ya udah guah setuju kalo emang konteksnya cuma kecerdasan (IQ) anak dan hubungannya dengan orang tua brarti diluar konteks cara mengembangkan kecerdasan tersebut ya wah anjir dia nyaplok pertanyaan guah :wakaka :wakaka sama aja kasusnya kayak kita ke negara antah berantah sendirian ya :wakaka ...
Maksudnya kecerdasan ilmu dulu apa nih? Kalo kecerdasan utama kayak IQ ya gak dari orang tua, ada anak yang emang super kritis sejak lahir sampek orang tuanya bingung menghadapi kecerdasan si anak. Kritis bukan cuma menjurus ke pertanyaan ilmu pengetahuan doang ya... Bisa aja kritis dengan lingkun
The logic it self transcendent from what experience wanna tell us. Kalo pikirannya runut dan benar + metode logika nya bener, gak mungkin jadi orang bodoh. Kecerdasan anak gak dipengaruhi ilmu yg diberikan orang tua. ga setuju sih, kecerdasan anak pasti dipengaruhi ilmu orang tua karena rata2
Memang semua orang mempunyai sifat untuk membela dan mempertahankan sesuatu, tapi jangan bicara tentang islam jika anda tidak mengenal islam. Bagimu agamamu bagiku agamaku. ya betul itu saya setuju andai semua orang penganut agama berpikiran seperti itu di indonesia :cendols :cendols
Metode berpikir seperti ini cocok untuk abad 18. Dimana agama berperan sebagai kontrol sosial seperti yg agan sebutkan. Kelemahan berpikir ini adalah terlalu terpaku dengan peraturan. Terlalu terpaku peraturan sehingga lupa esensinya. Contohnya: hukum potong hewan. Memotong hewan dengan syariah
caranya adalah........ mendidik orang tuanya dulu dengan berpikir seperti itu kalo orang tuanya bodoh, anaknya ikut bodoh, nasib baik ya anaknya pinter dengan pemikiran kritis sendirinya tapi itu tipis kemungkinannya kalo orang tuanya pintar dan kritis, ya anaknya ikut pintar dan kritis kecil ke