- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sapta Dharma Junjung Kesetaraan Perempuan dengan Spiritualitas Feminis
TS
kutarominami69
Sapta Dharma Junjung Kesetaraan Perempuan dengan Spiritualitas Feminis
Sapta Dharma Junjung Kesetaraan Perempuan dengan Spiritualitas Feminis
Oleh: Annisa RamadhanniaEditor: Seprianto14 Nov 2025 - 19:25Pusat Pemberitaan

Para penghayat kepercayaan Sapta Dharma sedang melaksanakan sembahyang (Foto: YouTube/Ipung Atria)
Dengarkan Berita
KBRN, Jakarta: Sapta Dharma memandang perempuan dengan cara yang setara dan memuliakan. Perempuan penghayat kepercayaan ini memiliki spiritualitas feminis.
Tokoh Perempuan Sapta Dharma, Dian Jennie menjelaskan perempuan di Sapta Dharma mempunyai peran dominan menjadi garda terdepan menjaga nilai-nilai budaya. "Perempuan juga memiliki kapasitas untuk bisa menjadi pimpinan spiritual di Sapta Dharma," katanya dalam wawancara bersama PRO3 RRI, Jumat (14/11/2025).
Meskipun memiliki peran yang dominan, ia menegaskan tidak ada pembedaan peran antara perempuan dan laki-laki. Dalam ajaran mereka, keduanya memiliki tugas yang setara dan kedudukan yang sama di mata Tuhan.
Lebih lanjut, ia menilai hampir semua ajaran kepercayaan tidak pernah membedakan peran laki-laki dan perempuan, karena keduanya dipandang setara. Jika pembedaan itu muncul, menurutnya, hal tersebut bukan berasal dari nilai ajaran, melainkan dari budaya patriarki.
"Kalaupun itu kemudian ada, itu bukan karena nilai ajaran. Tapi budaya patriarki yang menginfiltrasi di dalam kehidupan dan nilai-nilai ajaran yang kemudian itu berkembang," ujarnya, menjelaskan.
Sementara itu, sebagai perempuan, Tokoh Perempuan Budi Daya, Rela Susanti memiliki cara tersendiri dalam menjaga budaya lokal. Salah satunya dengan mendidik anak-anak tentang ritual adat.
"Jadi tidak melalui ucapan atau perkataan, tapi saya ajarkan anak-anak perbuatan. Apa yang ibu bapaknya lakukan, itu yang kami ajarkan ke anak-anak kami," ucapnya.
Dengan begitu, ia berharap nilai-nilai itu dapat tertanam sejak kecil sehingga dapat terus dijalankan dan diwariskan turun-temurun. Peran tersebut, ujarnya, bukan hanya dijalankan perempuan, tetapi menjadi tanggung jawab bersama laki-laki dan perempuan.
https://rri.co.id/index.php/nasional...oogle_vignette
Oleh: Annisa RamadhanniaEditor: Seprianto14 Nov 2025 - 19:25Pusat Pemberitaan

Para penghayat kepercayaan Sapta Dharma sedang melaksanakan sembahyang (Foto: YouTube/Ipung Atria)
Dengarkan Berita
KBRN, Jakarta: Sapta Dharma memandang perempuan dengan cara yang setara dan memuliakan. Perempuan penghayat kepercayaan ini memiliki spiritualitas feminis.
Tokoh Perempuan Sapta Dharma, Dian Jennie menjelaskan perempuan di Sapta Dharma mempunyai peran dominan menjadi garda terdepan menjaga nilai-nilai budaya. "Perempuan juga memiliki kapasitas untuk bisa menjadi pimpinan spiritual di Sapta Dharma," katanya dalam wawancara bersama PRO3 RRI, Jumat (14/11/2025).
Meskipun memiliki peran yang dominan, ia menegaskan tidak ada pembedaan peran antara perempuan dan laki-laki. Dalam ajaran mereka, keduanya memiliki tugas yang setara dan kedudukan yang sama di mata Tuhan.
Lebih lanjut, ia menilai hampir semua ajaran kepercayaan tidak pernah membedakan peran laki-laki dan perempuan, karena keduanya dipandang setara. Jika pembedaan itu muncul, menurutnya, hal tersebut bukan berasal dari nilai ajaran, melainkan dari budaya patriarki.
"Kalaupun itu kemudian ada, itu bukan karena nilai ajaran. Tapi budaya patriarki yang menginfiltrasi di dalam kehidupan dan nilai-nilai ajaran yang kemudian itu berkembang," ujarnya, menjelaskan.
Sementara itu, sebagai perempuan, Tokoh Perempuan Budi Daya, Rela Susanti memiliki cara tersendiri dalam menjaga budaya lokal. Salah satunya dengan mendidik anak-anak tentang ritual adat.
"Jadi tidak melalui ucapan atau perkataan, tapi saya ajarkan anak-anak perbuatan. Apa yang ibu bapaknya lakukan, itu yang kami ajarkan ke anak-anak kami," ucapnya.
Dengan begitu, ia berharap nilai-nilai itu dapat tertanam sejak kecil sehingga dapat terus dijalankan dan diwariskan turun-temurun. Peran tersebut, ujarnya, bukan hanya dijalankan perempuan, tetapi menjadi tanggung jawab bersama laki-laki dan perempuan.
https://rri.co.id/index.php/nasional...oogle_vignette
0
84
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan