Mantap, berarti PT. DI sdh bisa bikin MiG-21. :toast :o Pespur itu punya radar dan sistem listriknya. Jd bukan hanya manufakturing saja!:wow :wakaka Jadinya kita bisa bikin MiG-21 yg DARTO :wow :wakaka
daripada beli super tukino mending bikin sendiri ni ada bocoran blueprint gan.. https://dl.kaskus.id/www.frankaviation.ch/wp-content/gallery/Blueprints/Rolls-Royce-Merlin-61.jpg Dari gambar biru tsb, lu gak bisa bikin mesin. Krn gak ada ukuran dimensinya dan skalanya. Lebih mirip sketsa kata
Entah kenapa bantingan kenyot selama ini belum apa2 dibandingkan yang satu ini1. Dibanting? Ini baru digantung gan. :D Dibanting itu yg kejadian Kilo. Gak jadi beli, dan beli CBG Korea. Ini barangnya ajah yg blm jelas.
Oke, Terima kasih atas bantingannya.. :cd: (Kampreeettttttt) Blm gan. Kalo sdh ditentukan pengganti F-5 selain Flanker-E, baru dibanting. Ini baru digantung.. :ngakaks :ngakaks
something funny. su35 utk pengawaan perairan ? kenapa tidak d cari alasan rasional lain semisal pengawasan blank spot karena su35 memiliki radar yang luas jangkauanny, I think its okey. tapi bicara pengawasan perairan yg sebenarny mnjadi bagian dari AL. sekalian aj buat bajak sawah...... Mungk
Iya garis besarnya gw setubuh. Kalo impian gw, kita pelihara Falcon ama Su-30 series. Falcon / gripen jg boleh : low cost, buat work horse, ronda, kohanudnas. Pelihara yg banyak, disebar biar cover Sabang - Merauke. Su-30 series (MK2 atw SM) : buat strike (maritime dan interdiction). Pelihara 1 ...
yang perlu diperhatikan luas coverage yg bisa di cover sukhoi cukup luas dgn speed diatas mach 2, punya efesiensi tersendiri. Untuk bisa coverage dari sabang sampai merauke, cukup tiga base saja.. tergantung cara pandangnya mau irit disisi mana sih Tetep pada prakteknya hrs nambah base lagi
Tergantung mw melihat efektifitas dari sisi mana tp akan berkaitan erat dng cost yg hasilny tidak efisien yg brrti tdk efektif juga. ibaratny apakah efektif menbunuh nyamuk dng menembakkan 1 magz SS2 ? Mmm... okelah kalo definisi efektif dan efisien anda spt itu. Tp intinya gw sepakat masalah cos
Kalo yg ditanya ttg black flight, black flight yg sdh2 itu spt apa? :D Ya efektif aja. Gak ada yg salahkan dgn desain Su-35? Tp kalo efisiensi, itu soal serius. Nyegat black flight pesawat kitiran sipil pake Sukhoi, gimana gitu rasanya. Dan ini sdh sering dibahas.
Mmg betul karateristik Su-35 itu lebih diperuntukkkan utk a2a. Punya radar yg strong plus punya radar anti verry low RCS.
semua teknologi bisa di transfer. pertanyaannya adalah teknologi yang di minta dan berapa harga yang di minta untuk transfer trsebut dengan hanya beli 10 pesawat ? at least jikalau harga standar 1 su35 adalah 85 juta US$ maka ind masih bisa meminta transfer teknologi dengan hanya membeli 10 pesawa
OOT ttg rekanan, broker dan sejenisnya, sepertinya itu sdh biasa di dunia ekspor impor alutsista. Temen kuliah gw kerja di perusahaan lokal rekanan impor alutsista. Dagangannya dia adl Skyshield. Sdh nyales dari Indo Defense 2004. :D
Klo kemampuan manuver memang su35 itu udah diatas rata2 punya barat Manuver itu msh umum, yg terdiri dari unsur2x turning radius, climbing rate, akselerasi, kecepatan, dll. Typhoon lebih hebat climbing ratenya dari Flanker-E; 62.000 kaki / menit > 55.000 kaki / menit.
Nggak cocok lah bos dan malah jadinya aneh. Di Russia itu dari jaman perang dingin, 1 ska isinya ada yg utk operasional (kursi tunggal) dan ada yg utk latih (kuris ganda). Contoh: 1. Ska MiG-29, latihnya MiG-29UB 2. Ska Su-27, latihnya Su-27UB Jadi kita hrsnya beli versi kursi gandanya, mungkin ...
Su-27SM2 = Stage two of the Su-27SM upgrade program. The Su-27SM2 upgrade package on offer to the Russian air force includes the NIIP Irbis radar, weapons system and engines of the Su-27BM (Su-35). http://www.milavia.net/aircraft/su-27/su-27_variants.htm The Su-27SM3 is an upgraded version of the
Iya sih. Anak2x Poltek kita aturannya hrs pake seragam bengkel dan safety shoes. Gak make gitu, gak boleh masuk. :hammer: Intermezo ajah loh.... :Peace: natural banget. :D