- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Nova Mulyana Hanafi Viral Menyusui Bayi Korban Longsor yang Terpisah dari Ibunya
TS
mabdulkarim
Nova Mulyana Hanafi Viral Menyusui Bayi Korban Longsor yang Terpisah dari Ibunya
Sosok Nova Mulyana Hanafi Istri Polisi Viral Menyusui Bayi Korban Longsor yang Terpisah dari Ibunya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Sosok-Nova-Mulyana-Hanafi-Istri-Polisi-Viral-Menyusui-Bayi-Korban-Longsor-yang-Terpisah-dari-Ibunya.jpg)
Tayang: Sabtu, 29 November 2025 14:12 WIB
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
zoom-inlihat fotoSosok Nova Mulyana Hanafi Istri Polisi Viral Menyusui Bayi Korban Longsor yang Terpisah dari Ibunya
istimewa
(Kiri ke kanan) Momen Nova Mulyana Hanafi menyusui bayi usia sebulan yang jadi korban banjir dan longsor di Tapanuli Selatan. Bayi tersebut terpisah dari ibunya Satu unit alat berat digunakan untuk mencari korban banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (28/11/2025)
A-
A+
SURYA.CO.ID - Seorang istri anggota polisi di Tapanuli Selatan viral di media sosial, karena aksi heroiknya.
Adalah Tengku Nova Mulyana Hanafi, yang viral gara-gara aksinya menyusui seorang bayi yang menjadi korban banjir dan tanah longsor di Sumater Utara (Sumut).
Bermula ketika para pengungsi berada di tenda darurat Posko Kesehatan dan Dapur Umum depan RM Sinyar-Nyar, Dusun Purba Tua, Desa Marsada, Sipirok.
Di dalam tenda itu ada seorang nenek tengah menggendong bayi berusia satu bulan.
Bayi itu terus menangis, karena lapar. Sementara ibunya yang masih terjebak longsor di wilayah tersebut.
Mendengar tangis itu, anggota Bhayangkari cabang Tapanuli Selatan bernama Tengku Nova Mulyana Hanafi, melihat kondisi bayi tersebut.
Ia lantas menawarkan bantuan dengan menawarkan ASI-nya.
"Waktu melihat bayi itu menangis, saya seperti melihat anak saya sendiri."
"Saya hanya memikirkan satu hal yakni dia harus segera ditenangkan, dia harus minum. Selama saya bisa membantu, saya lakukan tanpa ragu," ujarnya dengan suaranya bergetar mengingat momen itu, dikutip SURYA.CO.ID dari laman tribrata.polri.go.id.
Setelah mendapat izin dari tenaga kesehatan dan si nenek yang menggendong bayi tersebut, Yana Hanafi bergegas menuju musala di sisi posko.
Di sana, Tengku Nova Mulyana Hanafi langsung menyusui bayi tersebut. Sesekali ia menitikkan air mata melihat kondisi bayi malang itu.
Aksi heroik Tengku Nova Mulyana Hanafi menuai atensi dari Ketua Bhayangkari Cabang Tapanuli Selatan, Kiki Yon Edi.
Dia memberikan apresiasi penuh atas tindakan spontan dan tulus anggotanya itu.
“Yang dilakukan Ny Yana adalah wujud kepedulian yang menjadi jantung dari Bhayangkari."
"Kami selalu berusaha hadir bukan hanya sebagai pendamping suami, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang ikut meringankan beban sesama,” tegas istri Kapolres Tapanuli Selatan itu.
Longsor di Tapanuli Selatan
Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan, Julkarnaen Siregar, menjelaskan bahwa bencana banjir bandang dan longsor ini terjadi setelah hujan deras berintensitas tinggi mengguyur wilayah Tapsel sejak Senin (24/11) sekira pukul 07.00 WIB.
Derasnya aliran air mengakibatkan meluapnya sungai dan runtuhnya sejumlah titik tebing di kawasan perbukitan.
