Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menutup Campus League Regional Yogyakarta 2025 dengan sebuah bukti konkrit, kalau dominasi yang ditampilkan UNY, lahir dari proses panjang, bukan kebetulan. Capaian dua trofi untuk kategori putra dan putri berhasil dibawa pulang “Si Biru” lewat performa yang nyaris tanpa celah sejak hari pertama turnamen.

Mulai dari penyisihan grup hingga partai puncak, baik tim putra maupun putri tampil seperti mesin yang berjalan dengan ritme yang sama, yakni dengan permainan disiplin di belakang, agresif di depan, dan tenang di tengah tekanan. Hasilnya pun terbukti kontras dengan raihan kemenangan besar mereka, konsistensi tanpa kekalahan, dan kualitas permainan yang terus naik setiap laga.

Identitas Bermain yang Terlihat Jelas Sejak Awal

Kalau harus pilih satu kata untuk menggambarkan UNY musim ini, jawabannya mungkin “terstruktur” sangat pantas untuk squad ini.

Tim putri memulai kompetisi dengan pola menyerang yang cair, memaksimalkan flank dan umpan-umpan pendek untuk memecah pertahanan lawan. Tim putra mengikuti ritme serupa, menekan sejak menit awal dan menjaga tempo tetap tinggi sepanjang pertandingan.

Di semifinal, blueprint itu sudah terbukti langung di pertandingan di mana UNY Putri berhasil menghajar Untidar tanpa ampun dengan skor 9-0, sementara UNY Putra menunjukkan mental juara mereka yang tak mudah goyah walau bermain melawan tuan rumah, saat menyingkirkan UII 3-1 lewat extra time yang panas. Di momen-momen sulit, keduanya selalu terlihat tenang yang jadi tanda sebuah ciri tim yang tahu persis apa yang mereka mainkan.

Budaya Evaluasi yang Jadi Pembeda

Satu hal yang mungkin tidak terlihat oleh penonton, namun sangat menentukan kedewasaan permainan mereka, adalah budaya evaluasi UNY. Dalam beberapa kesempatan, pemain dan pelatih mereka menegaskan pentingnya proses menonton ulang pertandingan. Rekaman video yang difasilitasi penyelenggara sehingga bisa langsung tersedia di venue, yang menjadi “bahan bakar” untuk membaca pola lawan dan memperbaiki kesalahan sendiri.

Pendekatan ini menyatu dengan gaya bermain UNY yang penuh detail dalam pemilihan momen menyerang, timing press, hingga ketenangan dalam mengelola transisi. Bagi mereka setiap laga yang mereka hadapi bukan hanya bermain, tapi mereka bisa belajar dari setiap laga tersebut, dan itu yang membuat kualitas mereka stabil dari hari ke hari.



Final yang Mengukuhkan Dominasi

Momen puncak dari setiap persiapan dan olah strategi mereka tervalidasi ketika partai final Campus League Regional Yogyakarta Rabu 12 November lalu. Karena di momen itu, sektor putri, UNY mampu mengalahkan UM 3-0 lewat gol Zahra, Rinjani, dan Syarah, menunjukkan kemampuan memecah kebuntuan di babak kedua lewat sebuah pola yang konsisten sepanjang turnamen. Pertahanan mereka superior, serangan mereka variatif, dan mental mereka tak pernah turun.

Laga putra juga tak ketinggalan, ritmenya sama hanya saja kali ini karakter permainannya sedikit lebih eksplosif. Hasilnya UNY berhasil menghantam Atma Jaya 4-0 melalui gol Zaidan, dua brace dari Rizal, dan sepakan keras Asnan. Sejak menit pertama hingga peluit akhir, UNY mengontrol permainan seperti tim yang sedang berada di puncak keyakinan.

Awal dari Era Baru?

Jika melihat perjalanan kedua tim UNY baik Putra dan Putri, sulit untuk tidak menyebut UNY sebagai kampus yang program futsalnya cukup siap diadu menuju level nasional. Mereka tidak hanya punya pemain-pemain berbakat, tetapi juga pondasi permainan yang jelas, kultur kerja yang kuat, serta mentalitas juara. Dua trofi yang dikimpoikan di Regional Yogyakarta bukan sekadar catatan sejarah bagi UNY, tapi ini adalah tanda bahwa UNY telah membangun sesuatu yang lebih besar dari sekadar gelar. Mereka sedang membangun sistem pembinaan berkelanjutan.

Harapannya bila konsistensi ini terus dipertahankan hingga seri nasional di Jakarta nanti, bukan tidak mungkin Campus League 2025 akan mencatat babak baru dalam perjalanan “Si Biru” sebagai kekuatan besar futsal kampus di Indonesia.