Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Usai Diskusi Dibubarkan, Tim Penulis Buku Reset Indonesia Diteror OTK di Madiun

Usai Diskusi Dibubarkan, Tim Penulis Buku Reset Indonesia Diteror OTK di Madiun
Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

21 - Dec - 2025, 15:20

Tampak kaca depan mobil yang dilempari telur oleh OTK. (Foto: Instagram)

Gabung Channel WhatsApp
A+
A-
Mode
JATIMTIMES – Tim penulis buku Reset Indonesia mengaku mengalami teror setelah acara diskusi dan bedah buku mereka dibubarkan paksa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Dua mobil yang ditumpangi para penulis dilempari telur oleh orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (21/12/2025) dini hari.

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 03.05 WIB. Dilansir dari keterangan akun Instagram @idbaruid, saat itu, dua mobil yang digunakan tim penulis tengah di parkir di pinggir jalan. Kemudian tiba-tiba didatangi empat orang tak dikenal yang berboncengan menggunakan dua sepeda motor. Pelaku disebut melempari kendaraan dengan telur di bagian depan kaca mobil. 

"Dua mobil kita dilempar oleh 4 orang. Tidak terdeteksi ya, mereka bawa motor gitu boncengan beriringan gitu, terus lempar," kata tim buku Reset Indonesia. 

"Untungnya ada dua tim kita yang tidur di mobil, memang sengaja untuk standby dan mereka memantau apa yang akan terjadi setelah kejadian tadi, di pasar tadi, Pundensari (pembubaran diskusi buku Reset Indonesia)," tambahnya. 

Adapun teror ini terjadi tak lama setelah acara diskusi dan bedah buku Reset Indonesia di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun, dibubarkan oleh aparat pemerintah setempat bersama kepolisian, pada Sabtu malam (20/12/2025).

Diskusi yang sedianya terbuka untuk umum dan dihadiri puluhan peserta itu belum sempat dimulai. Aparat meminta panitia menghentikan kegiatan dengan alasan perizinan, bahkan sejumlah peserta yang baru datang langsung diminta pulang.

Buku Reset Indonesia sendiri merupakan karya kolektif Tim Indonesia Baru yang ditulis oleh Farid Gaban, Dandhy Laksono, Yusuf Priambodo, dan Benaya Harobu. Agenda diskusi tersebut bertujuan membedah isi buku sekaligus menjadi ruang bertukar gagasan mengenai kondisi sosial dan demokrasi di Indonesia.

Pembubaran diskusi di Madiun sebelumnya sempat terekam dalam video yang beredar luas hingga viral media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @idbaruid, tampak seorang pria mendatangi lokasi acara dan meminta panitia serta peserta untuk membubarkan diri. “Pulang mas, pulang aja,” kata pria tersebut. 

Ia juga menyebut acara itu tidak murni kegiatan seni dan budaya. “Kalau Anda kelompok seni budaya. Tapi kalau ditunggangi Reset Indonesia janganlah, kan kasihan Pundensari, Mas,” ujarnya.

Panitia menyebut, sebelum pembubaran terjadi, mereka telah menyampaikan surat pemberitahuan kegiatan kepada Polsek Madiun. Namun, sejumlah pejabat setempat, mulai dari camat, lurah, sekretaris desa, babinsa, hingga aparat kepolisian tetap meminta acara dihentikan.

Teror pelemparan telur ini menjadi pengalaman pertama yang dialami tim penulis Reset Indonesia sepanjang rangkaian diskusi yang mereka lakukan di berbagai daerah. Selama dua bulan terakhir sejak buku tersebut diluncurkan pada Oktober 2025, diskusi Reset Indonesia telah digelar di sekitar 45 titik di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia.

Sejumlah daerah yang telah disambangi antara lain Jabodetabek, Serang, Sumedang, Bandung, Pangandaran, Purwokerto, Cirebon, Pekalongan, Brebes, Batang, Yogyakarta, Solo, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, hingga Madiun.

Sebelum insiden ini, diskusi buku Reset Indonesia juga pernah digelar di pendapa wakil bupati Banyumas, Jawa Tengah, pada 4 Desember lalu atas undangan komunitas budaya Logawa. Bahkan setelah agenda di Madiun, tim penulis dijadwalkan memenuhi undangan resmi bupati Trenggalek pada 22 Desember mendatang.

Selama ini, diskusi Reset Indonesia menyasar berbagai kalangan, mulai dari komunitas budaya, mahasiswa, pelajar, hingga kelompok petani dan nelayan, sebagai ruang dialog terbuka membahas isu-isu kebangsaan dan demokrasi.
https://jatimtimes.com/baca/351709/2...-otk-di-madiun



Komentar Polisi Terkait Pembubaran Acara Diskusi Buku Reset Indonesia di Madiun
Usai Diskusi Dibubarkan, Tim Penulis Buku Reset Indonesia Diteror OTK di Madiun
Tayang: Minggu, 21 Desember 2025 16:34 WIB
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Eko Darmoko


zoom-inlihat fotoKomentar Polisi Terkait Pembubaran Acara Diskusi Buku Reset Indonesia di Madiun
SURYAMALANG.COM/Febrianto Ramadani
RESET INDONESIA - Penulis Dandhy Laksono, menunjukkan buku Reset Indonesia, Sabtu malam (20/12/2025). Acara diskusi dan bedah buku yang digelar di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, tiba tiba dibubarkan aparat pemerintah dan kepolisian.
A-
A+
Kapolsek Nglames, AKP Gunawan, membenarkan ada pemberitahuan acara, yang digelar di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Kecamatan/Kabupaten Madiun
SURYAMALANG.COM, MADIUN - Pihak kepolisian buka suara terkait diskusi dan bedah buku Reset Indonesia karya Dandhy Laksono cs, yang diduga dibubarkan aparat di Kabupaten Madiun, Sabtu malam (20/11/2025).

Kapolsek Nglames, AKP Gunawan, membenarkan ada pemberitahuan acara, yang digelar di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Kecamatan/Kabupaten Madiun,

“Ada pemberitahuan tapi berupa PDF, melalui aplikasi pesan singkat, sore itu juga sebenarnya."

"Tapi tanggalnya juga tidak sesuai,”[/ ujar AKP Gunawan kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (21/12/2025).

Ia juga mengaku tidak berada di lokasi karena tengah menghadiri kegiatan lain, didampingi Koramil setempat.

Maka dari itu pihaknya meminta jajarannya datang ke acara tersebut.

“Saya minta datang ke lokasi untuk pantau kegiatan supaya bisa berjalan dengan aman dan lancar."

[b]"Sebenarnya kami sudah berkoordinasi dengan panitia untuk kegiatan selesai jam 22.00,”
ungkapnya.

Namun ia menduga dari pihak pemerintah desa yang tidak menghendaki dan dihentikan, karena dinilai belum mengantongi izin.

“Dari kami yang jelas persuasif. Ada warga berkumpul walaupun bagaimanapun kewajiban kami untuk mengamankan kegiatan. Serta sudah berkoordinasi,” ucapnya.

Pihaknya menegaskan, sekaligus memberikan jaminan keamanan terlepas ada izin atau tidak, maupun sekedar pemberitahuan acara.

“Kalau ada acara mengundang kerumunan, kami wajib untuk mengamankan kegiatan tersebut,” tandas AKP Gunawan.

https://suryamalang.tribunnews.com/j...sia-di-madiun.

masalah diskusi di Madiun

0
75
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan