- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
SEEK: Indonesia Jadi Hotspot Penipuan Lowongan Kerja Tertinggi di Asia Pasifik
TS
ivoox.id
SEEK: Indonesia Jadi Hotspot Penipuan Lowongan Kerja Tertinggi di Asia Pasifik

ILUSTRASI - pemerintah perlu mendorong skema kerja yang fleksibel dan ramah usia. IVOOX.ID/AI
Laporan terbaru SEEK yang dirilis bertepatan dengan International Fraud Awareness Week menyebutkan Indonesia berada di posisi yang mengkhawatirkan terkait penipuan lowongan kerja. Perusahaan induk Jobstreet dan Jobsdb itu menemukan bahwa Indonesia menjadi negara dengan volume penipuan iklan lowongan kerja terbesar di kawasan Asia Pasifik. Temuan ini diambil dari sistem deteksi penipuan internal SEEK yang menganalisis aktivitas mulai Juli 2024 hingga Juni 2025.
Dalam laporan tersebut, kategori Administration & Office Support menjadi sasaran paling dominan. Posisi di level pemula seperti admin toko online, admin e-commerce, hingga data entry mencakup 39,36 persen dari seluruh lowongan palsu yang terdeteksi.
Menyusul di bawahnya adalah kategori Manufacturing, Transport & Logistics dengan 21,06 persen, terutama posisi staff gudang yang kerap dijadikan target. Kondisi ini menunjukkan pola penipuan yang sangat terstruktur dan memanfaatkan besarnya kelompok pencari kerja tingkat entry-level di Indonesia.
Indonesia menyumbang 38 persen dari seluruh upaya penipuan lowongan kerja di Asia Pasifik dan 62 persen dari penipuan yang terjadi di kawasan Asia. Filipina berada di posisi kedua dengan porsi 20 persen. “Kami melihat para penipu ini menjadi semakin canggih dalam menargetkan tiap pasar yang berbeda,” kata Head of Trust & Safety SEEK, Tom Rhind dalam keterangan resmi Rabu (19/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa para scammer menyesuaikan pendekatan mereka dengan karakteristik masing-masing negara, termasuk jenis pekerjaan yang paling banyak diminati pencari kerja.
Operations Director Indonesia Jobstreet by SEEK, Willem Najoan, menilai situasi ini bukan lagi sekadar persoalan kerugian ekonomi. “Kita tidak lagi hanya berbicara soal kerugian finansial, tetapi juga risiko keamanan serius di mana job scam telah berevolusi menjadi pintu masuk kejahatan terorganisir seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang,” ujarnya.
SEEK memindai 100 persen dari 4,3 juta iklan lowongan kerja di seluruh APAC sepanjang Juli 2024 hingga Juni 2025. Sebanyak 8 persen diteruskan untuk pemeriksaan manual oleh tim khusus. Mereka juga berhasil mencegah sekitar 3.600 perekrut yang tidak lolos proses onboarding, menutup 650 akun berisiko tinggi, serta menghapus hampir 2.800 iklan setelah investigasi.
Di Indonesia, para scammer semakin sering menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat iklan palsu yang lebih meyakinkan. Mereka juga menyamar sebagai Jobstreet dan menghubungi pencari kerja melalui SMS, aplikasi chat, atau media sosial. Modus yang paling sering adalah tawaran kerja paruh waktu yang meminta korban melakukan tugas sederhana sebelum akhirnya diminta melakukan deposit.
Willem menegaskan bahwa edukasi publik menjadi bagian penting dari upaya perlindungan. “Jobstreet by SEEK terus mendorong perusahaan beralih ke perekrutan yang terstruktur. Ini adalah langkah nyata kami untuk mempersempit ruang gerak penipu,” katanya. Pencari kerja diimbau selalu memeriksa legalitas lowongan melalui kanal resmi, termasuk Security & Privacy Hub milik Jobstreet.
saokuda memberi reputasi
1
63
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan