- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Magelang Jadi Penutup, Senengminton 2025 Jadi Gerbang Regenerasi Atlet Sejak Dini
TS
kaskus.infoforum
Magelang Jadi Penutup, Senengminton 2025 Jadi Gerbang Regenerasi Atlet Sejak Dini

Menjelang penutup 2025, rangkaian Festival SenengMinton 2025 akhirnya tiba di kota terakhir, yaitu kota Magelang. Program yang digagas Pengprov PBSI Jawa Tengah bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation ini memang sepatutnya dirancang sebagai wadah pengenalan bulutangkis sejak dini, untuk siswa kelas 1-3 SD, dengan pendekatan yang edukatif dan menyenangkan. Sepanjang tahun, festival ini telah berkeliling ke lima kota, diantaranya Kudus, Solo, Purwokerto, Semarang, dan kini giliran kota Magelang yang mengajak ribuan siswa merasakan serunya permainan berbasis fun games yang tetap mengasah motorik, koordinasi, dan dasar-dasar teknik bulutangkis.
Gelaran di Kota Magelang ini menjadi penutup perjalanan panjang tersebut, sekaligus bukti bahwa minat bulutangkis di usia dini terus tumbuh. Tercatat total 2.266 peserta yang terlibat sepanjang tahun, SenengMinton 2025 menegaskan satu hal: upaya memperkuat fondasi regenerasi atlet memang harus dimulai sedini mungkin, dan pendekatan berbasis pengalaman menyenangkan terbukti relevan untuk menjangkau lebih banyak siswa.

Di balik meriahnya gelaran penutup di Magelang, Festival SenengMinton 2025 memegang peran penting dalam strategi pembinaan usia dini yang tengah digencarkan PBSI Jawa Tengah dan Bakti Olahraga Djarum Foundation. Metode berbasis permainan sengaja dipilih agar siswa dapat mengenal bulutangkis tanpa tekanan kompetisi, tetapi tetap memahami gerakan dasar, koordinasi, hingga teknik sederhana melalui rangkaian rintangan yang dirancang menyerupai aktivitas lapangan.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin sebagai salah satu bagian dari penyelenggara, juga menegaskan bahwa keberhasilan regenerasi atlet badminton tentu tidak bisa dicapai secara instan. “Regenerasi dan pembinaan atlet adalah proses jangka panjang yang harus dimulai secara konsisten sejak usia dini. Festival SenengMinton menjadi sarana pengenalan yang edukatif dan mudah diterima siswa, sehingga kecintaan pada olahraga tumbuh lebih dahulu sebelum memasuki tahap latihan yang lebih serius,” ujarnya.
Pendekatan ini juga menjadi dasar mengapa SenengMinton digelar rutin di sejumlah kota sepanjang tahun, dengan melibatkan ribuan siswa dari berbagai latar sekolah, PBSI berharap semakin banyak talenta muda yang makin tersentuh program pengenalan awal seperti ini, sebelum diarahkan menuju pembinaan formal di kemudian hari.
Di Magelang, semangat para peserta terlihat sejak pagi. Terlihat ratusan siswa dari 16 sekolah memenuhi GOR Djarum Magelang, membawa energi yang menurut para guru, sudah terasa bahkan sejak masa latihan di sekolah. Bagi PBSI Jawa Tengah, tingginya partisipasi ini dapat jadi sinyal penting bahwa pengenalan bulutangkis di tingkat grassroot sedang berada di jalur yang tepat.
Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf, menyebut antusiasme peserta, guru, hingga orang tua sebagai angin segar bagi upaya regenerasi atlet di wilayah tersebut, menurutnya "Antusiasme para peserta sangat luar biasa. Selama ini pembinaan dilakukan oleh klub, dan sekarang kami bisa menjamah banyak sekolah. Ini kesempatan bagus untuk menjaring atlet berbakat sejak dini, karena kami berharap mata rantai regenerasi tidak terputus,”
Basri juga menilai bahwa format festival yang dikemas dengan fun, namun tetap edukatif, dan tanpa tekanan kompetitif berlebihan, justru dapat membantu siswa merasa lebih dekat dengan bulutangkis. Melalui akses yang lebih luas, ia berharap semakin banyak sekolah yang terdorong menyediakan kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis agar minat anak bisa disalurkan dan berkembang.
Di balik meriahnya Festival SenengMinton 2025, banyak juga kisah kecil yang menunjukkan bagaimana minat terhadap bulutangkis bisa tumbuh hanya dari satu kesempatan mencoba. Salah satu ceritanya datang dari SDN Kemirirejo 1, yang mengirim 30 siswa ke festival. Menurut guru olahraga mereka Zenuwardiyanto, program seperti SenengMinton membuka ruang mencoba bagi anak-anak didiknya.

Di sisi lain, pengalaman pribadi juga menjadi pemantik minat dari Amelisa Candra Kirani dari SDN Magelang 6 yang merupakan peserta tercepat di kategori kelas 3 putri dengan catatan waktu 00:55.77, yang ternyata mulai suka bulutangkis sejak kecil karena sering melihat kakaknya berlatih. Ia mengaku paling percaya diri saat bermain Service to Target, dan kini bercita-cita menekuni olahraga badminton ini lebih jauh.
Kisah-kisah ini menggambarkan momen ketika anak diberi ruang untuk mencoba, minat dan mimpi mereka bisa tumbuh dengan sendirinya, hal ini sesuai dengan tujuan utama SenengMinton untuk menyalakan kecintaan terhadap bulutangkis sejak usia dini.
Selesainya rangkaian Festival SenengMinton 2025 di Kota Magelang, menandai pula ditutupnya program pengenalan bulutangkis untuk siswa sekolah dasar di 2025. Program ini telah berhasil menjangkau lebih dari dua ribu peserta di lima kota dan meninggalkan antusiasme besar dari siswa, guru, hingga orang tua.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, berpendapat bahwa kegiatan seperti SenengMinton ini bisa menjadi langkah penting untuk memastikan regenerasi atlet berjalan konsisten, karena menurutnya “Kecintaan pada bulutangkis harus tumbuh sejak awal.” SenengMinton 2025 mungkin berakhir, tetapi semangat yang tumbuh dari ribuan anak ini menjadi modal kuat untuk masa depan regenerasi dan tongkat estafet tradisi prestasi bulutangkis Indonesia.
Diubah oleh kaskus.infoforum 11-12-2025 19:42
0
33
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan