Bobibos: “Emas Cair” dari Jerami yang Siap Mengubah Energi Indonesia
Alief - Ekobis
Selasa, 18 November 2025 10:38 AM

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Siapa sangka, tumpukan jerami yang selama ini dianggap limbah, dibakar, atau dibiarkan membusuk di pinggir sawah, ternyata menyimpan “emas cair” bagi masa depan energi Indonesia.
M. Ikhlas Thamrin, sosok di balik inovasi bahan bakar Bobibos, akhirnya mengungkap rahasia terbesar mereka: Bobibos dibuat dari jerami. Bukan dari minyak bumi, bukan kelapa sawit, dan bukan bahan baku impor. Hanya dari jerami — limbah pertanian yang setiap musim panen melimpah di seluruh pelosok negeri.
Dalam unggahan resmi Instagram @bobibos, Ikhlas memaparkan temuan mengejutkan:
-Satu hektare jerami mampu menghasilkan hingga 3.000 liter bahan bakar Bobibos.
-Performanya setara BBM kelas RON 98.
Dari Limbah Sawah Menjadi Tenaga Penggerak Negeri
Di banyak daerah, jerami selama ini dipandang sebagai masalah: menumpuk, mengganggu lahan, lalu dibakar sehingga mencemari udara. Padahal tanpa disadari, petani sedang membuang peluang ekonomi.
Bobibos hadir membalik keadaan itu. “Jerami tidak mengganggu produksi beras. Justru menambah nilai ekonominya,” ujar Ikhlas.
Dengan teknologi konversi khusus yang dikembangkan tim risetnya, jerami diolah menjadi bahan bakar nabati beremisi rendah yang cocok untuk mesin bensin maupun diesel. Tidak perlu ladang sawit baru, tidak perlu ekspansi lahan, dan tidak mengorbankan hutan. Indonesia sudah memiliki jutaan hektare sawah — yang berarti jutaan potensi liter bahan bakar.
Teknologi Hijau yang Bisa Mengubah Peta Energi Nasional
Bobibos bukan sekadar inovasi teknis. Ini adalah narasi besar tentang kedaulatan energi, salah satu titik lemah ekonomi Indonesia selama puluhan tahun. Jika diadopsi secara nasional, Bobibos berpotensi:
-Mengurangi ketergantungan impor BBM,
-Memperkuat ekonomi petani,
-Menyediakan sumber energi murah dan berkelanjutan,
-Mendorong Indonesia menjadi kekuatan biofuel dunia.
Nama Bobibos sendiri adalah akronim yang jenaka namun sarat makna: Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos! Sebuah pernyataan percaya diri bahwa bangsa ini mampu mandiri.
Dari Sawah ke Mesin — Dari Petani ke Masa Depan
Sawah-sawah di Jawa, Sulawesi, Sumatera, Bali, NTT, NTB, hingga Kalimantan kini bukan hanya pusat produksi pangan, tetapi juga pusat energi hijau. Petani tak lagi sekadar menjual padi — mereka menjual energi. Limbah panen berubah menjadi rupiah, dan Indonesia berpeluang memimpin inovasi biofuel berbasis jerami.
Bobibos bukan hanya teknologi. Ini gerakan. Ini perlawanan. Ini kebangkitan.
Gerakan bahwa Indonesia tidak harus menunggu teknologi impor. Perlawanan terhadap narasi bahwa energi hijau itu mahal. Kebangkitan bahwa kemandirian bangsa dimulai dari apa yang kita miliki sendiri.
Narasi Baru Energi Indonesia Sedang Dimulai
Bobibos mengingatkan kita bahwa inovasi besar tidak selalu lahir dari laboratorium supercanggih. Terkadang, inovasi itu tumbuh dari sesuatu yang kita injak setiap hari — jerami.
Dan jika teknologi ini mendapat dukungan penuh, bukan tidak mungkin harga BBM di Indonesia akan berubah selamanya. Semoga. (*)
Bukan juga untuk ketergantungan impor BBM, tapi untuk mencegah pemanasan global
Guru dunia tentang bagaimana melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan hidup...kita panutan bangsa lain