zeenthing iya gan... Sayangnya, orang yg mikir gini, dituduh sufi... Dan sufi dituduh sesat sama para pembaharu itu...
wallouch itulah dia... "pembaharu"... Padahal para pembaharu ilmunya sempit... Dan pembaharu inilah yang jadi akar terorisme... Meskipun tidak sadar...
wallouch lah, pandangan Islam ya kayak gini... Sekali lagi, kalau ibadah nyari surga, ya bakal dapat juga ganjaran baiknya... Tapi esensinya bukan itu...
gvia ibadah itu privilage gan... Bukan beban... Di akhirat nanti, orang2 yang benar akan ditempatkan di sisiNya... Kebahagiaan apa lagi ketika didekatNya selain beribadah dan mengagungkan Nya? Atau mau pesta sex di sisiNya? Naah, makanya surga ada tingkatannya...
gvia gak ada istilah untuk apa beribadah, karena ibadah itu sejatinya adalah esensi kenapa mahluk diciptakan... Tujuan sudah tercapai? Berarti salah niat itu... (meskipun pasti ada ganjaran baiknya) Ibadah itu bukan keharusan, tapi kebutuhan... Kalau ketemu kyai bener, insya Allah jawabannya ba
firewallshop gak ada sekalipun di Quran bilang pesta sex dengan bidadari... Yang ada redaksinya bahwa di surga ada huurun iin, yang siap diapa2kan... Kata huur ini ditafsirkan bidadari, tapi ada juga yang bilang angur putih, dll... Redaksinya "huur"... Gak ada redaksi pesta sex... Bisa
LI0NmahoHeart tinggal cari di Unair, atau ketemu langsung.. Justru beliau gak mau dipanggil ustad, lebih cocok ilmuwan filologi... Daripada ilmuwan bule jauh2 bias nya juga kadang jauh...
Gak usah jauh2 nyari bule untuk gali sejarah Islam.. Ke ustad Menachem Ali dosen Unair aja, bakal udah dapat jawaban dari yang katanya "sejarah bolong" itu... Itu juga kalo mau objektif...
Astagfirullah... Mantan ketua MUI ngomong gini? Merendahkan Islam banget... Kenikmatan terbesar itu adalah bertemu danganNya... Tau gak napain para Nabi dan Wali di surga... Beribadah! Bukan pesta seks...