1. ⚡ Fase 'Power Good': Barista Udah Menyiapin Kopi Ane! (Siap-siap Disetrum)

Ketika tangan Agan nyentuh tombol Power, itu cuma sakelar doang. Sakelar itu ngasih tahu Power Supply Unit (PSU), si jantung listrik komputer, buat mulai kerja keras. Ibaratnya, Agan baru pesen kopi double shot!

[] Aktivasi PSU: PSU mulai mengubah listrik PLN (AC) yang random kayak pikiran mantan jadi tegangan DC stabil (+12V, +5V, +3.3V) yang dimauin sama motherboard. Prosesnya penuh drama tegangan naik-turun.[] Verifikasi Stabilitas: PSU ini teliti banget, Gan. Dia butuh waktu sebentar (sekitar 100 sampai 500 milidetik). Waktu ini dipakai buat mastiin semua tegangan udah bener-bener stabil. Kalau belum stabil, CPU bisa hangus kayak kerupuk gosong. Sinyal Power Good (PGOOD):Nah, setelah voltase udah clear dan stabil, PSU langsung kirim sinyal spesial namanya Power Good (PGOOD) ke motherboard dan CPU. Ini kode rahasia: "Medan perang aman, Bos! Listriknya udah gak liar lagi."






2. 🧠 Fase 'Reset Vektor': Sang CPU Bangun dengan Amnesia Sejenak

Begitu sinyal PGOOD sampai, CPU Agan "bangun". Tapi, dia bangun dalam mode paling primitif—kayak CPU jadul tahun 80-an (mode Real, 16-bit). Dia amnesia sesaat!Dia cuma ingat satu hal.

Apa itu Reset Vektor?

CPU tahu apa yang harus dilakukan pertama kali berkat Reset Vektor. Ini adalah alamat memori yang udah ditanam (hardwired) secara fisik di dalam chip CPU. Setiap kali CPU di-reset, dia langsung lompat ke alamat ini otomatis.

[] Alamat ini nunjuk ke baris kode pertama yang kesimpen di chip ROM (tempat firmware BIOS/UEFI Agan).[] Kode pertama ini cuma ngasih satu perintah simpel: Lompat ke kode firmware UEFI yang lebih kompleks buat lanjut proses.





3. 📝 Fase 'POST': Ritual Pengecekan Pagi ala Tentara Komputer (No Drama)

Setelah CPU lompat ke kode firmwareUEFI, dimulailah ritual wajib yang disebut POST (Power-On Self-Test).

Ini adalah serangkaian cek diagnostik kilat dari firmware buat mastiin semua komponen inti siap tempur. Gak ada OS yang boleh hidup kalau ini belum clear. Ini Tentara Komputer lagi apel pagi:

[] RAM Check: Mastiin semua chip memori kepasang dan berfungsi. Kalau ada yang longgar, langsung kena sanksi.[] Video Initialization: Ngidupin kartu grafis dasar biar layar bisa muncul teks (mode low-res dulu, Gan!). Perangkat Keras Vital: Ngecek koneksi keyboard dan disk. Jangan sampai mau ngetik password tapi keyboard gak ada.


Komunikasi Kuno: BUNYI BIP! (Komputer Lagi Nge-rap Kode Error)

Kalau ada masalah serius di tahap POST (misalnya, RAM copot atau kartu grafis mati total), firmware gak bisa nampilin pesan di layar. Sebagai gantinya, dia pakai cara paling jadul dan dramatis:


BEEPS! (Bunyi bip panjang, pendek, atau kombinasi yang menunjukkan kode error tertentu)


Setiap pabrikan firmware (AMI, Phoenix, dll.) punya kode bip yang beda. Kalau Agan denger bip aneh, itu artinya komputer Agan lagi nge-rap kode error. Cepat cek manual motherboard Agan! Jangan panik, itu cuma komputer lagi curhat butuh perhatian!



4. 🚀 Fase Transisi: Upgrade ke Manajer Canggih (Siap Manggil File .efi)

Kalau POST sukses (gak ada bip rusuh!), firmwarelanjut proses. Karena dia awalnya jalan dalam mode 16-bit (mode bodoh), dia harus segera upgrade dirinya sendiri:

[] Upgrade ke 64-bit: firmware ganti mode dari Real Mode (16-bit) ke Long Mode (64-bit). Ini kayak upgrade dari HP jadul ke smartphone terbaru. Langsung bisa akses semua RAM (misalnya 16GB atau 32GB) dan fitur modern lainnya.[] Inisialisasi EFI: Ini momen firmware UEFI bener-bener aktif dan jadi "Manajer Hotel" yang canggih, ngaktifin semua protocol EFI internalnya. Mencari Boot Manager: Manajer UEFI tahu tugasnya sekarang adalah nyari file .efi yang bakal muat OS. Dia langsung hunting ke Partisi Khusus yang disebut EFI System Partition (ESP) di disk Agan.


Ketika Manajer UEFI berhasil nemuin file sakti kayak

\EFI\Microsoft\Boot\bootmgfw.efi

(Windows) atau

\EFI\ubuntu\grubx64.efi

(Linux), barulah dia ngeluncurin program .efi tersebut. Dan dari sinilah kisah kita di Seri 2 dimulai!