Kaskus

Story

aurora..Avatar border
TS
aurora..
[CERPEN HOROR] Misteri Iklan TV Terkutuk
[CERPEN HOROR] Misteri Iklan TV Terkutuk
Sumber Gambar:Koleksi pribadi gue (fotonya Miss Rora)


Regi tidak pernah menyangka bahwa sebuah panggilan telepon pada suatu sore yang gerah di Yogyakarta akan mengubah hidupnya selamanya.

Saat itu, ia baru saja pulang dari kampus, masih mengenakan jaket almamater yang dibuka setengah. Wajahnya, dengan hidung mancung tinggi dan kulit sawo matang cerah yang memberi kesan maskulin, terpantul di kaca lemari kos. Banyak orang mengatakan bahwa wajah Regi setampan aktor luar negeri. Sorot matanya lembut, rahangnya besar, dan senyumnya mudah dipercaya. Regi sendiri tidak pernah terlalu memikirkan hal itu. Ia hanya mahasiswa biasa, usia 19 tahun, yang sesekali menerima tawaran foto katalog untuk menambah uang saku.

Nomor tidak dikenal itu menelepon tepat saat ia hendak merebahkan diri.

“Selamat sore, apakah ini dengan saudara Regian Kurniawan?” ucap suara perempuan itu, terdengar profesional

“Iya, saya sendiri.”

“Kami dari PT Stellanova Farma di Surabaya. Kami tertarik mengontrak Anda sebagai model iklan televisi untuk produk suplemen vitamin E andalan kami sejak 1970, yaitu Stellapherol.”

Regi terdiam beberapa detik. Surabaya. Iklan televisi nasional. Bayaran disebutkan menyusul, jumlah uang besar yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

Seminggu kemudian, Regi berdiri di sebuah studio lama di kawasan Rungkut, Surabaya. Bangunannya besar, tetapi terasa aneh. Cat tembok putihnya kusam, seperti tidak pernah benar-benar bersih meski dicat ulang berkali-kali. Lorong-lorongnya panjang, lampu neon berpendar pucat, dan udara di dalamnya terasa lebih dingin daripada seharusnya.

“Ini gedung lama Mas, tapi murah dan luas,” ucap Vera, asisten produser, sambil berjalan cepat

“Gedungnya cocok buat syuting iklan.”

Regi mengangguk, meski ada perasaan tidak nyaman yang sulit ia jelaskan. Sejak menginjakkan kaki di sana, bulu kuduknya beberapa kali berdiri tanpa sebab.

Syuting iklan berjalan lancar. Adegannya sederhana, Regi berperan sebagai pria muda sehat, aktif, penuh percaya diri. Regi berlari pagi, tersenyum ke kamera, lalu meminum kapsul Stellapherol dengan segelas air. Narasi suara menjelaskan manfaat vitamin E untuk menjaga kesehatan kulit dan daya tahan tubuh.

Tidak ada hal yang aneh. Tidak ada gangguan teknis. Tidak ada kecelakaan.

Namun, Regi sempat mengalami satu momen ganjil.

Saat menunggu giliran take berikutnya, ia duduk sendirian di sudut studio. Dari kejauhan, di balik set dapur palsu yang belum dipakai, Regi melihat sesuatu, atau mungkin seseorang.

Seorang wanita muda berdiri diam.

Rambutnya panjang, agak ikal, sepinggang, menutupi seluruh wajahnya seperti tirai hitam. Wanita itu mengenakan gaun putih polos, sederhana, tanpa motif. Kakinya tak terlihat jelas, seolah menyatu dengan lantai.

Regi berdiri refleks.

“Mbak?”

Wanita itu tidak bergerak.

Regi melangkah satu langkah. Udara di sekitarnya mendadak terasa lebih dingin. Lampu studio di atas berkedip sebentar.

Saat Regi berkedip, wanita berambut hitam panjang itu menghilang.

“Mas Regi, siap take!” teriak kru dari arah lain

Regi menoleh sebentar, lalu kembali melihat ke arah semula. Kosong. Tidak ada siapa-siapa.

Regi mengira itu hanya kelelahan.

Akhirnya, iklan Stellapherol tayang di televisi nasional 2 minggu kemudian.

Regi sedang berada di kos ketika teman-temannya berteriak kegirangan melihat wajahnya muncul di televisi nasional. Pesan ucapan selamat berdatangan. Akunnya di media sosial mendadak ramai.

Namun, kegembiraan itu tidak bertahan lama.

Hari pertama iklan itu tayang, seorang ibu rumah tangga di Makassar melaporkan kehilangan perhiasan emas warisan keluarganya. Wanita itu bersumpah, perhiasan emas itu hilang begitu saja dari laci lemari yang terkunci.

Sebelum menyadari kehilangan itu, wanita itu mengatakan kepada tetangganya, bahwa ia melihat bayangan perempuan berambut panjang sepinggang dan memakai gaun putih berdiri di ujung lorong rumahnya, tepat setelah menonton iklan Stellapherol.

Hari kedua, seorang pria di Bandung tiba-tiba menggugat cerai istrinya. Ia mengaku merasa didatangi seorang wanita berambut panjang setiap malam. Istrinya pun mengaku hal yang sama, selalu ada bayangan perempuan berdiri di dekat televisi, rambut hitamnya menutup rapat-rapat wajahnya, menatap mereka tanpa mata.

Hari ketiga, seorang anak laki-laki berusia 7 tahun di Denpasar meninggal mendadak akibat demam tinggi dan kejang. Ibunya histeris, mengatakan bahwa sebelum anaknya sakit, anak itu melihat perempuan bergaun putih duduk di samping tempat tidur anak itu dan mengelus rambutnya.

Berita-berita itu menyebar cepat. Media lokal mulai mengaitkan semua kejadian dengan satu kesamaan aneh, bahwa korban-korban tersebut menonton iklan Stellapherol sebelum kejadian buruk menimpa mereka.

Puncaknya terjadi seminggu kemudian.

Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di sebuah jalan tol di Jawa Barat dan menewaskan tiga orang. Sang sopir yang selamat bersaksi, bahwa beberapa detik sebelum kecelakaan terjadi, sopir itu melihat bayangan perempuan berambut panjang berdiri di tengah jalan, membuatnya membanting setir.

Regi membaca semuanya itu dengan tangan gemetar.

Wajahnya ada di iklan itu.

Nama produk itu disebut berulang-ulang.

Dan perempuan bergaun putih itu sama persis dengan yang ia lihat di studio.

Regi mulai berkali-kali mengalami mimpi buruk. Setiap malam, ia bermimpi berada di studio kosong. Lampu-lampu mati satu per satu. Dari kejauhan, terdengar suara perempuan muda menangis lirih, bercampur suara batuk tersedak seperti orang kehabisan napas.

Dalam mimpi itu, wanita bergaun putih dan berambut panjang sepinggang selalu berdiri di depannya.

“Aku mati karena ulah mereka,” bisiknya, meski mulutnya tidak terlihat

“Dan kamu, wajahmu dipakai untuk mengingatkan mereka.”

Regi terbangun dengan keringat dingin.

Tidak tahan lagi, Regi kembali ke Surabaya. Regi menghubungi Vera, memaksa untuk bertemu secara langsung.

“Bu Vera, Ibu tahu sesuatu tentang iklan itu, kan?” tanya Regi, suaranya bergetar

“Tentang gedung itu. Tentang perempuan itu.”

Wajah Vera memucat. Wanita itu menunduk lama, sebelum akhirnya bicara.

“Gedung itu dulunya milik perusahaan lama,” ucap Vera pelan

“Tahun 1999, Stellapherol juga pernah dibuat di sana. Dengan nama dan formula yang sama.”

Regi menelan ludah.

“Ada model iklan waktu itu, meninggal karena alergi.” lanjut Vera

“Perempuan. Namanya Maya. Maya meninggal saat syuting iklan. Maya tidak langsung meninggal di lokasi, tetapi beberapa jam setelahnya. Tubuhnya membengkak, napasnya tersengal, kulitnya kemerahan. Dokter menyebutnya syok anafilaksis atau reaksi alergi parah.”

“Terhadap apa?” tanya Regi

“Minyak kacang tanah,” jawab Vera lirih

“Digunakan sebagai pelarut vitamin E dalam Stellapherol. Maya alergi kacang. Tapi, perusahaan tidak pernah mencantumkannya di komposisi.” jelas Vera

Kasus itu ditutup cepat. Keluarga Maya diberi kompensasi. Iklan dihentikan. Gedung itu ditinggalkan bertahun-tahun.

“Tapi arwahnya…”

Vera gemetar.

“Orang-orang bilang arwah Maya tidak pernah pergi.”

Regi akhirnya mengerti.

Iklan itu tidak membawa kutukan. Iklan itu membuka pintu.

Wajah Regi, suara ceria, dan visual sehat, semuanya menjadi undangan bagi arwah Maya untuk kembali. Setiap orang yang menonton, setiap rumah yang membiarkan iklan itu masuk, menjadi sasaran kemarahan arwah itu.

Bukan karena Regi, melainkan karena Stellapherol.

Perusahaan akhirnya tidak bisa menutupinya lagi. Tekanan publik, korban yang terus berjatuhan, dan investigasi independen memaksa mereka mengungkap formula lama produk itu.

Dalam rapat darurat, seorang ahli farmasi mengusulkan solusi.

“Ganti pelarut vitamin E-nya,” ucapnya

“Gunakan minyak zaitun. Tidak menyebabkan alergi. Lebih aman.”

Keputusan itu diambil.

Produksi dihentikan sementara. Formula diganti. Iklan lama ditarik. Regi diminta merekam iklan baru, tetapi kali ini ia menolak.

Ia tidak ingin kembali ke gedung itu.

Iklan baru tayang sebulan kemudian, dengan model berbeda dan narasi yang menekankan keamanan serta transparansi bahan.

Sejak saat itu, kejadian-kejadian aneh berhenti.

Tidak ada lagi bayangan perempuan di televisi. Tidak ada laporan kehilangan misterius. Tidak ada kecelakaan tanpa sebab.

Saat jam setengah 5 pagi, Regi bermimpi lagi.

Regi berada di studio itu, tetapi kali ini terang. Lampu menyala hangat. Udara tidak lagi dingin.

Di depannya, berdiri perempuan bergaun putih. Rambutnya tidak lagi menutupi wajahnya. Wajahnya pucat, tetapi tenang. Matanya sendu, bibirnya membentuk senyuman tipis.

“Terima kasih,” ucapnya

Perempuan itu memudar perlahan, seperti kabut yang tersapu matahari pagi.

Regi terbangun dengan perasaan lega yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Di luar, matahari Yogyakarta terbit perlahan, seolah menandai bahwa misteri iklan terkutuk itu akhirnya benar-benar berakhir.

TAMAT

@itkgid @whiterangers20 @siloh
Diubah oleh aurora.. 15-12-2025 15:54
MemoryExpressAvatar border
itkgidAvatar border
itkgid dan MemoryExpress memberi reputasi
2
91
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan