- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kebakaran Hebat di Cempaka Putih, Begini Parahnya Amuk Si Jago Merah di Jakarta
TS
mabdulkarim
Kebakaran Hebat di Cempaka Putih, Begini Parahnya Amuk Si Jago Merah di Jakarta

Lebih dari seribu kebakaran terjadi di Jakarta tiap tahunnya.
Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Fitriyan Zamzami
Petugas melakukan penanganan kebakaran yang terjadi di Gedung Terra Drone, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).Foto: Bayu Adji P/Republika
Petugas melakukan penanganan kebakaran yang terjadi di Gedung Terra Drone, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kebakaran hebat di Gedung Terra Drone, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025) dilaporkan menimbulkan belasan korban jiwa. Kejadian itu adalah yang terkini dari seribu lebih yang terjadi di DKI setiap tahunnya.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi Jakarta mengungkapkan kebakaran di Jakarta tahun ini hingga 15 Juli 2025 sudah mencapai 922 kali. Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut ada 1.195 kebakaran terjadi di Jakarta hingga bulan September 2025.
“Ini menunjukkan kebakaran bukan ancaman kosong semata," ujar Kepala Seksi Operasi Kebakaran Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, M Tasor beberapa waktu lalu.
Sementara sepanjang tahun 2023, Dinas Gulkarmat Provinsi Jakarta mencatat bahwa peristiwa kebakaran telah terjadi sebanyak 2.286 kebakaran di wilayah DKI Jakarta. Jakarta Timur menjadi wilayah dengan frekuensi kebakaran tertinggi, yaitu sebanyak 594 kejadian, kemudian diikuti Jakarta Selatan 573 kejadian, Jakarta Barat 484 kejadian, Jakarta Utara 379 kejadian, dan Jakarta Pusat 256 kejadian.
Adapun rincian objek yang terbakar, yaitu bangunan perumahan sebanyak 637 kejadian, instalasi luar gedung 480 kejadian, sampah 267 kejadian, tumbuhan 215 kejadian, kendaraan 118 kejadian, lapak 40 kejadian, bangunan industri 32 kejadian, dan lainnya 156 kejadian.

Petugas pemadam kebakaran bersama warga berusaha memadamkan api yang membakar permukiman padat penduduk di kawasan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/12/2024). - (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Pada 2023, terdapat beberapa faktor dugaan penyebab terjadinya kebakaran, diantaranya karena kelistrikan sebanyak 1.216 kejadian, membakar sampah 337 kejadian, terkait gas elpiji 205 kejadian, dipicu puntung rokok 130 kejadian, lilin 1 kejadian, dan lainnya 397 kejadian.
Dinas Gulkarmat Provinsi Jakarta juga berdalih maraknya kebakaran pada 2023 karena musim kemarau ekstrem saat itu. Berdasarkan pengamatan Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena El Nino dan IOD Positif saling menguatkan, sehingga membuat musim kemarau 2023 menjadi lebih kering.
Sementara sepanjang 2024 yang lebih berhujan, terjadi setidaknya 1.888 kebakaran di wilayah Jakarta. Hal itu berarti setiap harinya dapat terjadi hingga lebih dari lima kebakaran sekaligus.
Dari jumlah kebakaran tersebut, arus pendek (korsleting) listrik menjadi penyebab dari 1.148 kebakaran. Sisanya disebabkan oleh kebocoran tabung gas, pembakaran sampah, bahkan 98 kebakaran di antaranya disebabkan oleh puntung rokok yang masih membara.
Sejumlah faktor seperti tata perumahan yang tidak beraturan, instalasi listrik yang sudah tua dan semrawut serta kebiasaan warga yang kadang teledor menjadikan kebakaran terjadi hampir setiap waktu.
Jumlah korban kebakaran di Jakarta dalam periode 2021 hingga 2025 juga tergolong banyak. Data terbaru dari Dinas Gulkarmat Provinsi Jakarta mencatat ada 163 korban meninggal dunia dan 451 orang mengalami luka-luka akibat peristiwa kebakaran di Ibu Kota.

Suasana Pasar Taman Puring yang hangus terbakar di Jakarta, Kamis (23/10/2025). - (Republika/Thoudy Badai)
Berdasarkan rekapitulasi, korban kebakaran paling banyak berasal dari masyarakat. Tahun 2023 tercatat sebagai salah satu periode dengan lonjakan tinggi, yakni 46 korban meninggal dan 139 korban luka-luka.
Kota Administrasi Jakarta Barat dan Jakarta Timur mendominasi jumlah korban luka, sementara Jakarta Selatan juga mencatat angka cukup besar dalam kasus kebakaran yang terjadi selama lima tahun terakhir.
Pramono Anung mengakui maraknya kebakaran ini karena sistem pencegahan kebakaran di Jakarta belum optimal. “Di antaranya, implementasi program pencegahan kebakaran yang belum terlaksana secara optimal, sistem proteksi dini kebakaran yang telah terpasang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan kurangnya sumber daya manusia yang mampu melakukan pemadaman pada tahap dini secara tepat sebagai langkah antisipasi,” kata dia.
https://news.republika.co.id/berita/...rah-di-jakarta
Kebakaran Kantor PT Terra Drone Diduga Dipicu Ledakan Baterai, 22 Jenazah Dievakuasi
[img]https://asset.tribunnews.com/ycfpHg1vPQHqNrw2YiioW4T5nZw=/1200x675/filters:upscale():quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/PT-Terra-drone3.jpg/img]
YouTube/Kompas TV
KEBAKARAN PT TERRA DRONE- Sejumlah warga yang terjebak di lantai atas kantor Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, berhasil dievakuasi lewat aksi cepat petugas pemadam kebakaran setelah gedung tersebut terbakar pada Selasa (9/2/2025) siang. Ledakan diduga dipicu batrei yang meledak. (Tangkapan layar Kompas TV)
A-
A+
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA- Kebakaran hebat melanda Gedung PT Terra Drone berlantai 7 di Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025) siang.
Peristiwa ini menelan puluhan korban jiwa dan disertai dugaan ledakan baterai sebelum api membesar.
Ledakan Diduga Berasal dari Baterai Drone
Sebelum api muncul, sejumlah saksi mendengar suara ledakan keras dari lantai satu.
Ledakan tersebut diduga berasal dari baterai drone yang sedang berada di area penyimpanan.
Tak lama setelah suara tersebut terdengar, api cepat menjalar ke lantai dua dan tiga hingga asap pekat memenuhi ruangan.
“Saya di lantai 5, kemungkinan dari baterai yang meledak di lantai 1. Kami sedang loading. Asap di lantai 2 dan 3 sudah banyak, kita langsung lari ke rooftop,” ujar Dimitri, salah satu karyawan yang selamat.
22 Jenazah Ditemukan, Termasuk Satu Korban Hamil
Belasan ambulans tampak berjajar di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, sore hari.
Hingga pukul 16.00 WIB, tercatat 22 jenazah ditemukan dalam kondisi terbakar dan dimasukkan ke kantong jenazah.
Seorang sopir ambulans mengatakan dari data sementara terdapat:
15 korban perempuan
7 korban laki-laki
Satu korban di antaranya diduga sedang hamil
Evakuasi korban masih berlangsung di bagian dalam gedung, terutama di lantai 3 dan 5 yang sebelumnya dilaporkan masih terdapat orang terjebak.
Evakuasi Dramatis dari Rooftop
Karyawan yang terkurung di lantai atas memilih menuju atap gedung untuk menyelamatkan diri.
Mereka berteriak meminta pertolongan sambil menunggu petugas pemadam kebakaran.
Petugas penolong menggunakan tangga darurat dari sisi gedung untuk menurunkan mereka satu per satu di tengah kepungan asap.
Sejumlah korban mengalami sesak napas dan langsung mendapat pertolongan medis di lokasi.
Korban Diduga Banyak Tewas karena Asap
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo menyebut sebagian besar korban diduga meninggal akibat menghirup asap pekat.
“Kemungkinan mati lemas karena asap, tapi hasil pastinya menunggu pemeriksaan RS Polri. Semua jenazah dibawa ke RS Polri,” ujarnya.
Hingga pukul 15.30 WIB, petugas masih menyisir lantai demi lantai untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal.
Pemadaman Melibatkan Lebih dari 100 Personel
Kebakaran terjadi sekitar pukul 12.43 WIB.
Petugas Damkar tiba tujuh menit kemudian dan langsung melakukan pemadaman.
Untuk menangani kebakaran ini, dikerahkan:
28 unit mobil pemadam kebakaran
Lebih dari 100 personel
Api dilaporkan telah dapat dikendalikan, namun proses penyisiran masih berjalan dikutip dari wartakota
https://tangerang.tribunnews.com/new...uasi?page=all.
Turut berduka cita..
Terlebih yang hamil
Diubah oleh mabdulkarim 09-12-2025 16:43
ojol.jaya memberi reputasi
1
357
8
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan