mending ngalah bayar fee biar tetep kelihatan keren atau suruh tuh developer bayarin sek...