- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kebutuhan Investasi Infrastruktur Tembus US$650 Miliar, Menko AHY Lirik ke AS
TS
seher.kena
Kebutuhan Investasi Infrastruktur Tembus US$650 Miliar, Menko AHY Lirik ke AS

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) angkat bicara terkait peluang masuknya investasi dari Amerika Serikat (AS) pada sektor infrastruktur di tengah tingginya kebutuhan anggaran.
AHY memaparkan, untuk mencapai visi pertumbuhan 2045, Indonesia membutuhkan sekitar US$650 miliar investasi pada sektor infrastruktur. Dari jumlah tersebut, US$190 miliar di antaranya diharapkan berasal dari sektor swasta.
"Jumlah tersebut empat kali lipat lebih besar dibandingkan kebutuhan sebelumnya," kata AHY dalam 13th US-Indonesia Investment Summit di Jakarta pada Senin (17/11/2025).
Adapun, AHY mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih terus membahas potensi investasi tersebut dengan pihak-pihak terkait dari AS. Menurutnya, peluang investasi AS di sektor infrastruktur Indonesia semakin terbuka melalui mekanisme koordinasi yang terstruktur.
Baca Juga :
Dia menjelaskan, pemerintah telah membentuk Infrastructure Project Facilitation Office (IPFO) sebagai wadah untuk memfasilitasi pertemuan lanjutan dengan para investor.
Lembaga tersebut dapat mewadahi pembahasan secara lebih spesifik terkait proyek-proyek infrastruktur yang siap dikerjakan, sekaligus menentukan sektor prioritas yang dapat ditawarkan kepada investor.
AHY menuturkan, IPFO dirancang sebagai single window bagi para investor untuk mengakses informasi, perizinan, dan koordinasi untuk investasi pada sektor infrastruktur.
“Inilah yang masih akan kami terus duduk bersama. Kami berharap akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan yang lebih khusus (dengan AS). Setelah diketahui apa saja proyek yang bisa dikerjakan, baru kita bahas lebih detail," katanya.
Selain itu, AHY mengatakan, Kemenko IPK juga memiliki otoritas untuk mendorong kementerian teknis di bawah koordinasinya, seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan lainnya untuk menyelaraskan minat investor.
AHY menambahkan, koordinasi tersebut juga mencakup pengelolaan lahan dan pihak-pihak terkait lainnya, sehingga proyek dapat berjalan lancar dari perencanaan hingga implementasi.
Lebih lanjut, AHY mengatakan pemerintah mereformasi ekosistem pembiayaan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), pembiayaan campuran (blended finance), hingga green bond.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Danantara sebagai sovereign wealth fund untuk meningkatkan keuntungan dan berbagi risiko lebih efektif.
"Kita tidak hanya mengundang investor untuk membiayai proyek, tetapi mengajak mereka ikut membentuk transformasi dan masa depan berkelanjutan Indonesia," jelasnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
https://ekonomi.bisnis.com/read/2025...hy-lirik-ke-as
Membuka semua opsi tak hanya ke 1 blok
Diubah oleh seher.kena Hari ini 06:07
beacuka1 memberi reputasi
1
40
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan