sambil duduk bersandar di sebatang pohon. Akupun ikut duduk di sebelahnya, dengan sedikit menjaga jarak tentunya. Sadar bahwa dia seorang perempuan ningrat, tak pantas rasanya kalau aku duduk terlalu dekat dengannya. Tai banget padahal jin sempet sempet nye mikir begitu wkwkwkwke
Namun kulit yang dingin itu terasa sangat halus dan lembut. Belum pernah aku merasakan tangan seorang perempuan yang sehalus dan selembut ini. "Jangan berpikir yang macam macam. Ingat, aku seorang perempuan ningrat," sentak perempuan itu, seolah bisa membaca pikiranku. Ini tai banget sih
Cerita tentang urban legend desa emang gila sih, di buat salting gue sama ini cerita, karna mengingatkan gue dengan desa desa pelosok yg pernah gue singgahi dengan kisah urban legend dan pengalaman yang pernah gue alamin di desa desa tersebut