Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
11 Hari Korban Banjir belum Bisa Evakuasi, Bupati: Lebih Parah dari Tsunami 2004
Sudah 11 Hari Korban Banjir belum Bisa Evakuasi, Bupati Ayahwa: Lebih Parah dari Tsunami 2004
11 Hari Korban Banjir belum Bisa Evakuasi, Bupati: Lebih Parah dari Tsunami 2004
Tayang: Selasa, 2 Desember 2025 20:44 WIB
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah


zoom-inlihat fotoSudah 11 Hari Korban Banjir belum Bisa Evakuasi, Bupati Ayahwa: Lebih Parah dari Tsunami 2004
Serambinews.com/HO
TEROBOS PEDALAMAN - Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil yang akrab disapa Ayahwa menggunakan sampan menembus pedalaman Aceh Utara yang masih terendam banjir hingga hari ke-11, Selasa (2/12/2025), untuk melihat langsung kondisi masyarakat. Foto Dok Pemkab Aceh Utara


Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil, SE, MM yang akrab disapa Ayahwa, menyampaikan bahwa bencana banjir yang melanda wilayahnya dalam beberapa hari terakhir berada pada tingkat keparahan yang melampaui tragedi tsunami 2004 silam.

Menurutnya, skala kerusakan yang terjadi tidak hanya menghancurkan permukiman warga, tetapi juga memutus akses vital dan menelan korban jiwa dalam jumlah banyak.

“Lebih parah daripada tsunami, rumah hilang, seluruh kawasan terdampak, nyawa manusia melayang, infrastruktur rusak, jembatan putus, jalan-jalan rusak parah,” ujar Ayahwa kepada Serambinews.com, Selasa (2/12/2025).

Menurut Bupati, perbandingan dengan tsunami bukan tanpa alasan.

Jika tsunami pada 2004 hanya terdampak di wilayah pesisir dan berlangsung singkat.

Banjir kali ini sudah hampir sepekan tak kunjung surut.

Banyak daerah yang masih terisolir, masyarakat belum mendapatkan bantuan optimal, dan beberapa laporan menyebutkan adanya penemuan mayat di sejumlah titik belum dapat dievakuasi.

Ayahwa menegaskan, bahwa pemerintah daerah sudah berusaha semaksimal mungkin.

Namun keterbatasan sumber daya membuat penanganan bencana tak dapat dilakukan tanpa bantuan pusat.

“Kami tidak sanggup menangani sendiri. Kami akan mengirimkan surat resmi kepada Presiden. Situasi ini di luar kemampuan kami,” ucapnya.

Surat tersebut nantinya juga akan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subioanto, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, BNPB, DPD RI, DPR RI, dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Sebab, hingga kini, bantuan yang datang masih belum memadai, dan dari Pemerintah Pusat belum diterima.

Ayahwa menambahkan bahwa pihaknya juga tengah mengupayakan bantuan tambahan.

Data awal menunjukkan, bahwa lebih dari 50 persen rumah warga mengalami kerusakan atau terendam parah.

Ribuan warga terpaksa mengungsi tanpa kepastian kapan dapat kembali ke rumah mereka.

“Masyarakat belum seluruhnya mendapat bantuan. Situasi ini bukan disebabkan kesalahan siapa pun,” tegas Ayahwa.

“Tapi kami sangat membutuhkan dukungan Pemerintah Pusat, termasuk bantuan udara seperti pesawat untuk menjangkau daerah-daerah yang terisolasi, kami sudah minta pesawat tapi belum ada respon,” ungkap Bupati.

Ayahwa kembali menegaskan bahwa apa yang terjadi di Aceh Utara bukanlah bencana biasa.

Karena tingkat kerusakan infrastruktur lebih luas dan merata di semua kecamatan dan juga korban jiwa juga lebih banyak di Aceh Utara sampai saat ini.

Dengan kerusakan yang meluas dan proses evakuasi yang sangat sulit, ia meminta Pemerintah Pusat segera turun tangan.

“Kami memohon dengan sangat kepada Presiden. Persoalan di Aceh Utara ini sangat besar. Kami tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan daerah,” tutupnya.(*)


https://aceh.tribunnews.com/nanggroe...2004?page=all.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah




Korban Banjir Singkil Kerubuti Gibran
11 Hari Korban Banjir belum Bisa Evakuasi, Bupati: Lebih Parah dari Tsunami 2004
Tayang: Kamis, 4 Desember 2025 18:23 WIB | Diperbarui: Kamis, 4 Desember 2025 19:30 WIB
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati


zoom-inlihat fotoKorban Banjir Singkil Kerubuti Gibran
Serambinews.com/Dede Rosadi
DIKERUBUTI: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, mengusap kepala seorang bocah yang ikut mengerubutinya bersama warga saat meninjau jembatan ambruk di Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, Kamis (4/12/2025).
A-
A+

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dikerubuti korban banjir, ketika meninjau jalan putus di Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, Kamis (4/12/2025) pukul 14.00 WIB.

Terutama kaum perempuan dan anak-anak berteriak sambil berebut bersalaman dan minta foto bersama.

Di lokasi Gibran mendengarkan laporan dampak banjir dari Bupati Aceh Singkil, Safriadi di bawah tenda yang dipasang di pinggir jalan.

Setelah itu, ia berjalan untuk meninjau jembatan ambruk yang berjarak sekitar 20 meter dari tenda.

Saat berjalan itulah, para korban banjir saling berebut bersalaman dan minta foto bersama.

Berkali-kali Gibran berhenti melayani warga yang minta foto bersama.

Hingga akhirnya sampai di bibir jembatan ambruk.

Saat kembali ke tenda, lagi-lagi para korban banjir yang didominasi kaum perempuan merangsek ke dekatnya.

Kehadiran Gibran, sedikit mengurangi penderitaan para korban banjir.

Terlihat dengan begitu antusias menyambut kedatangannya.


Sementara itu menjawab Serambinews.com (Serambi Indonesia) terkait komitmennya dalam penanganan banjir Aceh Singkil, Gibran menjawab singkat.

"Tentu kami bantu," ujar Gibran singkat.

Gibran datang ke Aceh Singkil, melalui bandara Syekh Hamzah Fansuri.

Ia datang untuk menemui korban banjir serta meninjau jembatan ambruk di Desa Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil.

Sekitar satu jam di lokasi, Gibran kembali ke bandara Syekh Hamzah Fansuri di Kampung Baru, Singkil Utara, untuk kembali ke Jakarta.(*)

https://aceh.tribunnews.com/nanggroe...rubuti-gibran.



Bupati Safaruddin Kirim Bantuan Logistik, Relawan, dan Tenaga Medis ke Pijay, Aceh Timur Menyusul
11 Hari Korban Banjir belum Bisa Evakuasi, Bupati: Lebih Parah dari Tsunami 2004
Tayang: Kamis, 4 Desember 2025 20:39 WIB
Penulis: Masrian Mizani | Editor: Eddy Fitriadi


zoom-inlihat fotoBupati Safaruddin Kirim Bantuan Logistik, Relawan, dan Tenaga Medis ke Pijay, Aceh Timur Menyusul
Serambinews.com/Masrian Mizani
BANTUAN KORBAN BANJIR - Bupati Safaruddin foto bersama relawan dan tenaga medis yang bertugas ke Kabupaten Pidie Jaya. Pelepasan tim ini dilaksanakan di Posko Peduli Bencana Banjir Aceh Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis sore (4/12/2025).
A-
A+


Laporan Wartawan Serambi Indonesia Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin mengirim bantuan logistik, tim relawan, dan tenaga medis ke lokasi bencana banjir dan tanah longsor ke Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), pada Kamis sore (4/12/2025).

Tim relawan ini dilepas di Posko Peduli Bencana Banjir Aceh Pemerintah Kabupaten Abdya, di Gampong Kedai Siblah, Kecamatan Blangpidie.

Tim ini membawa logistik berupa beras, makanan siap saji, bahan pokok, pakaian, keperluan bayi, kebutuhan perempuan, serta berbagai macam bantuan lainnya. Tim ini ikut didampingi oleh personel Polres Abdya.

"Alhamdulillah, hari ini kita melepas dua tim relawan Pemerintah Abdya, tadi pagi ke Aceh Tamiang dan sore ini ke Pijay," kata Safaruddin.

Ia menyebutkan, tik relawan yang sudah dikirim tersebut, selain mengantar langsung bantuan dari pemerintah dan masyarakat Abdya, juga melakukan kerja bakti serta pengobatan gratis untuk korban bencana di Pijay.

"Sampaikan salam saya dan masyarakat Abdya kepada saudara-saudara kita di Pidie Jaya. Insya Allah, kita (Abdya) akan selalu ada untuk mereka," ucap Safaruddin.

Ia meminta kepada tim relawan agar bantuan tersebut selamat sampai tujuan. Sebab, para korban disana sangat membutuhkan bantuan yang dibawa dari Kabupaten Abdya.

Pada kesempatan itu, Safaruddin juga berpesan kepada seluruh relawan agar tidak meninggalkan shalat lima waktu serta menjaga kesehatan. Sebab, para korban sangat membutuhkan layanan pengobatan.

"Jaga shalat lima waktu dan kesehatan, agar pelayanan yang kita berikan bisa lebih maksimal kepada para korban," pesan Safaruddin.

Ia mengatakan, saat ini bantuan logistik, relawan, dan tenaga medis juga sedang disiapkan untuk diterjunkan ke Kabupaten Aceh Timur.

"Insya Allah, jika tidak ada halangan dan rintangan, kalau tidak malam ini, besok kita akan terjunkan tim relawan ke Aceh Timur. Kami selalu mendoakan semoga Allah memberikan ketabahan, kesabaran, dan kekuatan untuk saudara-saudara kami yang dilanda musibah banjir dan tanah longsor di Aceh," pungkas Safaruddin. (*)


https://aceh.tribunnews.com/nanggroe...imur-menyusul.



Update Banjir Aceh, Menlu Sugiono kirim drone kargo untuk jangkau pelosok Aceh Tengah
[img]https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/12/04/IMG-20251204-WA0022_1.jpg.webp[/img[
Kamis, 4 Desember 2025 19:58 WIB

Bupati Aceh Tengah Haili Yoga menerima penyerahan drone kargo di Bandara Rembele, Bener Meriah, Kamis (4/12/2025). (Antara/Kurnia Muhadi)

Aceh Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menerima bantuan drone kargo raksasa dari Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono agar digunakan untuk menjangkau kawasan terpencil dalam pendistribusian bantuan kepada korban bencana.

"Bantuan drone ini sangat bermanfaat dan membantu pemerintah menjangkau wilayah yang masih terisolir. Kami rakyat Gayo mendoakan agar semua kebaikan ini menjadi amal ibadah," kata Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, di Aceh Tengah, Kamis.

Teknologi ini diharap dapat mempercepat pemulihan kondisi dan memastikan tidak ada masyarakat yang terlewatkan dari jangkauan bantuan meskipun berada di wilayah terisolir.

Drone berukuran setara minimus ini memiliki kapasitas angkut 170-260 kilogram sekali terbang dengan jangkauan mencapai 60 kilometer.

Aceh Tengah merupakan salah satu daerah yang masih terisolir pasca bencana banjir dan tanah longsor melanda Aceh. Kabupaten ini terletak pegunungan atau wilayah dataran tinggi Aceh.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah, Andalika mengatakan 75 persen wilayah Aceh Tengah terdampak bencana dan luluh lantak diterjang banjir bandang dan tanah longsor.

Daerah ini terisolir karena semua akses darat menuju kesana putus akibat kerusakan jalan dan jembatan yang menghubungkan Aceh Tengah dengan kabupaten lainnya. Satu-satunya akses hanya melalui udara.


"Sampai hari ini sebanyak tujuh kecamatan dan 98 desa masih terisolir. Kemudian 23 orang meninggal dunia dan 24 orang masih hilang," kata Andalika.

https://aceh.antaranews.com/berita/3...ok-aceh-tengah

perkembangan di Aceh

itkgidAvatar border
superman313Avatar border
superman313 dan itkgid memberi reputasi
2
373
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan