nalika semono aku ngenteni awakmu nganti saiki aku esih ngenteni sanadyan katresnanmu pupus nanging nang atiku esih trubus
Begitu terjal jalan terlalui penuh arak onak berduri torehkan banyak luka dan sakit hati meskipun lelah tiada terperi namun yakinkanku untuk kembali
tenggelam dalam binar matamu terpesona dengan senyummu Biarkan ku tunggu sapamu Agar ku lelap menuju mimpimu Bersamamu maya
seandainya bisa kuberhentikan waktu harapku selamanya tak berpisah tunjukan cintaku, tak sepanjang galah