16 Nov 2025 18:57
[url=javascript:void(0)][/url]
Ahok ungkap risiko rob besar jika tanggul Pantai Mutiara runtuh dan dorong percepatan Giant Sea Wall


https://www.netralnews.com/ahok-peri...NWUllPeUlpUT09

JAKARTA, NETRALNEWS.COM — Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama kembali menyuarakan kekhawatiran serius soal risiko banjir laut di Jakarta Utara. Menurutnya, bila tanggul Pantai Mutiara jebol saat air laut pasang dan hujan turun, dampaknya bisa sangat parah. “Jika (tanggul Pantai Mutiara) jebol air laut pasang dan hujan turun, bisa banjir sampai Monas,” ujarnya dalam sejumlah pernyataan publik.
Ahok mengaitkan potensi bencana ini dengan strategi normalisasi Waduk Pluit yang pernah dijalankannya.
Dia menjelaskan bahwa pengerukan dan pembebasan lahan di waduk tersebut adalah bagian dari upaya agar wilayah Pluit mampu menampung lebih banyak air dan mengurangi ancaman rob.
Tanpa pertahanan ganda, yakni waduk dan tanggul laut, Ahok memperingatkan, Jakarta bisa terguncang besar.
Kekhawatiran ini meningkat saat video viral memperlihatkan air laut yang lebih tinggi dari struktur tanggul Pantai Mutiara.
Tanggul sepanjang sekitar 1,2 km itu disebut memiliki tinggi hanya sekitar satu meter.
Meski sejumlah bagian sudah ditinggikan hingga 1,5 meter, Ahok menilai ketinggian tersebut belum cukup aman saat gelombang besar menghantam.


Ahok juga mengingat potensi terburuk: kombinasi pasang laut tinggi ditambah hujan lebat yang membawa air kiriman dari daratan akan memperparah tekanan pada tanggul.
Jika hal itu terjadi, banjir dapat menyebar jauh ke dalam kota, termasuk ke kawasan bersejarah Monas.


Sejalan dengan peringatan Ahok, pengamat kebijakan publik menyoroti bahwa pemerintah perlu bertindak lebih serius.
Salah satu solusi jangka panjang yang terus diperbincangkan adalah National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), yang memuat rencana pembangunan Giant Sea Wall sebagai pertahanan pesisir.
Namun, pembangunan sea wall bukan tanpa tantangan. Beberapa pihak mencatat bahwa proyek ini masih sebatas wacana dan kajian, terutama soal dimensi tanggul yang diperlukan agar bisa menahan gelombang ekstrem dan mengatasi overtopping di Pantai Mutiara.
Sementara itu, sebagai penanganan jangka menengah, Pemprov DKI Jakarta telah memulai pembangunan tanggul rob di beberapa titik pesisir.
Tanggul rob ini dianggap sebagai “jaring pengaman” sebelum sea wall besar benar-benar rampung.
Tak semua pihak sepakat soal sea wall ini. Sebagian warga mendukungnya karena melihatnya sebagai benteng pertahanan pesisir Jakarta dari rob.
Namun, sebagian lain meragukan dampak ekologis dan sosial yang bisa timbul.
Ahok menegaskan bahwa proyek normalisasi waduk dan pertahanan laut bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan pertarungan eksistensial bagi Jakarta.
Tanpa upaya mitigasi serius, potensi banjir besar yang ia gambarkan dapat menjadi kenyataan bila tanggul lemah dibiarkan.
Kini, publik dan pemerintah terus mengamati perkembangan proyek NCICD dan tanggul rob. Apakah solusi itu bisa melindungi Jakarta dari skenario “bencana rob + hujan” yang diperingatkan Ahok? Waktu dan kerja teknis akan menjadi penentu.
Sumber: Disarikan dari beberapa sumber.