Kopi buatan saya pahit terus gan, ga ada manis-manisnya sama sekali. maklum gak saya cemplungin gula. Coba sambil pandangi avatar ane aja gan. Kali kali besok jadi manis
End. Beberapa bulan berlalu sejak ulang tahun ketiga Kedai Kopi Hangat. Di dalam kedai yang sama, Dina, Ahmad, dan Rian kembali berkumpul. Kali ini, suasana lebih hidup dan ceria. Ada kebahagiaan yang terpancar dari senyum-senyum mereka. Rian dengan semangat menceritakan tentang pertunjukan drama
lanjutlagi Dalam kehangatan cahaya lampu dan harumnya kopi, Kedai Kopi Hangat menjelma menjadi panggung emosi yang mendalam. Pada ulang tahun ketiga ini, suasana tetap hangat, namun ada perubahan di udara – sebuah perubahan yang tak terungkapkan. Dina, Ahmad, dan Rian duduk di sudut favorit merek
berasa flat gak sih 🙄 anw.. ini bukan kisah cinta segitiga kan yak.. hubungan mereka bertiga apaan dwonkk :cool Tunggu lanjutannya, yaa, saskrep dulu boleh. Siang ini update!
Kalo lu anggota H2H, ane wajib mendirikan tenda di mari. Lanjut cerita lagi bray. :cool Wahh mamas ganteng hadirr. Sekian purnama menghilang, kamu dimana, aku mencarimu, kamu kemana.
Masih belajar kak, ane juga kaget kok bisa secepat ini. Ngiklan mbayar gan, nyepetin pejwan aja Hehehe :think: Siap kakak ganteng yang makin subur
membacanya menerawang jauh ke zaman siti nurbaya 🥰😚👍 Terimakasih gan. Sengaja dibuat tanpa menunjukkan waktu tertentu supaya hal-hal menarik muncul dengan sendirinya dipikiran pembacanya.
Selamat membaca, gan sist. Di antara aroma coklat hangat, sekuteng, jahe susu, kopi, teh, dan segala yang membuat hati bahagia, jangan pernah kita lupa merasakan manisnya Cinta yang selalu ada di setiap cangkir dan cerita kita. Salam hangat,
Di tengah kebisingan kota yang tak pernah berhenti, terdapat sebuah tempat yang menjadi oase kehangatan bagi jiwa-jiwa yang haus akan ketenangan. Kedai Kopi Hangat, dengan dekorasi yang klasik dan aroma kopi yang menenangkan, adalah tempat di mana manusia-manusia dengan cerita unik berkumpul untu...
Lanjutan Di suatu pagi lain yang cerah di Kedai Kopi Hangat, Ahmad duduk di sudut favoritnya sambil menyeruput secangkir kopi. Dengan senyum lembut, dia mengamati Dina yang sedang sibuk menulis puisi di meja sebelahnya. Setelah beberapa saat, dia memutuskan untuk mendekati Dina. "Senja ini,