Bencana ini diketahui berdampak luas hingga ke 11 kecamatan, yaitu:Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tano Tombangan Angkola, dan Angkola Muaratais.
Di katakan, BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, dan relawan hingga kini masih melakukan pencarian korban, pendataan kerusakan, serta penyaluran bantuan darurat bagi warga terdampak.
"Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada karena cuaca ekstrem berpotensi kembali terjadi dalam beberapa hari ke depan," pungkasnya.
Jumlah Korban
Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, kembali bertambah.
Baca juga: Rekam Jejak Wamenhub Suntana yang Bantah Menhan Sjafrie soal Bandara Morowali, Eks Intel Polri
Hingga Jumat (28/11/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapsel melaporkan total 43 orang meninggal dunia, meningkat dari sebelumnya 32 orang.
Sebaran 43 Korban Meninggal Dunia: 1 orang di Kecamatan Sipirok; 1 orang di Kecamatan Angkola Barat; 31 orang di Kecamatan Batangtoru; 9 orang di Kecamatan Angkola Sangkunur; Dan 1 orang di Kecamatan Angkola Selatan.
Batangtoru menjadi wilayah dengan dampak paling parah, dengan jumlah korban mencapai lebih dari setengah total korban meninggal dunia.
Selain korban jiwa, sedikitnya 3.805 warga mengungsi karena rumah dan fasilitas umum terdampak parah oleh bencana.
https://surabaya.tribunnews.com/news...unya?page=all.
Internet Hidup Lagi di Tapanuli Tengah, Korban Banjir Sumut Menangis Bisa Telepon Keluarga

Kompas.com, 30 November 2025, 07:36 WIB Rahmat Utomo, Vachri Rinaldy Lutfipambudi Tim Redaksi 1 Lihat Foto Suasana warga menelpon keluarganya di titik layanan darurat Starlink di Kabupaten Tapteng, Sumut, Sabtu (29/11/2025). (Dok Polda Sumut )
MEDAN, KOMPAS.com - Jaringan internet di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara hidup lagi setelah terputus akibat banjir. Kini, masalah komunikasi sudah teratasi.
Internet kembali aktif ini disambut haru oleh warga karena bisa mengabarkan kondisi mereka kepada keluarga. Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polda Sumut mengaktifkan 5 perangkat internet satelit atau Starlink di lokasi banjir dan longsor di Tapteng pada Sabtu (29/11/2025).
Alhasil, jaringan komunikasi yang sempat terputus sejak Senin (24/11/2025) kini kembali hidup.
Berdasarkan video yang dirilis Polda Sumut, sejak Starlink dioperasikan, puluhan warga langsung memadati titik layanan darurat yang didirikan oleh personel TIK Polda Sumut.
Warga tidak mampu menahan tangis saat memberitahu kondisinya kepada keluarga yang berada di luar Tapteng. Di video tersebut, banyak juga warga yang kehilangan ponsel lantaran terbawa arus banjir, mengantri untuk meminjam handphone polisi demi bisa berkomunikasi dengan keluarganya yang lain. Pemandangan serupa berulang terus menerus. Setiap telepon yang tersambung menjadi momen haru, menghidupkan kembali rasa aman dan harapan korban bencana.
Jadi Tulang Punggung Komunikasi
Tim SAR Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan jaringan darurat yang dibangun Bid TIK Polda Sumut kini juga menjadi tulang punggung komunikasi bagi seluruh tim SAR gabungan.
"Polda Sumut (juga) menjadi tim pertama yang berhasil membuka kembali akses komunikasi untuk masyarakat yang terputus total dari jaringan sejak bencana melanda," ujar Ferry dalam keterangan tertulisnya.
Ferry juga menjelaskan, bahwa dalam operasi bencana alam ini, Bid TIK Polda Sumut mengerahkan 60 unit HT Harris, 1 unit Mobil Repeater, 1 unit Mobil Komob, 1 unit drone, 5 unit perangkat Starlink, serta 2 unit baterai backup Starlink.
"Kehadiran perangkat-perangkat ini langsung menghidupkan kembali jaringan komunikasi yang sebelumnya lumpuh di sebagian besar wilayah terdampak," katanya.
Dia menambahkan, mobil Repeater dan Mobil Komob yang digunakan juga untuk memperluas jangkauan radio HT, memastikan setiap informasi evakuasi pencarian korban, hingga permintaan logistik dapat tersampaikan tanpa hambatan.
Kemudian, drone yang diterbangkan Bid TIK Polda Sumut turut serta memetakan area-area terisolir hingga membantu tim SAR menentukan lokasi yang harus segera mendapat bantuan.
Berdasarkan data sementara Polda Sumut pada Sabtu (29/11/2025) pukul 09.00, jumlah korban tewas akibat bencana alam di Sumut sebanyak 147 orang, dan 174 orang masih dalam pencarian.
"Bencana ini menimbulkan dampak signifikan, tercatat 1.076 korban, 147 meninggal dunia, 32 luka berat, 722 luka ringan, dan 174 masih dalam pencarian, serta ada 28.427 pengungsi," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan dalam keterangan persnya.
Ferry juga mengatakan bahwa sejak Senin (24/11/2025), tercatat ada 488 bencana alam yang melanda 21 Kabupaten/Kota di Sumut. Jenis bencananya mulai dari tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung. Baca juga: BNPB: 28 Starlink dan 33 Genset untuk Pulihkan Akses Komunikasi di Aceh dan Sumut
"Wilayah paling terdampak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang mencatat 56 kejadian bencana dengan 691 korban, termasuk 47 meninggal dunia dan 51 masih dalam pencarian," ujarnya.
Di Kota Sibolga, tercatat 33 orang tewas dan 56 orang dinyatakan hilang.
"Sementara itu, Taput, Tapsel, dan Madina juga mengalami peningkatan jumlah longsor dan banjir yang memaksa ribuan warga mengungsi," ujar Ferry.
https://regional.kompas.com/read/202...age=all#page2.
Kodam I/BB bangun jembatan darurat bagi warga terisolasi di Tapanuli Selatan
[img[https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/11/30/IMG-20251130-WA0075.jpg.webp[/img]
Minggu, 30 November 2025 07:31 WIB waktu baca 2 menit
Kodam I/BB bangun jembatan darurat bagi warga terisolasi di Tapanuli Selatan
Warga melintasi jembatan sementara di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. ANTARA/HO-Pendam I/Bukit Barisan
Medan (ANTARA) - Prajurit Kodam I/Bukit Barisan membangun jembatan darurat untuk membantu warga yang terisolasi akibat banjir di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
"Upaya itu dilakukan setelah akses utama warga putus total akibat tingginya debit air sungai yang meluap dan merusak jalur penghubung," ujar Kapendam I/BB Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap di Medan, Minggu.
Asrul mengatakan jembatan darurat yang dibangun bersama tim BNPB dan relawan tersebut dibuat dengan memanfaatkan batang kayu yang hanyut terbawa banjir.
"Kemudian kayu-kayu tersebut disusun menjadi satu untuk dapat dilintasi khususnya oleh pejalan kaki," kata dia.
Menurut dia, meski tanpa struktur penopang permanen, jalur itu menjadi solusi cepat agar warga dapat kembali melintas dari Batang Toru menuju Kota Sibolga maupun sebaliknya.
"Pembuatan jalur penyeberangan sementara ini turut mempercepat mobilitas bantuan logistik serta memudahkan evakuasi warga di titik yang masih terdampak," katanya.
Kapendam mengatakan pembangunan jembatan darurat tersebut merupakan langkah untuk memastikan warga tidak lagi terisolasi dan bantuan dapat segera menjangkau wilayah terdampak.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah sampai kondisi kembali normal," tuturnya.
Satgas Penanggulangan Bencana Kodam I/BB juga sempat mengevakuasi jenazah seorang laki-laki yang ditemukan meninggal dunia akibat banjir di Desa Aek Nadol, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sabtu (29/11).
"Jenazah korban ditemukan tersangkut di tumpukan potongan kayu yang hanyut terbawa arus banjir," kata Asrul.
https://www.antaranews.com/berita/52...panuli-selatan
kondisi di Sumatera Utara
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Sosok-Nova-Mulyana-Hanafi-Istri-Polisi-Viral-Menyusui-Bayi-Korban-Longsor-yang-Terpisah-dari-Ibunya.jpg)
Tayang: Sabtu, 29 November 2025 14:12 WIB
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
zoom-inlihat fotoSosok Nova Mulyana Hanafi Istri Polisi Viral Menyusui Bayi Korban Longsor yang Terpisah dari Ibunya
istimewa
(Kiri ke kanan) Momen Nova Mulyana Hanafi menyusui bayi usia sebulan yang jadi korban banjir dan longsor di Tapanuli Selatan. Bayi tersebut terpisah dari ibunya Satu unit alat berat digunakan untuk mencari korban banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (28/11/2025)
A-
A+
SURYA.CO.ID - Seorang istri anggota polisi di Tapanuli Selatan viral di media sosial, karena aksi heroiknya.
Adalah Tengku Nova Mulyana Hanafi, yang viral gara-gara aksinya menyusui seorang bayi yang menjadi korban banjir dan tanah longsor di Sumater Utara (Sumut).
Bermula ketika para pengungsi berada di tenda darurat Posko Kesehatan dan Dapur Umum depan RM Sinyar-Nyar, Dusun Purba Tua, Desa Marsada, Sipirok.
Di dalam tenda itu ada seorang nenek tengah menggendong bayi berusia satu bulan.
Bayi itu terus menangis, karena lapar. Sementara ibunya yang masih terjebak longsor di wilayah tersebut.
Mendengar tangis itu, anggota Bhayangkari cabang Tapanuli Selatan bernama Tengku Nova Mulyana Hanafi, melihat kondisi bayi tersebut.
Ia lantas menawarkan bantuan dengan menawarkan ASI-nya.
"Waktu melihat bayi itu menangis, saya seperti melihat anak saya sendiri."
"Saya hanya memikirkan satu hal yakni dia harus segera ditenangkan, dia harus minum. Selama saya bisa membantu, saya lakukan tanpa ragu," ujarnya dengan suaranya bergetar mengingat momen itu, dikutip SURYA.CO.ID dari laman tribrata.polri.go.id.
Setelah mendapat izin dari tenaga kesehatan dan si nenek yang menggendong bayi tersebut, Yana Hanafi bergegas menuju musala di sisi posko.
Di sana, Tengku Nova Mulyana Hanafi langsung menyusui bayi tersebut. Sesekali ia menitikkan air mata melihat kondisi bayi malang itu.
Aksi heroik Tengku Nova Mulyana Hanafi menuai atensi dari Ketua Bhayangkari Cabang Tapanuli Selatan, Kiki Yon Edi.
Dia memberikan apresiasi penuh atas tindakan spontan dan tulus anggotanya itu.
“Yang dilakukan Ny Yana adalah wujud kepedulian yang menjadi jantung dari Bhayangkari."
"Kami selalu berusaha hadir bukan hanya sebagai pendamping suami, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang ikut meringankan beban sesama,” tegas istri Kapolres Tapanuli Selatan itu.
Longsor di Tapanuli Selatan
Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan, Julkarnaen Siregar, menjelaskan bahwa bencana banjir bandang dan longsor ini terjadi setelah hujan deras berintensitas tinggi mengguyur wilayah Tapsel sejak Senin (24/11) sekira pukul 07.00 WIB.
Derasnya aliran air mengakibatkan meluapnya sungai dan runtuhnya sejumlah titik tebing di kawasan perbukitan.
Bencana ini diketahui berdampak luas hingga ke 11 kecamatan, yaitu:Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tano Tombangan Angkola, dan Angkola Muaratais.
Di katakan, BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, dan relawan hingga kini masih melakukan pencarian korban, pendataan kerusakan, serta penyaluran bantuan darurat bagi warga terdampak.
"Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada karena cuaca ekstrem berpotensi kembali terjadi dalam beberapa hari ke depan," pungkasnya.
Jumlah Korban
Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, kembali bertambah.
Baca juga: Rekam Jejak Wamenhub Suntana yang Bantah Menhan Sjafrie soal Bandara Morowali, Eks Intel Polri
Hingga Jumat (28/11/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapsel melaporkan total 43 orang meninggal dunia, meningkat dari sebelumnya 32 orang.
Sebaran 43 Korban Meninggal Dunia: 1 orang di Kecamatan Sipirok; 1 orang di Kecamatan Angkola Barat; 31 orang di Kecamatan Batangtoru; 9 orang di Kecamatan Angkola Sangkunur; Dan 1 orang di Kecamatan Angkola Selatan.
Batangtoru menjadi wilayah dengan dampak paling parah, dengan jumlah korban mencapai lebih dari setengah total korban meninggal dunia.
Selain korban jiwa, sedikitnya 3.805 warga mengungsi karena rumah dan fasilitas umum terdampak parah oleh bencana.
https://surabaya.tribunnews.com/news...unya?page=all.
Internet Hidup Lagi di Tapanuli Tengah, Korban Banjir Sumut Menangis Bisa Telepon Keluarga

Kompas.com, 30 November 2025, 07:36 WIB Rahmat Utomo, Vachri Rinaldy Lutfipambudi Tim Redaksi 1 Lihat Foto Suasana warga menelpon keluarganya di titik layanan darurat Starlink di Kabupaten Tapteng, Sumut, Sabtu (29/11/2025). (Dok Polda Sumut )
MEDAN, KOMPAS.com - Jaringan internet di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara hidup lagi setelah terputus akibat banjir. Kini, masalah komunikasi sudah teratasi.
Internet kembali aktif ini disambut haru oleh warga karena bisa mengabarkan kondisi mereka kepada keluarga. Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polda Sumut mengaktifkan 5 perangkat internet satelit atau Starlink di lokasi banjir dan longsor di Tapteng pada Sabtu (29/11/2025).
Alhasil, jaringan komunikasi yang sempat terputus sejak Senin (24/11/2025) kini kembali hidup.
Berdasarkan video yang dirilis Polda Sumut, sejak Starlink dioperasikan, puluhan warga langsung memadati titik layanan darurat yang didirikan oleh personel TIK Polda Sumut.
Warga tidak mampu menahan tangis saat memberitahu kondisinya kepada keluarga yang berada di luar Tapteng. Di video tersebut, banyak juga warga yang kehilangan ponsel lantaran terbawa arus banjir, mengantri untuk meminjam handphone polisi demi bisa berkomunikasi dengan keluarganya yang lain. Pemandangan serupa berulang terus menerus. Setiap telepon yang tersambung menjadi momen haru, menghidupkan kembali rasa aman dan harapan korban bencana.
Jadi Tulang Punggung Komunikasi
Tim SAR Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan jaringan darurat yang dibangun Bid TIK Polda Sumut kini juga menjadi tulang punggung komunikasi bagi seluruh tim SAR gabungan.
"Polda Sumut (juga) menjadi tim pertama yang berhasil membuka kembali akses komunikasi untuk masyarakat yang terputus total dari jaringan sejak bencana melanda," ujar Ferry dalam keterangan tertulisnya.
Ferry juga menjelaskan, bahwa dalam operasi bencana alam ini, Bid TIK Polda Sumut mengerahkan 60 unit HT Harris, 1 unit Mobil Repeater, 1 unit Mobil Komob, 1 unit drone, 5 unit perangkat Starlink, serta 2 unit baterai backup Starlink.
"Kehadiran perangkat-perangkat ini langsung menghidupkan kembali jaringan komunikasi yang sebelumnya lumpuh di sebagian besar wilayah terdampak," katanya.
Dia menambahkan, mobil Repeater dan Mobil Komob yang digunakan juga untuk memperluas jangkauan radio HT, memastikan setiap informasi evakuasi pencarian korban, hingga permintaan logistik dapat tersampaikan tanpa hambatan.
Kemudian, drone yang diterbangkan Bid TIK Polda Sumut turut serta memetakan area-area terisolir hingga membantu tim SAR menentukan lokasi yang harus segera mendapat bantuan.
Berdasarkan data sementara Polda Sumut pada Sabtu (29/11/2025) pukul 09.00, jumlah korban tewas akibat bencana alam di Sumut sebanyak 147 orang, dan 174 orang masih dalam pencarian.
"Bencana ini menimbulkan dampak signifikan, tercatat 1.076 korban, 147 meninggal dunia, 32 luka berat, 722 luka ringan, dan 174 masih dalam pencarian, serta ada 28.427 pengungsi," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan dalam keterangan persnya.
Ferry juga mengatakan bahwa sejak Senin (24/11/2025), tercatat ada 488 bencana alam yang melanda 21 Kabupaten/Kota di Sumut. Jenis bencananya mulai dari tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung. Baca juga: BNPB: 28 Starlink dan 33 Genset untuk Pulihkan Akses Komunikasi di Aceh dan Sumut
"Wilayah paling terdampak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang mencatat 56 kejadian bencana dengan 691 korban, termasuk 47 meninggal dunia dan 51 masih dalam pencarian," ujarnya.
Di Kota Sibolga, tercatat 33 orang tewas dan 56 orang dinyatakan hilang.
"Sementara itu, Taput, Tapsel, dan Madina juga mengalami peningkatan jumlah longsor dan banjir yang memaksa ribuan warga mengungsi," ujar Ferry.
https://regional.kompas.com/read/202...age=all#page2.
Kodam I/BB bangun jembatan darurat bagi warga terisolasi di Tapanuli Selatan
[img[https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/11/30/IMG-20251130-WA0075.jpg.webp[/img]
Minggu, 30 November 2025 07:31 WIB waktu baca 2 menit
Kodam I/BB bangun jembatan darurat bagi warga terisolasi di Tapanuli Selatan
Warga melintasi jembatan sementara di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. ANTARA/HO-Pendam I/Bukit Barisan
Medan (ANTARA) - Prajurit Kodam I/Bukit Barisan membangun jembatan darurat untuk membantu warga yang terisolasi akibat banjir di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
"Upaya itu dilakukan setelah akses utama warga putus total akibat tingginya debit air sungai yang meluap dan merusak jalur penghubung," ujar Kapendam I/BB Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap di Medan, Minggu.
Asrul mengatakan jembatan darurat yang dibangun bersama tim BNPB dan relawan tersebut dibuat dengan memanfaatkan batang kayu yang hanyut terbawa banjir.
"Kemudian kayu-kayu tersebut disusun menjadi satu untuk dapat dilintasi khususnya oleh pejalan kaki," kata dia.
Menurut dia, meski tanpa struktur penopang permanen, jalur itu menjadi solusi cepat agar warga dapat kembali melintas dari Batang Toru menuju Kota Sibolga maupun sebaliknya.
"Pembuatan jalur penyeberangan sementara ini turut mempercepat mobilitas bantuan logistik serta memudahkan evakuasi warga di titik yang masih terdampak," katanya.
Kapendam mengatakan pembangunan jembatan darurat tersebut merupakan langkah untuk memastikan warga tidak lagi terisolasi dan bantuan dapat segera menjangkau wilayah terdampak.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah sampai kondisi kembali normal," tuturnya.
Satgas Penanggulangan Bencana Kodam I/BB juga sempat mengevakuasi jenazah seorang laki-laki yang ditemukan meninggal dunia akibat banjir di Desa Aek Nadol, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sabtu (29/11).
"Jenazah korban ditemukan tersangkut di tumpukan potongan kayu yang hanyut terbawa arus banjir," kata Asrul.
https://www.antaranews.com/berita/52...panuli-selatan
kondisi di Sumatera Utara
0
249
13
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan