Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Akibat Serangan Helikopter TNI di Distrik Gearek Nduga, Picu Pengungsian Warga Sipil

Akibat Serangan Helikopter TNI di Distrik Gearek Nduga, Picu Pengungsian Warga Sipil
Photo Author
Elfira Halifa
- Senin, 15 Desember 2025 | 10:51 WIB
Warga di Distrik Gearek, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan saat hendak mengungsi akibat serangan jalur udara yang terjadi di daerah mereka, Rabu (10/12/2025).(Ceposonline.com/Istimewa).

CEPOSONLINE.COM,JAYAPURA – Enam helikopter milik TNI dikabarkan melakukan penyerangan jalur udara terhadap markas anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), di Distrik Gearek, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (10/12/2025).

Hal ini dikonfirmasi Cenderawasih Pos, melalui Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP).

Mereka mendapat informasi penyerangan dari masyarakat setempat melalui telepon seluler bahwa terjadi penyerangan jalur udara menggunakan helikopter.

Direktur Eksekutif YKKMP Pembela HAM di tanah Papua, Theo Hesegem menerangkan, dari keterangan salah satu masayarakat setempat, penyerangan dilakukan sekira pukul 05:00 WIT.

“Akibat penyerangan jalur udara tersebut, beberapa rumah warga sipil yang ada sekitarnya juga rusak,” kata Theo, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (15/12/2025).

Lanjut Theo menerangkan, selain melakukan penyerangan, helikopter juga melakukan pendropan pasukan di daerah tersebut.

Theo juga mengatakan, akibat penyerangan itu, masyarakat setempat memilih mengungsi ke luar dari Distik Gearek dan sedang menuju ke Kenyam Ibu kota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

“Pada 10 Desember 2025, masyarakat Distrik Gearek, Kabupaten Nduga mengungsi keluar dari kampungnya karena TNI melakukan penyerangan melalui udara”

“Hingga kini, belum ada kepastian korban dan jaminan keamanan bagi warga sipil yang berada di sana,” katanya.

Ia juga menyesalkan warga sipil ikut kena imbas dari kejadian ini. Terlebih, 10 Desember merupakan Hari HAM Sedunia, dimana semua negara di seluruh dunia selalu memperingati dan merayakan setiap tanggal tersebut.
“Sebagai pembela HAM, saya menyesal dengan tindakan pemerintah Indonesia melalui anggota TNI yang melakukan penyerangan terhadap TPNPB hingga berdampak pada warga sipil, di Distrik Gearek, Kabupaten Nduga Provinsi Papua Pegunungan,” ungkapnya.

Atas peristiwa tersebut, YKKMP mendesak presiden segera menarik pasukan dari Distrik Gearek, karena telah menciderai hari HAM Sedunia.

“Masyarakat yang mengungsi untuk segera dikembalikan, sehingga mereka melakukan aktivitas seperti biasanya,” tutupnya.
Sementara itu, terkait peristiwa ini belum ada informasi resmi dari pihak TNI. (*)

https://www.ceposonline.com/nduga/19...an-warga-sipil

Kuasai Markas OPM, TNI Selidiki Temuan Senjata Organik hingga Dokumen Permintaan Dana untuk Kades
Akibat Serangan Helikopter TNI di Distrik Gearek Nduga, Picu Pengungsian Warga Sipil
Tayang: Senin, 15 Desember 2025 14:29 WIT
Editor: Astini Mega Sari


zoom-inlihat fotoKuasai Markas OPM, TNI Selidiki Temuan Senjata Organik hingga Dokumen Permintaan Dana untuk Kades
Tangkapan layar YouTube Kompas.com
TNI KUASAI MARKAS OPM - Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono. TNI selidiki temuan senjata organik dan dokumen berisi permintaan bantuan dana terhadap Kades saat gerebek markas OPM.
A-
A+
TRIBUN-PAPUA.COM - Aparat keamanan berhasil menguasai tiga markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Operasi penindakan kelompok bersenjata OPM tersebut dilakukan oleh Satgas TNI Koops Habema Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III pada Sabtu (13/12/2025).

Tiga markas yang kini dikuasai TNI merupakan basis aktivitas OPM Kodap XVI Yahukimo.

Dalam operasi tersebut, TNI menemukan dan menyita sejumlah barang bukti.

Di antaranya adalah senjata organik dan beberapa senjata rakitan laras panjang, amunisi berbagai kaliber, alat komunikasi, perlengkapan optik, senjata tajam, atribut bercorak bendera bintang kejora, dokumen, logistik hingga uang tunai jutaan rupiah.

Pihak TNI mengatakan bakal menyelidiki kepemilikan senjata organik hingga dokumen berisi permintaan bantuan dana terhadap Kepala Desa.

"Kita masih selidiki itu organik dari satuan mana? Apakah perampasan atau dugaan lain. Ada juga dokumen seperti permintaan dana, kita selidiki bagaimanan intervensinya," kata Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono seperti dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, senjata organik adalah senjata api standar yang secara resmi digunakan oleh lembaga negara seperti TNI dan Polri untuk tugas operasional.

Sementara itu, Panglima Koops TNI Habema Mayjen TNI Lucky Avianto mengklaim tak ada korban jiwa dalam operasi ini.

Ia mengatakan bahwa penindakan tersebut bagian dari upaya negara dalam menjaga stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata OPM.

Aparat keamanan TNI-Polri terus melakukan operasi penegakan hukum terhadap OPM atau Kelompok Kriminal Bersenjta (KKB) di wilayah Yahukimo.

Sebelumnya, aparat menangkap anggota KKB Kodap XVI Yahukimo, Batalyon Sisibia, bernama Iron Heluka pada 28 November 2025.

Pada 6 November 2025, Satgas Operasi Damai Cartenz menembak mati Komandan Batalion Semut Merah KKB Kodap Yahukimo, Lipet Sobolim. (*)
https://papua.tribunnews.com/news/12...a-untuk-kades.


Serangan TNI ke perkampungan dan markas KKB jatuh


itkgidAvatar border
itkgid memberi reputasi
1
85
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan