Ini Alasan BBM Nabati Bobibos Baru Resmi Diperkenalkan ke Publik
Kompas.com, 13 November 2025, 07:32 WIB
Baca di App
Muh. Ilham Nurul Karim,
Aditya Maulana
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sempat menarik perhatian publik karena disebut sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan dengan oktan tinggi, Bobibos akhirnya diperkenalkan ke masyarakat pada Selasa (11/11/2025) di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, mengapa produk hasil riset anak bangsa ini baru muncul sekarang?
Penemu Bobibos, Ikhlas Thamrin, menjelaskan bahwa keputusan untuk memperkenalkan produknya tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
Ia menegaskan, sejak awal timnya ingin memastikan semua aspek regulasi dan keekonomian terpenuhi sebelum masuk ke tahap komersialisasi.
“Kami tidak ingin terburu-buru menjual sebelum ada regulasi. Kami terus berkomunikasi dengan pemerintah agar semua proses sesuai aturan,” ujar Ikhlas di Bogor, Selasa (11/11/2025).
Bobibos sendiri merupakan bahan bakar nabati hasil olahan limbah pertanian seperti jerami yang diproses melalui lima tahap hingga menghasilkan bahan bakar beroktan tinggi, mencapai RON 98,1. Produk ini diklaim mampu menghasilkan pembakaran yang lebih bersih dan efisien dibandingkan BBM fosil.
Ikhlas menuturkan, riset terhadap Bobibos telah dilakukan selama hampir satu dekade. Fokus utama penelitian bukan hanya pada efisiensi teknologi, tetapi juga pada aspek biaya produksi agar bisa bersaing dengan bahan bakar konvensional di pasaran.
“Riset kami tidak hanya soal teknologi, tapi juga soal keekonomian. Kalau harga pokok produksinya lebih mahal dari BBM fosil, itu bukan solusi,” katanya.
Ia menilai, transisi energi tidak bisa sekadar mengandalkan idealisme ramah lingkungan tanpa memperhitungkan realitas ekonomi masyarakat.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Karena itu, pihaknya memilih untuk menunggu waktu yang tepat agar Bobibos bisa hadir sebagai solusi yang benar-benar dapat diterima pasar.
Saat ini, tim Bobibos disebut masih terus berdiskusi dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk memastikan proses uji, sertifikasi, hingga izin edar berjalan sesuai ketentuan.
“Kami ingin semuanya legal, terukur, dan bisa dipertanggungjawabkan,” kata Ikhlas.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan berorientasi jangka panjang, Bobibos diharapkan dapat menjadi energi alternatif asli Indonesia yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdaya saing secara ekonomi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang
©2025 PT. Kompas Cyber Media
Nggak apa-apa terlambat, yang penting Indonesia bisa berkontribusi terhadap tatanan dunia yang lebih baik
Nanti untuk langkah ekspor ke LN besar-besaran 100 juta barrel pertahun n ngalahin mafia migas dunia, kita bekerja sama dengan Greta Thunberg sebagai bintang iklan Bobibos