Tapi ya gitu… di balik angka cakep itu, logistik kita masih banyak PR, gan. Tahun 2022, biaya logistik sampe 14,29% dari PDB. Berat di ongkos! Belum lagi ranking LPI 2023 dari World Bank, Indonesia cuma nangkring di posisi 63 dari 139 negara. Alhasil, biaya ekspor makin mahal dan daya saing kita di pasar global jadi ikutan ngos-ngosan.

Makanya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto langsung gerak cepat. Pemerintah lagi matengin Rancangan Perpres soal Penguatan Logistik Nasional. Targetnya? Biar sistem logistik kita bisa lebih efektif, efisien, dan makin kompetitif — nggak kalah saing sama negara tetangga.

Pak Airlangga juga paparin tiga jurus andalan buat nguatkan logistik nasional, yaitu:
[ol][li]Ngebangun konektivitas infrastruktur biar makin nyambung[/li][li]Ngedorong digitalisasi & integrasi layanan biar nggak ribet[/li][li]Ningkatin kualitas SDM & pelaku jasa logistik
[/li][/ol]Programnya juga nggak main-main, lintas kementerian dan lembaga, gan. Jadi bukan aksi satu-dua instansi doang.

Nah, di acara ALFI CONVEX 2025, Pak Airlangga bilang momentum ini harus jadi titik balik. Logistik nasional kudu bisa dorong pertumbuhan ekonomi, nguatkan ekspor, dan buka akses makin luas. Tapi ya itu… butuh kerja bareng dari semua pihak: inovasi, kolaborasi, dan masukan dari para praktisi juga penting banget.

Sumber