Ini Dia BOBIBOS, Energi Merah Putih RON 98, Murah dan Ramah Lingkungan!
ES
Erna Septiana
19 November 2025 10.51 WIB • 3 menit

Ini Dia BOBIBOS, Energi Merah Putih RON 98, Murah dan Ramah Lingkungan!
Tahun 2024, negara mengeluarkan Rp89,7 triliun untuk subsidi solar. Sementara Rp56,1 triliun untuk bensin. Total, negara keluarkan uang rakyat Rp145,8 triliun hanya untuk subsidi tiap tahun. Angka yang mencengangkan.
Bukankah seharusnya, uang sebanyak itu digunakan untuk tambahan gaji guru, dana fasilitas dan layanan kesehatan di kampung pelosok atau mereka yang sangat membutuhkan?
Tahun ini, tak akan ada lagi impor subsidi, sebab ada putra bangsa yang menemukan bahan bakar alternatif ramah lingkungan sebagai solusi terbaik. Namanya Bobibos, bahan bakar alternatif temuan M. Ikhlas Thamrin.
Kisah Penemuan Bobibos
Suatu hari, Ikhlas membaca Al-Qur’an. Ayat-ayat kitab suci itu menggetarkan hatinya. Salah satunya adalah ayat 80 surat Yāsīn:
"Dialah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu menyalakan (api) darinya."
Ikhlas merenungkan ayat itu. Dari sanalah muncul inspirasi. Manusia bisa mendapatkan energi dari sumber-sumber alam yang selama ini tidak diperhatikan. Sejak hari itu, Ikhlas bertekad melakukan penelitian untuk menemukan energi alternatif dari tanaman.
Ia mencari, dan melakukan penelitian dari tahun ke tahun. Genap 10 tahun Ikhlas meneliti hingga akhirnya ia menemukan jawaban. Jerami, limbah pertanian yang selama ini terabaikan, ternyata dapat diolah menjadi bahan bakar berkualitas tinggi.
Dari satu hektare sawah, jerami dapat menghasilkan sekitar 3.000 liter Bobibos, tanpa mengganggu produksi beras. Penemuan ini bukan hanya memberi nilai tambah bagi petani, tetapi juga membuka jalan menuju energi ramah lingkungan dan kemandirian bangsa.
Mengenal Lebih Jauh Bobibos
Bobibos (Bahan Bakar Buatan Orang Indonesia, Bos) resmi diluncurkan pada 2 November 2025 di Jonggol, Jawa Barat, setelah melalui riset 10 tahun. Bobibos merupakan bahan bakar nabati berbasis jerami yang telah melalui uji laboratorium Lemigas dan memiliki kualitas: emisi sangat rendah (mendekati nol) dan RON 98 setara bahan bakar kualitas internasional.
Bobibos hadir sebagai bahan bakar alternatif kebanggaan Indonesia, murah, efisien, dan dapat menjadi penyambung napas rakyat kecil. Pengalaman petani pengguna traktor dengan Bobibos solar menunjukkan bahwa tarikan mesin lebih ringan dengan tenaga tetap kuat, asap hampir tidak berbau dan tidak membuat perih mata.
Sosialisasi Bobibos: Kolaborasi untuk Energi Terjangkau
Agar Bobibos dikenal luas dan dapat menjadi solusi nasional, berbagai sosialisasi dilakukan bersama stakeholder dan pemangku jabatan seperti Gubernur Jawa Barat, Gubernur Bengkulu, pemangku kebijakan energi, petani dan nelayan.
Kehadiran Bobibos menjadi angin segar bagi daerah yang mengalami kelangkaan BBM, sekaligus peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaatan jerami.
Rencana dan Harapan Bobibos: Menuju Kemandirian Energi Nasional
Menjalin kolaborasi dengan Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, Bobibos diharapkan menjadi langkah menuju swasembada energi Indonesia dalam 5–6 tahun ke depan.
Dengan memanfaatkan bahan baku lokal, tenaga kerja lokal, dan teknologi karya anak bangsa, Bobibos menjadi simbol: kemandirian energi, pengurangan impor, energi hijau ramah lingkungan, penguatan ekonomi petani, keberlanjutan masa depan bangsa
Bobibos bukan sekadar produk, tetapi gerakan energi nasional berbasis potensi lokal, sejalan dengan Astra Cita presiden Republik Indonesia dalam membangun kedaulatan bangsa.
Ikhlas mengungkapkan bahwa Bobibos saat ini belum diedarkan karena proses produksi masih disiapkan. Dalam waktu dekat, Bobibos akan memulai produksi dan membangun pilot manufakturing sebagai tahap awal.
Ke depan, Bobibos merencanakan pabrik produksi dapat tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Setiap fasilitas manufaktur dirancang mampu memasok energi untuk sekitar 10 kota. Dengan pemetaan wilayah yang tepat, setiap pabrik akan melayani kota-kota yang menjadi cakupannya agar distribusi energi lebih merata dan efisien.
Dengan hadirnya bahan bakar alternatif, ketergantungan pada minyak bumi yang tidak terbarukan dapat berkurang. Inovasi ini membantu menekan polusi, menurunkan emisi karbon, serta memperlambat laju pemanasan global dan perubahan iklim.
Selain memberikan efisiensi biaya dalam jangka panjang, energi terbarukan juga lebih ramah lingkungan karena dapat digunakan berulang kali tanpa merusak alam. Dengan demikian, bahan bakar alternatif menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan bagi masa depan.
Presiden Prabowo Subianto menyambut kedatangan Michael Bloomberg dan delegasinya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/11/2025). Kunjungan ini merupakan kelanjutan dari dialog yang sebelumnya terjalin antara kedua tokoh saat Kepala Negara melakukan lawatan ke New York.
Dalam keterangan tertulis yang dirilis Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, terungkap bahwa fokus utama pertemuan itu adalah upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Salah satu fokus utama diskusi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, dan sanitasi," ujar Teddy.
Michael Bloomberg, yang dikenal luas dengan inisiatif globalnya, juga berbagi pengalaman saat menjabat di jabatan publik. Selain fokus pada isu SDM dan kesehatan, pertemuan itu turut membahas potensi kemitraan antara pihak Bloomberg dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Teddy menyebut kerja sama ini ditujukan untuk menyokong program-program yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Tidak hanya itu, kedua pihak juga menyentuh peluang kolaborasi di sektor konservasi laut.
“Selain isu SDM, pertemuan juga membahas peluang kerja sama antara Bloomberg dan Danantara, khususnya pada program-program yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat,” katanya.
Ya Allah tuntunlah bangsa Indonesia untuk bisa memproduksi BBM ramah lingkungan yang terbesar dan terbanyak di dunia