- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah dari Medan, Kota Ini di Bawah Cengkraman Ormas dan Preman
TS
si.matamalaikat
Kisah dari Medan, Kota Ini di Bawah Cengkraman Ormas dan Preman
Quote:
Ormas dan preman, dua kata itu tak pernah bisa dilepaskan dari Kota Medan. Di Medan ada dua ormas besar yang berkuasa, yakni Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK). Tak cuma berkuasa, kedua ormas ini juga sering terlibat bentrokan yang merepotkan masyarakat.
Ironisnya, kebanyakan anggota ormas adalah preman. Sehingga tak heran, kasus pungli dan kekerasan terus menghantui ibu kota Sumatra Utara ini. Pada dekade 1960 sampai 1980-an, banyak preman yang bergabung menjadi anggota ormas Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya.
Tenaga mereka kemudian dipakai untuk menjaga tempat hiburan dan menggalang dukungan bagi kontestan pemilu. Perebutan lahan, pengaruh dan kekuasaan menyebabkan bentrokan tak terhindarkan dari kedua ormas ini. Bagi warga Medan, bentrokan Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya adalah hal yang jadi tontonan setiap tahun.
Mungkin banyak pembaca belum tahu, jika kata preman dipopulerkan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak awal abad 20. Tuan-tuan kebun Belanda (Planters) sebagai pemilik tanah Deli, dulu banyak mempekerjakan kuli non-kontrak alias tenaga lepas yang dibayar harian. Para pekerja itu kemudian disebut “Vrije Man”, berarti orang bebas.
Tapi, para Vrije Mansering menjadi pengganggu bagi tuan kebun Belanda dalam usahanya. Vrije Man muncul sebagai pahlawan bagi kuli kontrak dari Jawa, Tionghoa, dan India yang disiksa mandor kebun. Vrije Man membalas dengan merusak tanaman, mabuk dan bikin keributan serta menantang berkelahi.
Sebagai balas jasa, Vrije Man kemudian boleh mengambil makanan dan minuman di warung secara gratis. Dari sini sebutan Vrije Man berubah menjadi “preman."
Sampai tahun 1950-an, kehadiran preman masih diterima masyarakat Medan. Bahkan Wali Kota Medan waktu itu, Haji Muda Siregar, pernah memberikan preman penghargaan karena dianggap berjasa mendamaikan konflik antar suku dan membantu warga yang alami pencurian.
Quote:
Citra preman di Medan berubah drastis memasuki awal 1960-an, karena waktu itu mereka banyak direkrut oleh organisasi kepemudaan bernama Pemuda Pancasila. Waktu itu, selain Pemuda Pancasila, Partai Komunis Indonesia (PKI) juga memiliki organisasi kepemudaan bernama Pemuda Rakyat. Para pemuda direkrut sebagai kader dan sumber kekuatan PKI.
Pemuda Pancasila yang baru seumur jagung ingin menandingi Pemuda Rakyat bentukan PKI, untuk itu mereka merekrut pemuda dan preman jalanan sebanyak mungkin.
Pada periode 1963 - 1965 merupakan tahun panas bagi penentang dan pendukung PKI. Tahun 1965, anggota Pemuda Pancasila yang dipimpin Anwar Congo ikut dalam pembantaian massal simpatisan PKI di Medan. Anwar Congo pun terkenal setelah aksi itu, dan jadi sosok penting yang membesarkan nama Pemuda Pancasila.
Pasca tragedi 65, nama Pemuda Pancasila semakin dikenal, dan dianggap sebagai organisasi militan terbesar anti-komunis di Indonesia. Nama besar mereka membuat banyak preman ingin bergabung dengan organisasi ini.
Masalah kemudian muncul, karena kegiatan Pemuda Pancasila tak jauh-jauh dari aksi kriminal yang meresahkan masyarakat. Dari sini citra preman di Medan berubah total.
Quote:
Pada tahun 1969, Olo Panggabean, salah satu anggota Pemuda Pancasila memilih hengkang. Dia kemudian mendirikan organisasi kepemudaan sendiri, yang diberi nama Ikatan Pemuda Karya (IPK). Olo dikenal sebagai salah satu preman legendaris dan dihormati di Medan, namun keberadaannya cukup misterius.
Wajahnya jarang tersorot media, foto dirinya pun cukup terbatas, banyak cerita mistis yang dibumbui dalam kisah sang preman. Konon katanya, Olo tidak menikah, sebagai syarat dari kepercayaan magis yang dia percayai, agar kekuasannya bisa bertahan lama. Informasi tentang Olo sangat terbatas, hanya tersebar lewat mulut ke mulut saja.
Namun, pria ini dikenal sebagai mafia kelas kakap, bandar judi dan bos preman. Dia bahkan dapat julukan God Father of Medan. Olo Panggabean pernah dicurigai polisi sebagai dalang dibalik maraknya aksi judi di kota Medan pada era 80-an. Kecurigaan itu pun berujung bentrok antara Ikatan Pemuda Karya dan Brimob pada 1989.
Pembrantasan judi secara serius di Medan baru terjadi ketika Jendral Sutanto menjabat sebagai Kapolda Sumatra Utara dan Kapolri. Jendral Sutanto membrantas judi kurang dari 3 tahun. Hal yang tak bisa dilakukan Kapolri sebelumnya.
Quote:
Kiprah Olo Panggabean sebagai Raja Judi mungkin cuma sebatas kecurigaan tanpa bukti. Tapi, kiprahnya sebagai ketua ormas tak bisa dibantah. Pria yang bernama lengkap Sahara Oloan Panggabean itu juga dikenal sebagai sosok dermawan yang sering membantu masyarakat miskin di Sumatra Utara.
Melalui Ikatan Pemuda Karya, Olo merekrut anggota dari remaja putus sekolah, preman, sampai pengangguran. Karena itu Ikatan Pemuda Karya sering digunakan untuk membekingi bisnis pengusaha, menjaga tempat hiburan, pengelola lahan parkir, sampai lumbung suara bagi politisi lokal. Setelah Olo meninggal dunia, tampuk kepemimpinan Ikatan Pemuda Karya dipegang keponakannya, Budi Panggabean.
Pemuda Pancasila vs Ikatan Pemuda Karya: Konflik Perebutan Kekuasaan dan Wilayah
Bagi ormas, kekuasaan dan wilayah adalah harga mati. Oleh karena itu, Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya sering terlibat bentrokan mematikan dan berbahaya. Pada 2016 misalnya, bentrokan kedua ormas ini pecah, mengakibatkan satu tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Bentrokan terjadi karena polisi membiarkan konvoi ormas tanpa pengawalan.
Meski setelah bentrokan, kedua ormas sepakat untuk berdamai, riak-riak perselisihan masih terjadi sampai hari ini. Selain perebutan wilayah dan kekuasaan, bentrokan terjadi karena masalah prideatau harga diri dari masing-masing ormas.
Cengkraman ormas sampai hari ini masih jadi masalah pelik dan meresahkan bagi masyarakat Kota Medan. Sementara itu, dulu Wali Kota Medan Bobby Nasution, sering menyindir dan bereaksi atas kasus-kasus ormas yang menjerumus ke kekerasan dan premanisme.
Namun, di sisi lain, Bobby berhasil menjadi Wali Kota Medan berkat dukungan ribuan kader Ikatan Pemuda Karya. Bahkan menantu Jokowi ini dijadikan sebagai kader kehormatan Ikatan Pemuda Karya pada 2020.
Quote:
Dukungan ormas memang penting bagi pemilu di Sumatra Utara. Selain Bobby, ormas juga dikerahkan untuk mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Utara periode 2008 - 2013.
Terpilihnya kedua orang itu tak lepas dari peran dan dukungan Pemuda Pancasila, lewat pengaruh para tokoh, jaringan politik yang luas dan mobilisasi besar-besaran kadernya.
Pemuda Pancasila juga dimanfaatkan oleh Keluarga Shah untuk menempatkan kerabatnya sebagai pejabat publik di Medan, beberapa keluarga juga jadi pengurus ormas. Berkat dukungan Pemuda Pancasila, Musa Rajekshah berhasil menjadi Wakil Gubernur Sumatra Utara periode 2018 - 2023.
Quote:
Bentrokan di Medan tak hanya melibatkan ormas vs ormas, tapi juga melibatkan ormas vs warga. Yang masih hangat, pada 5 Oktober 2025 terjadi bentrokan ormas dan warga di Jalan Garuda dan Jalan Trikora, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.
Bentrokan dipicu saat anggota ormas yang pulang pelantikan menggeber-geber kendaraan, sebuah mobil ormas kemudian dilempar batu. Anggota ormas yang tak terima, lalu mengejar pelempar batu, dan menyebabkan pecah bentrokan dengan warga sekitar.
Dan begitulah sengkarut ormas dan preman di Kota Medan, awalnya preman di medan membela masyarakat, kemudian membuat resah masyarakat dan kini dijadikan kendaraan politik untuk bertarung di arena pemilu di tingkat lokal sampai nasional.
Sekian dan terima kasih, sampai jumpa kapan-kapan.
Referensi: 1| 2 | 3 | 4
tf96065053 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
191
3
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan





