- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kisah Mahasiswa asal Papua Selamatkan Temannya Saat Banjir Bandang di Aceh Utara
TS
mabdulkarim
Kisah Mahasiswa asal Papua Selamatkan Temannya Saat Banjir Bandang di Aceh Utara
Kisah Mahasiswa asal Papua Selamatkan Temannya Saat Banjir Bandang di Aceh Utara
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/kisah-mahasiswa-Papua-selamatkan-korban-banjir.jpg)
Tayang: Selasa, 9 Desember 2025 21:47 WIB
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
zoom-inlihat fotoKisah Mahasiswa asal Papua Selamatkan Temannya Saat Banjir Bandang di Aceh Utara
Serambinews.com/HO
Mahasiswa asal Papua, Bonus Tabuni, bergerak cepat menyelamatkan teman-temannya saat banjir bandang di Aceh Utara.
Bersama tim HIMAPAL, ia mengevakuasi mahasiswa Papua dan warga lain yang terjebak banjir.
Aksi solidaritas ini memastikan korban dibawa ke tempat aman dan mendapat kebutuhan dasar.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Di tengah kepanikan banjir besar yang merendam sejumlah wilayah Aceh Utara dan Lhokseumawe pada 25–26 November 2025, seorang mahasiswa asal Papua bernama Bonus Tabuni, menjadi salah satu sosok yang bergerak cepat menyelamatkan teman-temannya sesama perantau.
Banjir yang merendam permukiman dan kawasan tempat tinggal mahasiswa di Desa Reuleut Timu, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, membuat banyak dari mereka terjebak dan membutuhkan pertolongan.
Bonus Tabuni adalah mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi angkatan 2022 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh (FISIP Unimal).
Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua HIMAPAL (Himpunan Mahasiswa Papua Lhokseumawe–Aceh Utara).
Ketika banjir melanda, ia dan rekan-rekannya langsung turun memberikan bantuan.
Dalam video kesaksiannya yang direkam Wakil Dekan III FISIP Unimal, Dr Taufik Abdullah, Tabuni menceritakan, bagaimana ia bersama tim HIMAPAL menerima telepon dari mahasiswa Papua lain yang terjebak banjir.
Mereka segera bergerak menuju lokasi terdampak untuk melakukan evakuasi.
“Pada tanggal 25 sampai 26, kami berhasil mengevakuasi teman-teman yang terdampak banjir,” tutur dia.
“Saat ditelepon kawan-kawan, saya dan beberapa rekan langsung turun,” ujar Tabuni.
Ia menyebutkan, bahwa kondisi saat itu sangat berbahaya.
Air sudah mencapai setinggi pinggang orang dewasa, namun mereka tetap berupaya membawa teman-temannya ke tempat aman tanpa kepanikan.
“Kondisi air sudah di batas pinggang. Tapi puji syukur, kami bisa mengevakuasi teman-teman tanpa kepanikan,” urai dia.
“Yang paling penting kami selamatkan adalah nyawa,” ungkapnya.
Menurut Tabuni, upaya penyelamatan tidak berhenti hanya pada mahasiswa Papua.
Ketika tiba di lokasi banjir, mereka juga membantu warga setempat dan mahasiswa lain yang turut terjebak.
“Setelah mengantar teman-teman ke tempat tinggal kami, kami turun lagi ke bawah, ke lokasi banjir,” terang Bonus Tabuni.
“Kami menemui warga dan mahasiswa lain. Semua yang bisa kami selamatkan,” katanya.
HIMAPAL kemudian membawa para korban ke tempat aman, memberikan perlindungan sementara, dan memastikan mereka mendapatkan kebutuhan dasar.
“Kami bersyukur akhirnya semua berhasil dievakuasi,” ujar Bonus dengan penuh rasa lega.
Kisah Bonus Tabuni menjadi salah satu potret solidaritas mahasiswa perantau Papua di Aceh yang tidak hanya menyelamatkan sesama, tetapi juga membantu siapa pun yang membutuhkan di tengah situasi darurat.(*)
https://aceh.tribunnews.com/nanggroe...tara?page=all.
Solidaritas mahasiswa Papua bukan sesame orang Papua jaga, tapi warga setempat
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/kisah-mahasiswa-Papua-selamatkan-korban-banjir.jpg)
Tayang: Selasa, 9 Desember 2025 21:47 WIB
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
zoom-inlihat fotoKisah Mahasiswa asal Papua Selamatkan Temannya Saat Banjir Bandang di Aceh Utara
Serambinews.com/HO
Mahasiswa asal Papua, Bonus Tabuni, bergerak cepat menyelamatkan teman-temannya saat banjir bandang di Aceh Utara.
Bersama tim HIMAPAL, ia mengevakuasi mahasiswa Papua dan warga lain yang terjebak banjir.
Aksi solidaritas ini memastikan korban dibawa ke tempat aman dan mendapat kebutuhan dasar.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Di tengah kepanikan banjir besar yang merendam sejumlah wilayah Aceh Utara dan Lhokseumawe pada 25–26 November 2025, seorang mahasiswa asal Papua bernama Bonus Tabuni, menjadi salah satu sosok yang bergerak cepat menyelamatkan teman-temannya sesama perantau.
Banjir yang merendam permukiman dan kawasan tempat tinggal mahasiswa di Desa Reuleut Timu, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, membuat banyak dari mereka terjebak dan membutuhkan pertolongan.
Bonus Tabuni adalah mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi angkatan 2022 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh (FISIP Unimal).
Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua HIMAPAL (Himpunan Mahasiswa Papua Lhokseumawe–Aceh Utara).
Ketika banjir melanda, ia dan rekan-rekannya langsung turun memberikan bantuan.
Dalam video kesaksiannya yang direkam Wakil Dekan III FISIP Unimal, Dr Taufik Abdullah, Tabuni menceritakan, bagaimana ia bersama tim HIMAPAL menerima telepon dari mahasiswa Papua lain yang terjebak banjir.
Mereka segera bergerak menuju lokasi terdampak untuk melakukan evakuasi.
“Pada tanggal 25 sampai 26, kami berhasil mengevakuasi teman-teman yang terdampak banjir,” tutur dia.
“Saat ditelepon kawan-kawan, saya dan beberapa rekan langsung turun,” ujar Tabuni.
Ia menyebutkan, bahwa kondisi saat itu sangat berbahaya.
Air sudah mencapai setinggi pinggang orang dewasa, namun mereka tetap berupaya membawa teman-temannya ke tempat aman tanpa kepanikan.
“Kondisi air sudah di batas pinggang. Tapi puji syukur, kami bisa mengevakuasi teman-teman tanpa kepanikan,” urai dia.
“Yang paling penting kami selamatkan adalah nyawa,” ungkapnya.
Menurut Tabuni, upaya penyelamatan tidak berhenti hanya pada mahasiswa Papua.
Ketika tiba di lokasi banjir, mereka juga membantu warga setempat dan mahasiswa lain yang turut terjebak.
“Setelah mengantar teman-teman ke tempat tinggal kami, kami turun lagi ke bawah, ke lokasi banjir,” terang Bonus Tabuni.
“Kami menemui warga dan mahasiswa lain. Semua yang bisa kami selamatkan,” katanya.
HIMAPAL kemudian membawa para korban ke tempat aman, memberikan perlindungan sementara, dan memastikan mereka mendapatkan kebutuhan dasar.
“Kami bersyukur akhirnya semua berhasil dievakuasi,” ujar Bonus dengan penuh rasa lega.
Kisah Bonus Tabuni menjadi salah satu potret solidaritas mahasiswa perantau Papua di Aceh yang tidak hanya menyelamatkan sesama, tetapi juga membantu siapa pun yang membutuhkan di tengah situasi darurat.(*)
https://aceh.tribunnews.com/nanggroe...tara?page=all.
Solidaritas mahasiswa Papua bukan sesame orang Papua jaga, tapi warga setempat
nobodysnafkin dan 3 lainnya memberi reputasi
4
150
10
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan