Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Warga Korban Banjir Toko Swalannya Dijarah Perampok, Laptop dan Celengan Dicuri
Curhatan Warga Korban Banjir Tapteng Viral, Toko Swalannya Dijarah Perampok, Laptop dan Celengan Dicuri, Laporan Polisi Ditolak
https://static.promediateknologi.id/...905640299.jpeg
Photo Author
Nina Rialita
- Senin, 1 Desember 2025 | 17:31 WIB


Postingan Jannes Maharaja di TikTok-nya. Dia menjadi korban penjarahan dan perampokan di tengah banjir bandang Tapteng. (Foto: TikTok Jannes Maharaja.)

POJOKSATU.id - Pengakuan seorang pria bernama Jannes Maharaja viral di TikTok. Ini setelah, pemilik swalayan di Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng) itu mengaku menjadi korban penjarahan dan perampok di tengah banjir bandang.

Dilansir dari akun TikTok-nya, Jannes Maharaja mengungkapkan, kejadian ini terjadi pada Sabtu dinihari, 29 November 2025.

"Para penjarah/perampok mulai berkumpul di depan swalayan, banyak menggunakan motor, becak, pada pukul 01.15 WIB Kelompok ini dengan komando mulai memerintahkan untuk melakukan pendobrakan Pintu Swalayan dengan alat yang mungkin sudah dipersiapkan," ungkapnya.

Jannes mengatakan, selama 15 menit, para pelaku mencoba menjebol rumahnya hingga akhirnya pintu pun berhasil dibuka paksa.

Dia mengatakan sempat mengingatkan para pelaku, namun akhirnya tak berdaya dan memilih menyelamatkan diri begitu juga anak dan istrinya.

"Saya yang pada awalnya berusaha mengingatkan para penjarah/perampok akhirnya harus menyelamatkan diri ke lantai 2 yang juga sebagai kediaman, saya bersama istri dan dua anak dan satu karyawan bertahan di kamar hampir 2 jam lebih," tuturnya.

Jannes mengatakan, para perampok langsung masuk ke kediaman dan melakukan pembongkaran lemari dan mencuri laptop, dua tablet, speaker, sepatu, tas sekolah, celengan anak, jam tangan, dll.

"Akhirnya pada pukul 03.30 WIB para penjarah/perampok akhirnya melarikan diri," sambungnya.

Setelah kejadian, dirinya mencoba melaporkan kejadian ini ke Pihak Polres Tapteng. "Namun sepertinya tidak ada tanggapan," kesalnya.

Dari kejadian ini, Jannes menyesalkan laptop berisi penelitian itu dicuri. Termasuk kamar anaknya yang diobrak abrik. Dia juga mengaku didorong para perampok.

Dia ingin menekankan, apa yang dialaminya bukanlah aksi warga korban banjir bandang yang kelaparan, karena bantuan pemerintah terkesan lamban.

"Kalau katanya kelaparan tidak mungkin masuk kamar mengobrak abrik semua isi kamar. Bukan semata-mata kata Bapak Kapolres rakyat kelaparan, ini rumah pribadi saya, boneka diambil, bahkan baju saya ditarik, isi kulkas dirusak," sebutnya.

Dia berharap Polres Tapteng tidak menganggap kejadian ini hal sepele. "Ini perampokan, speaker juga hilang dicuri. Ini bukan orang yang Lapar tapi niat merampok, tolong terima laporan saya," tukasnya.

Aksi para pelaku diyakininya bukan warga kelaparan, karena pertama kali masuk bukan mengambil sembako, melainkan ke ruangan pribadi.

"Kalau mereka lapar harusnya ngambil beras, ini bukan, ini ngacak-ngacak. Tolongnya atensi Pak Kapolres, enggak semua kepolisian sibuk menangani bencana, jangan kalian menangai bencana alasannya tapi keamanan enggak ditangani," jelasnya.

"Sama-sama penting kalau tidak, siapa yang menjaga kota kita, diatur anggotanya pak, dan ditanggapi pak laporan saya. Jangan saya bolak balik ketemu anggota bapak, bahkan bapak mengatakan masih sibuk-masih sibuk, kan enggak semua sibuk, kan bisa satu dua orang yang bisa terima laporan saya. Mohon atensinya," tukasnya.

Di postingannya itu, dia menunjukkan rumahnya yang kebanjiran dan ruangan ruang pribadi sudah luluh lantak akibat aksi perampok.

"Saya hanya mau sampaikan kepada Kapolres Tapanuli Tengah Bapak AKBP Wahyu Endrajaya Apa yang terjadi di Bina Pandan Swalayan tidak semata-mata penjarahan, namun juga perampokan dengan mengancam nyawa,," tegasnya lagi.

"Karena saya harus menyelamatkan istri dan anak anak saya bahkan anak saya yang umur 8 tahun mengalami masalah tromatik akibat teriakan dan dorongan di pintu kamar antara perampok dan saya yang mencoba paksa masuk kamar tempat kami bersembunyi," ungkapnya.

Uang tabungan anaknya dalam celengan berjumlah Rp5 juta juga turut raib.

"Jadi Saya Sangat Memohon Kepada Bapak Kapolres saya juga Korban jangan penanganannya Bapak seperti anggap remeh. Bapak sudah gagal dalam mengamankan Kota Pandan dan akan menciptakan krisi Pangan dan Keamanan, sementara Kota Sibolga masih bisa mempertahankan AIDO Swalayan dan Nauli Swalayan," ujarnya.

Dia berharap kriris pangan para korban banjir bandang bisa segera teratasi. Agar tidak dijadikan alasan bagi perampok menjarah.

"Semoga krisis pangan, keamanan tidak terjadi akibat penjarahan di semua outlet Pasar Modern di Kota Pandan," tutupnya dengan mention Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran Raka Buming.

Sebelumnya, puluhan warga juga melakukan penjarahan di Gudang Bulog Sarudik, di wilayah Kota Sibolga, Sabtu sore, 29 November 2025. ***
https://www.pojoksatu.id/sumut/10869...ditolak?page=2




8 Warga Tewas Saat Penjarahan Gudang, Kabulog: Belum Terkonfirmasi
https://image.idntimes.com/post/2025...ebp&quality=75
01 Des 2025, 18:05 WIB
Prayugo Utomo


Medan, IDN Times – Penjarahan gudang Badan Urusan Logistik (Bulog), Sarudik, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara disebut memakan korban. Informasi yang didapat IDN Times, ada delapan korban meninggal dunia dalam perstiwa penjarahan antara Jumat (28/11/2025) dan Sabtu (29/11/2025).

“Ada yang tertimpa beras, ada yang terinjak-injak. Situasinya begitu chaos,” kata informan IDN Times di Tapanuli Tengah, Minggu (1/12/2025).

Bahkan selain di gudang Bulog, korban tewas juga terjadi saat penjarahan di salah satu supermarket di Pandan, Tapanuli Tengah. Seorang warga diduga terinjak-injak warga lainnya saat penjarahan.

Aksi warga melakukan penjarahan ini terjadi di sejumlah titik. Penjarahan diduga terjadi karena minimnya akses warga terdampak banjir terhadap bantuan pemerintah. Para korban terdampak mulai dilanda kelaparan karena tidak ada bantuan yang sampai ke mereka.

Dikonfirmasi ihwal korban tewas tersebut, Pemimpin Wilayah Bulog Sumatra Utara, Budi Cahyanto mengaku belum mendapatkan kabar itu. Meski pun dia mengetahui, saat penjarahan kondisinya begitu kacau.

“Belum terkonfirmasi karena komunikasi kami sulit sekali dengan teman-teman di sana,” kata Budi di Medan, Senin (1/11/2025).

Kata Budi, penjarahan itu mengakibatkan hilangnya 2.400 ton beras dari gudang Bulog. Kemudian ada 43 ribu liter minyak goreng, gula pasir dan beberapa produk lainnya.

Sementara itu, belum ada informasi resmi dari pihak kepolisian ihwal tewasnya warga saat penjarahan di Gudang Bulog. Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Ferry Walintukan belum memberikan jawaban ketika dikonfirmasi via pesan singkat.

https://sumut.idntimes.com/news/suma...0-f4z9n-htnyhg

Situasi di Sumatra Utara
tapi beda sama Aceh yang logisttik terbatas dan tak ada kabar penjarahan di sana. Mental masyarakatnya beda..


tf96065053Avatar border
indent.smkAvatar border
pamansengkuniAvatar border
pamansengkuni dan 2 lainnya memberi reputasi
3
262
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan