- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kapal Pengangkut Bantuan Bencana Dicegat GAM? Kapuspen TNI Jelaskan Faktanya
TS
mabdulkarim
Kapal Pengangkut Bantuan Bencana Dicegat GAM? Kapuspen TNI Jelaskan Faktanya
Kapal Pengangkut Bantuan Bencana Dicegat GAM? Kapuspen TNI Jelaskan Faktanya

Menurut Mayjen Freddy, tindakan itu personal yang arogan dan tidak dapat dibenarkan.
Red: Erik Purnama Putra
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah.Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warganet dihebohkan dengan rekaman video tentang sekelompok orang yang mengaku sebagai bagian dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan staf gubernur Aceh mencegat kapal pengangkut bantuan yang dijaga prajurit TNI. Bantuan dalam kapal itu rencananya disalurkan untuk korban bencana di Provinsi Aceh.
Karena kapal pengangkut bantuan diadang sejumlah orang yang mengenakan seragam mirip loreng dan baret, prajurit TNI berkaus loreng pun mengontak komandannya untuk berkoordinasi. Sempat terjadi perdebatan lantaran personel TNI tersebut meminta orang itu menelepon langsung Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan, sekelompok orang itu bukan anggota GAM. "Berdasarkan informasi yang telah kami verifikasi, peristiwa dalam video tersebut benar terjadi, namun bukan dilakukan oleh kelompok bersenjata GAM, melainkan oleh dua orang anggota KPA (Komite Peralihan Aceh) Meja Ijo Idi Cut di Aceh Timur," ucap Freddy kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (8/1/2025).
Menurut dia, insiden itu terjadi pada 4 Desember 2025. Saat itu, dua individu yang memakai seragam mencegat Kapal Feri Express Bahari yang membawa logistik bantuan banjir dari Ketua TP PKK Aceh untuk wilayah Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur.
"Kedua orang itu meminta agar sebagian bantuan diturunkan kepada mereka, namun tidak dapat menunjukkan surat perintah atau keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur. Petugas kapal menolak karena distribusi bantuan harus mengikuti prosedur resmi. Ketika aparat keamanan laut mendekat, kapal bantuan langsung melanjutkan perjalanan menuju Kuala Langsa," ujar Freddy.
Dia menegaskan, TNI menilai tindakan sejumlah orang berseragam itu sebagai personal yang arogan dan tidak dapat dibenarkan. Pasalnya, mereka sampai naik kapal dan berdebat dengan petugas, dapat menghambat distribusi bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
"TNI bersama aparat keamanan setempat telah melakukan langkah-langkah untuk memastikan keamanan jalur distribusi bantuan, termasuk jalur laut, agar kejadian serupa tidak terulang dan para pemberi bantuan merasa aman," kata Freddy.
Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bisa saling membantu dalam menyalurkan bantuan agar cepat sampai ke korban bencana. "Kami mengimbau seluruh pihak untuk tidak menghalangi distribusi bantuan dalam kondisi darurat kemanusiaan. Fokus utama kita adalah mempercepat penanganan banjir dan menjamin bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan," jelas Freddy.
https://news.republika.co.id/berita/...askan-faktanya
Viral Eks GAM Minta Jatah Bantuan, Gubernur Mualem Akan Tindak Jika Benar

Agus Setyadi - detikNews
Senin, 08 Des 2025 16:15 WIB
Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) (Agus Setyadi/detikSumut)
Banda Aceh - Viral video memperlihatkan sekelompok orang naik ke kapal dan meminta jatah bantuan. Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan akan menindak pelaku jika terbukti salah.
Dilihat detikSumut, Senin (8/12/2025), rombongan pria itu merapat dan naik ke kapal yang membawa bantuan dengan menggunakan kapal kayu. Dua pria tampak mengenakan seragam loreng lengkap dengan baret. Di lengan baju, terdapat bendera bulan bintang serta logo Burak Singa.
Dalam video lain, terlihat seorang prajurit TNI yang mengawal kapal berbicara lewat ponsel. Pria mengenakan pakaian loreng menyebut nama panglima wilayah Idi Cut, Aceh Timur.
Pria berpakaian loreng itu juga mengaku sedang bertugas. Mereka mengaku naik ke kapal bantuan setelah mendapatkan perintah dari staf khusus Mualem.
"Saya tidak ada laporan. Kalau ada sudah jelas akan kita tindak," kata Mualem kepada wartawan.
Sementara terkait informasi adanya pihak-pihak yang menguasai sembako, menurut Mualem, saat ini diperlukan kesadaran bersama. Dia meminta semua pihak tidak mengambil kesempatan.
https://news.detik.com/berita/d-8249...ak-jika-benar.
Bukan GAM, tapi KPA yang bekas orang-orang GAM

Menurut Mayjen Freddy, tindakan itu personal yang arogan dan tidak dapat dibenarkan.
Red: Erik Purnama Putra
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah.Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warganet dihebohkan dengan rekaman video tentang sekelompok orang yang mengaku sebagai bagian dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan staf gubernur Aceh mencegat kapal pengangkut bantuan yang dijaga prajurit TNI. Bantuan dalam kapal itu rencananya disalurkan untuk korban bencana di Provinsi Aceh.
Karena kapal pengangkut bantuan diadang sejumlah orang yang mengenakan seragam mirip loreng dan baret, prajurit TNI berkaus loreng pun mengontak komandannya untuk berkoordinasi. Sempat terjadi perdebatan lantaran personel TNI tersebut meminta orang itu menelepon langsung Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan, sekelompok orang itu bukan anggota GAM. "Berdasarkan informasi yang telah kami verifikasi, peristiwa dalam video tersebut benar terjadi, namun bukan dilakukan oleh kelompok bersenjata GAM, melainkan oleh dua orang anggota KPA (Komite Peralihan Aceh) Meja Ijo Idi Cut di Aceh Timur," ucap Freddy kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (8/1/2025).
Menurut dia, insiden itu terjadi pada 4 Desember 2025. Saat itu, dua individu yang memakai seragam mencegat Kapal Feri Express Bahari yang membawa logistik bantuan banjir dari Ketua TP PKK Aceh untuk wilayah Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur.
"Kedua orang itu meminta agar sebagian bantuan diturunkan kepada mereka, namun tidak dapat menunjukkan surat perintah atau keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur. Petugas kapal menolak karena distribusi bantuan harus mengikuti prosedur resmi. Ketika aparat keamanan laut mendekat, kapal bantuan langsung melanjutkan perjalanan menuju Kuala Langsa," ujar Freddy.
Dia menegaskan, TNI menilai tindakan sejumlah orang berseragam itu sebagai personal yang arogan dan tidak dapat dibenarkan. Pasalnya, mereka sampai naik kapal dan berdebat dengan petugas, dapat menghambat distribusi bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
"TNI bersama aparat keamanan setempat telah melakukan langkah-langkah untuk memastikan keamanan jalur distribusi bantuan, termasuk jalur laut, agar kejadian serupa tidak terulang dan para pemberi bantuan merasa aman," kata Freddy.
Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bisa saling membantu dalam menyalurkan bantuan agar cepat sampai ke korban bencana. "Kami mengimbau seluruh pihak untuk tidak menghalangi distribusi bantuan dalam kondisi darurat kemanusiaan. Fokus utama kita adalah mempercepat penanganan banjir dan menjamin bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan," jelas Freddy.
https://news.republika.co.id/berita/...askan-faktanya
Viral Eks GAM Minta Jatah Bantuan, Gubernur Mualem Akan Tindak Jika Benar

Agus Setyadi - detikNews
Senin, 08 Des 2025 16:15 WIB
Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) (Agus Setyadi/detikSumut)
Banda Aceh - Viral video memperlihatkan sekelompok orang naik ke kapal dan meminta jatah bantuan. Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan akan menindak pelaku jika terbukti salah.
Dilihat detikSumut, Senin (8/12/2025), rombongan pria itu merapat dan naik ke kapal yang membawa bantuan dengan menggunakan kapal kayu. Dua pria tampak mengenakan seragam loreng lengkap dengan baret. Di lengan baju, terdapat bendera bulan bintang serta logo Burak Singa.
Dalam video lain, terlihat seorang prajurit TNI yang mengawal kapal berbicara lewat ponsel. Pria mengenakan pakaian loreng menyebut nama panglima wilayah Idi Cut, Aceh Timur.
Pria berpakaian loreng itu juga mengaku sedang bertugas. Mereka mengaku naik ke kapal bantuan setelah mendapatkan perintah dari staf khusus Mualem.
"Saya tidak ada laporan. Kalau ada sudah jelas akan kita tindak," kata Mualem kepada wartawan.
Sementara terkait informasi adanya pihak-pihak yang menguasai sembako, menurut Mualem, saat ini diperlukan kesadaran bersama. Dia meminta semua pihak tidak mengambil kesempatan.
https://news.detik.com/berita/d-8249...ak-jika-benar.
Bukan GAM, tapi KPA yang bekas orang-orang GAM
itkgid memberi reputasi
1
366
8
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan