Rasa lelah tak lagi kurasakan, saat kulihat Retno Palupi menangis sesenggukan sambil memeluk tubuh sang kakek tergeletak tak berdaya. Pelan aku melangkah mendekatinya. Dan dengan pelan juga kuusap kedua bahu gadis malang itu. "Maafkan aku Retno, ini semua salahku. Andai saja ..., andai saja ak
"Bayuuuu ...!!!" samar samar masih kudengar jeritan Retno Palupi, sebelum akhirnya kesadaranku benar benar mulai menghilang, dan semua menjadi gelap. "Syuuuttt ...!!!" "Creeeppp ...!!!" Dalam sisa sisa kesadaranku, masih bisa kurasakan hembusan angin kecil di depan w