- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bisnis Buta Map Karena 3 Hal. Sebuah Catatan Pendiri Saratoga Investama
TS
arsip.paradis
Bisnis Buta Map Karena 3 Hal. Sebuah Catatan Pendiri Saratoga Investama

"Membuka Usaha/Bisnis adalah membuka masalah, akibatnya adalah rugi, resikonya adalah untung, jangan terbalik" -Sandiaga Uno-
Begitulah ucapan yang terngiang dibenak TS saat menyimak kuliah beliau. Menurut Pak Sandi, banyak orang mencoba memulai usaha, dengan ekspektasi "langsung mendapat cuan" atau "langsung balik modal". Pada kenyataannya, waktu, tenaga, pikiran dan modal yang dikeluarkan, apabila dihitung secara materi, hampir mustahil bisa dinyatakan sebagai keuntungan, kecuali dalam beberapa bidang dan komoditas.
Pengusaha, di awal buka bisnis, apalagi UMKM, sudah harus 'mensubsidi' harga produk/jasa mereka dengan tidak menghitung keringat/tenaganya sendiri, itu wajar. Pertanyaan selanjutnya, mau sampai kapan seperti itu? kuat 5 tahun seperti itu?
Menurut beliau, ada langkah-langkah yang penting secara fundamental, namun pengusaha baru seringkali melewatkannya atau tidak mengetahuinya alias BUTA MAP! 3 hal tersebut adalah :
1. Mencari Investor tapi Melupakan Business Mentor
Siapa yang bisa kita pilih sebagai Mentor Bisnis? Menurut Pak Sandi, boleh siapa saja, dengan catatan sesama pengusaha dan yang jelas pengalaman usahanya lebih lama dari yang kita bangun. Bagaimana meng-approach-nya ? Boleh secara formal dinaungi perusahaan yang kita dirikan (bisa diangkat secara jabatan struktural, atau ditunjuk sebagai konsultan resmi), ataupun dengan ikatan non-formal/personal seperti teman ngopi. Masalah bayar tidaknya? ya tergantung bagaimana cara kita melobi dan kesepakatan dengan calon mentor yang kita pilih. Bisa sharing profit, sharing kepemilikan, atau apapun.
2. Tidak Memiliki Partner yang se-Visi
Masalah klasik dalam mendirikan sebuah usaha, adalah 'sembrono' mengajak teman dan keluarga berkolaborasi bersama karena "sama-sama melihat keuntungan" saja. Jika kondisi datang dengan membawa masalah, ataupun diambang kerugian, bisa jadi tidak ada yang merasa bertanggung jawab. Seperti Pak Sandi sebutkan diawal, akibat utama membuat usaha adalah kerugian. Maka, mencari partner usaha yang secara mental siap untuk menyelesaikan permasalahan dan melengkapi peran dalam usaha, adalah lebih penting daripada terlalu fokus mengembangkan produk/jasa yang sempurna.
3. Tidak Mengembangkan Ekosistem Usaha dan Berjejaring
"Banyakin Silaturahmi" ujar Pak Sandi. Dunia entrepreneur itu dinamis, pasar berubah, tren masyarakat berubah, teknologi dan kebutuhan berubah. Semua faktor itu menuntut kita sebagai pengusaha agar terus mengupdate diri dan menambah relasi.
Bayangkan semisal, ada fenomena global pada industri dan pasar FnB, sebutlah Fried Chicken, dimasuki oleh suatu inovasi bahan baku dengan rasa yang unik, dan globally viral. Ya sebagai pengusaha Fried Chicken harus 'aware' dengan inovasi tersebut, harus segera bergerak cepat untuk memberikan respon, seperti: mencari info rantai pasokan, meriset den mengembangkan produk, hingga gimana caranya nanti memasarkannya. Semua proses tersebut butuh melibatkan peran banyak orang, bahkan jika perusahaan memutuskan untuk tidak mengembangkan produk berbahan baku tersebut, harus ada langkah mitigasi lainnya dong, supaya bisnis tetap berjalan.
Itulah insight yang TS dapatkan setelah mengikuti seminar yang diisi Pak Sandiaga Uno. Buat agan/aganwati yang sedang dan ingin berkeinginan menjadi Entrepreneur, semoga trit ini menemukan kalian, dan jangan lupa siramin cendolnya ya, gan-sis!
Diubah oleh arsip.paradis Kemarin 22:35
0
22
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan