- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Danrem Putra Aceh Bubarkan Aksi Sekelompok Pembawa Bendera GAM
TS
mabdulkarim
Danrem Putra Aceh Bubarkan Aksi Sekelompok Pembawa Bendera GAM

WASPADA
25 Desember 2025
Danrem Putra Aceh Bubarkan Aksi Sekelompok Pembawa Bendera GAMLihat Foto
Ukuran Font
Kecil
Besar
14px
Saat TNI bubarkan kelompok pembawa bendera GAM melakukan aksi di tengah jalan, seorang pria bawa senjata api pistol dan rencong diamankan
LHOKSEUMAWE (Waspada.id): Pimpinan TNI Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran dengan tegas melarang dan membubarkan sekelompok pembawa bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Selaku putra Aceh, Danrem Ali Imran bersama anggotanya mendatangi sekelompok yang sedang melakukan aksi di jalan nasional lintas Banda Aceh – Medan, tepatnya, Simpang Kandang, Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Sambil memegang simbol GAM di sisi kanan jalan, kelompok ini meneriakkan “Merdeka”. Terlihat kondisi arus lalu lintas sedikit macet, dan menganggu aktivitas pengguna jalan akibat terganggu aksi tersebut. Walaupun situasi sempat tegang, namun aksi tersebut berhasil dibubarkan.
Lucuti Bendera GAM
Di bawah kendali pimpinan Perwira TNI Kopassus Anak Aceh itu, spanduk maupun kain umbul-umbul serupa bekas bendera GAM tersebut dengan sukarela mereka berikan. Aksi sekelompok puluhan orang tersebut tak lama berhasil reda dan membubarkan diri.
Cara luar biasa dalam pembubaran aksi oleh TNI. Pasukan TNI yang dipimpin Danrem putra Aceh itu tidak melakukan kekerasan, tetapi dengan cara persuasif, bahkan masyarakat sekitar mendukung apa yang dilakukan Danrem bersama prajurit TNI dinilai sudah benar.
Diduga Provokator Bawa Senjata Api Pistol dan Pisau Rencong
Di tengah pembubaran aksi, TNI berhasil mengamankan seorang pria dari kelompok tersebut membawa tas yang ternyata berisikan sebuah senjata tajam dan senjata api pistol yang ditemukan di dalam tas.
Sebelum diamankan, seorang pria pemilik senjata mematikan itu, diduga sebagai provokator. Dia sempat mengiring anarkis kelompok tersebut dengan menerikan untuk melawan. Namun saat didekati prajurit TNI untuk menghentikan, pria tersebut berusaha menghindar Kabur.
Namun, seketika seorang warga setempat menahan pria tersebut hingga diamankan personel TNI. Saat diperiksa tas yang dikalungkan di dadanya, terdapat satu pucuk senjata api jenis pistol, dan senjata tajam pisau rencong. Pelaku beserta barang bukti senjata berbahaya itu langsung diserahkan oleh TNI kepada pihak kepolisian yang saat itu turut hadir di lokasi.

Masyarakat sebut kelompok tersebut bukan orang setempat.
Setelah kejadian sekitar satu jam, situasi kembali normal. Arus lalu lintas kendaraan berjalan normal. Namun Masyarakat setempat mengaku, bahwa kelompok tersebut bukan orang daerah setempat. Bahkan warga pun tidak begitu mengenali.
Seorang warga setempat, wanita paruh baya mengaku geram atas kejadian ini. “Saya tidak suka apa yang mereka buat. Di sini kita sedang dilanda bencana,” ungkapnya.(rel)
https://www.waspada.id/lainnya/danre...a-bendera-gam/
Provakator ditangkap di tengah bencana banjir bandang Aceh
Bendera Putih Masih Berkibar di Aceh, Warga Mengaku dalam Kondisi Lapar

Kamis, 25 Desember 2025 – 13:48 WIB
Bendera Putih Masih Berkibar di Aceh, Warga Mengaku dalam Kondisi Lapar - JPNN.COM
Bendera putih masih berkibar di Biruen, Aceh, Kamis (25/12). Source for JPNN
JPNN.com Facebook JPNN.com Twitter JPNN.com Line JPNN.com Telegram JPNN.com Linkedin JPNN.com WhatsApp
jpnn.com, BIREUEN - Bendera putih masih berkibar di Kabupaten Biruen dan Pidie, Aceh.
Warga memasang simbol tersebut di beberapa titik, seperti di pinggir jalan dengan diikatkan ke ranting yang berdiri.
Sukarelawan di Aceh, Lidia mengatakan warga mengaku memasang bendera putih selama dua pekan belakangan ini.
"Ya, ada di Bireun dan Pidie, bendera putih sudah dua pekan berdiri," kata Lidia melalui layanan pesan, Kamis (25/12).
Warga yang memasang bendera putih mengaku dalam kondisi lapar.
Beberapa orang di antaranya bahkan sampai tidak makan selama tiga hari.
Adapun sukarelawan menemui warga pemasang bendera putih di Pulo Reudeup Kecamatan Kuta Blang, Bireun, Aceh
"Mereka cuma bilang lapar. Ada yang tiga hari di sini belum dapat makan," ungkap Lidia.
Warga kepada sukarelawan mengatakan pembagian logistik warga terdampak bencana memang tak merata.
Sementara itu, warga tidak sanggup membeli makanan di pasar, karena tak punya uang akibat belum bisa meladang.
"Ada pasar, tetapi mereka enggak sanggup beli bahan makan," kata Lidia menceritakan kisah seorang warga di Bireun.
Warga kepada sukarelawan menyebut bantuan logistik seharusnya bisa tersalurkan untuk warga Biruen melalui jalur darat dari Kota Medan.
"Iya memungkinkan, karena jalur darat bisa melalui Medan katanya," ujar Lidia.
Selain makanan, warga juga mengaku ingin wilayahnya bersih dari lumpur, agar mereka bisa beraktivitas kembali.
"Mereka butuh makan, terus bersih-bersih lumpur, lah," lanjut Lidia.
Namun, warga mengaku membutuhkan alat berat membersihkan lumpur yang sudah menebal dan mengeras.
Kepada sukarelawan, warga tidak memiliki uang untuk menyewa alat berat untuk setidaknya membersihkan daerah dari lumpur.
"Sewa alat berat di sini Rp 600 ribu perjam," ujar Lidia.
Dia sendiri mengatakan harga bahan makanan di Aceh dalam kondisi beragam. Telur misalnya sudah stabil, tetapi sayur masih mahal.
"Gas di sini tiga kilogram Rp 80 ribu waktu awal-awal, sekarang Rp 55 ribu dan susah mencarinya di pangkalan," kata Lidia. (ast/jpnn)
https://m.jpnn.com/news/bendera-puti...i-lapar?page=3
Kondisi di Biruen
itkgid dan MemoryExpress memberi reputasi
2
504
6
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan