Kaskus

News

tf96065053Avatar border
TS
tf96065053
Penemu Bobibos BBM Jerami Ditemui Gubernur Bengkulu yang Geram BBM Langka
Penemu Bobibos BBM Jerami Ditemui Gubernur Bengkulu yang Geram BBM Langka

BANGKAPOS.COM - Muhammad Ikhlas Thamrin, penemu Bobibos atau BBM Jerami dan timnya ditemui Gubernur  Bengkulu Helmi Hasan, Rabu (12/11/2025).

Muhammad Ikhlas Thamrin dan timnya ditemui Helmi Hasan setelah geram permasalahan BBM langka di Bengkulu sudah terjadi lebih dari sepekan.

Gubernur Helmi Hasan disebut tertarik menggandeng Bobibos untuk dijadikan alternatif solusi dari soal kelangkaan BBM di Bengkulu tersebut.

Pertemuan keduanya pun diunggah pada unggahan instagram akun @bobibos, Kamis (13/11/2025).

Ia disebut menyampaikan apresiasi terhadap inovasi bahan bakar nabati dari jerami yang digagas oleh anak bangsa tersebut.

"Kehadiran BOBIBOS menjadi angin segar di tengah persoalan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang dalam beberapa waktu terakhir dirasakan masyarakat Bengkulu," tulis akun @bobibos.

Bobibos juga dipandang sebagai peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaatan limbah pertanian yang selama ini terabaikan.

Gubernur Helmi menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu siap bergerak cepat.

Pemprov akan menyiapkan lahan sawah seluas 2.000 hektare sebagai sumber bahan baku jerami, sekaligus mendukung pembangunan pabrik pengolahan bahan bakar BOBIBOS di wilayahnya.

Langkah ini diharapkan menjadi awal dari sinergi antara pemerintah daerah, inovator energi, dan masyarakat dalam menghadirkan bahan bakar mandiri yang ramah lingkungan.

Sementara itu, tim BOBIBOS menyampaikan bahwa pihaknya masih terus berkoordinasi intensif dengan pemerintah pusat untuk memastikan seluruh proses produksi, distribusi, dan perizinan berjalan sesuai regulasi nasional.

Sembari menanti regulasi resmi, Gubernur Helmi berencana membagikan BOBIBOS secara gratis kepada masyarakat Bengkulu untuk mengatasi kelangkaan BBM yang masih terjadi di beberapa wilayah.

Langkah ini diharapkan bisa memberikan kelegaan bagi warga sekaligus memperkenalkan manfaat bahan bakar berbasis jerami secara langsung di lapangan.

Geram BBM di Bengkulu Terus Langka

Sebagai informasi, kelangkaan BBM memang terjadi di Bengkulu beberapa hari terakhir ini.

Dikutip dari Tribun Bengkulu, di beberapa SPBU di Kota Bengkulu, ratusan kendaraan tampak mengantre untuk mengisi bahan bakar.

Tak hanya itu, sejumlah tempat pengisian BBM eceran juga terlihat ramai.

Harga BBM eceran mencapai Rp20 ribu per liter untuk Pertalite dan Rp25 ribu per liter untuk Pertamax.

Menanggapi hal itu,Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta Pertamina untuk lebih aktif berkomunikasi dan menyampaikan informasi publik seperti yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebelum muncul keributan di tengah masyarakat.

Hal ini disampaikan Helmi karena hingga Senin (10/11/2025) siang, antrean panjang masih terjadi di beberapa SPBU di Kota Bengkulu.

Menurut Helmi, Pertamina bisa mencontoh pilot pesawat atau pihak BMKG yang selalu memberi informasi lebih dulu sebelum terjadi kendala.

“Misal pilot pesawat, kalau ada goncangan pilot pasti memberitahu dahulu ada awan akan terjadi goncangan. Seperti itu pula BMKG, adanya peringatan dini soal cuaca, jadi kita bisa bersiap-siap menghadapinya,” ungkap Helmi saat diwawancarai Senin (10/11/2025) pukul 08.30 WIB.

Helmi meminta Pertamina meniru langkah tersebut untuk memberi informasi jika terjadi kendala dalam pendistribusian BBM.

Ia menegaskan agar masyarakat tidak sampai ribut dan saling menyalahkan, sementara Pertamina yang bertanggung jawab atas BBM justru diam seribu bahasa.

 “Pertamina bisa mencontoh pilot ataupun BMKG, memberikan informasi terlebih dahulu kendalanya apa agar kita bisa bersiap-siap. Ini Pertamina yang diberikan tanggung jawab soal BBM justru diam seribu bahasa,” jelas Helmi.

Helmi juga menegaskan agar Pertamina menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat mengenai kendala yang dihadapi.

Selain itu, ia meminta Pertamina untuk menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas permasalahan yang terjadi, karena hal tersebut menjadi tanggung jawab Pertamina.

“Saya minta Pertamina dapat menjelaskan kepada masyarakat soal kendala yang dihadapi. Kedua, Pertamina minta maaf kepada masyarakat karena domainnya ada di Pertamina,” tutup Helmi.

tribunnews.com
0
158
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan