- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Saling Sapa Berujung Petaka | Asmara Fatal Pak Mandor dan Bu Guru TK
TS
si.matamalaikat
Saling Sapa Berujung Petaka | Asmara Fatal Pak Mandor dan Bu Guru TK
Quote:
Haerani atau sering dipanggil Rani, adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Di usianya yang ke-29, wanita ini sudah bisa mencicil rumah BTN di Perumahan Citra Persada Medas, Gunungsari, kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Rani adalah anak kebanggaan ibunya, karena sebagai guru TK dan guru privat les bahasa Inggris, dia sudah mandiri.
Dia juga sering mengunjungi warung nasi tempat ibunya bekerja. Sang ibu yang bernama Nurmah, menyebut Rani juga membawakan makanan setiap kali berkunjung. Di usia 29 tahun, Rani sudah memiliki segalanya. Hanya satu yang kurang, yakni jodoh.
Setahu Ibu Nurmah, dulu anaknya sudah memiliki pacar, tapi kemudian mereka putus. Dan tampaknya Rani belum punya pacar lagi.
"Nggak mau pacaran dulu, ingin fokus bahagiakan orang tua."
Begitu kata Rani kepada ibunya, saat ditanya tentang hubungan asmaranya.
Kepada sang ibu, Rani sering curhat tentang kehidupannya, dia sempat bilang ingin menjual sepeda motornya. Namun, saat sang ibu bertanya untuk apa menjual sepeda motor ? Rani tak pernah mau menjelaskan alasannya.
Quote:
Rani tinggal di Blok S nomor 5, tepat di seberang rumahnya adalah rumah Pak Putu, waktu itu rumah tersebut kosong, karena sedang direnovasi. Pak Putu harus pindah ke tempat lain untuk sementara.
Proses renovasi dimulai pada 24 Mei 2022, kegiatan tersebut dilakukan oleh Sulyadi (41 tahun) dan teman-temannya. Sulyadi sendiri sudah sering melakukan renovasi rumah di BTN Citra Persada Medas. Dia adalah pemborong sekaligus mandor untuk kegiatan renovasi.
Sulyadi kelahiran April 1981, dia lahir di desa Bunut Wetan, kabupaten Malang, Jawa Timur. Kemudian dia bekerja dan menetap di Tamansari, Ampenan, Mataram, Lombok.
Suatu hari, Sulyadi menyapa wanita bernama Rani, yang tinggal di seberang rumah Pak Putu. Wanita itu membalas sapaan Pak Mandor tersebut. Awalnya semua terlihat normal, saling sapa merupakan hal lumrah.
Beberapa hari kemudian, Sulyadi minta izin ke Rani untuk menumpang melalukan ibadah salat di rumah wanita tersebut. Sejak saat itu, keduanya menjadi dekat dan akrab, hingga akhirnya berpacaran. Kepada Rani, Sulyadi mengaku dirinya duda. Saat keduanya berpacaran, tak ada seorang pun yang tahu.
Quote:
Selama berpacaran, kedua sejoli ini bertemu sebanyak 10 kali. Menurut Sulyadi, Rani orangnya emosional, mudah marah, dan beberapa kali sempat menamparnya. Meski begitu, hubungan mereka tetap berlanjut.
Pada hari Selasa, 26 Juli 2022, sekitar jam 7 pagi, Sulyadi memerintahkan tukang-tukangnya untuk mengerjakan tugas di tempat lain, dan tidak datang ke rumah Pak Putu untuk sementara waktu.
"Hari ini tidak usah ke tempat Pak Putu, kalian pasang plafon saja di tempat lain. Lokasinya di Griya Taman Sari Tembolak."
Tukang-tukang itu pun menurut, tapi mereka merasa heran, karena proses renovasi di tempat Pak Putu belum kelar; malah disuruh mengerjakan pekerjaaan lain.
Sekitar jam 9 pagi, Sulyadi pamit ke tukang-tukangnya untuk pergi ke BTN Citra Persada Medas.
"Mau lihat rumah Pak Putu sebentar," begitu kata Suliyadi. Dia kemudian pergi seorang diri naik sepeda motor.
Quote:
Sesampainya di lokasi, Pak Mandor Sulyadi mengecek sebentar rumah Pak Putu, lalu mampir ke rumah Bu Guru yang kebetulan sedang masak waktu itu.
Kedua sejoli ini mengobrol dan bercanda. Pak Mandor merayu Bu Guru untuk berhubungan badan, tapi ajakan itu ditolak. Pak Mandor terus merayu, sampai Bu Guru menyerah dan pasrah. Mereka kemudian berhubungan seks di kamar.
Setelah kelar berhubungan badan sebanyak dua ronde, Rani mengaku kalau dirinya hamil. Dan minta pertanggung jawaban Sulyadi.
"Saya hamil, kamu harus tanggung jawab," ujar Rani.
"Kalau kamu hamil, ya kita nikah. Tapi, kita nikah siri dulu. Soalnya saya sudah punya istri dan anak," kata Sulyadi.
Mendengar ucapan itu, Rani pun murka. Karena selama ini Sulyadi bilang dirinya duda. Keduanya pun terlibat cekcok.
Sulyadi yang kesal berniat meninggalkan kamar, tapi Rani menggigit jarinya.
"Lepaskan !" bentak Sulyadi.
Namun, Rani tetap menggigit. Karena marah, Sulyadi memukul wajah Rani sampai gigitan dan beberapa gigi wanita itu lepas.
Meski begitu, Rani tak mau menyerah, dia lalu menarik tangan Sulyadi. Terjadi aksi tarik menarik antara keduanya sampai kamar mandi. Sulyadi yang emosi, kemudian membenturkan kepala wanita itu ke dinding kamar mandi, lalu mendudukannya di lantai.
Karena Rani masih bergerak, dia ambil kain jilbab yang tergantung di dinding kamar mandi, kemudian mengikat leher dan membekap mulut Bu Guru TK itu sampai kehabisan nafas dan tewas.
Sulyadi kemudian membawa ponsel Samsung dan iPhone milik Rani, dia juga memasukkan sepeda motornya dan memarkirkannya di ruang tamu. Setelah itu, dia pergi ke rumah kenalan wanita.
Quote:
Pada siang hari tanggal 26 Juli 2022, Sulyadi datang ke rumah Hariyatin alias Titin di Jl. Energi Ampenan, keduanya saling kenal saat Sulyadi merenovasi rumah wanita itu. Sulyadi minta diantar ke konter HP, untuk membuka sandi Samsung dan iPhone agar bisa digadaikan.
Ketika mereka berdua sampai di konter HP, pemilik konter mengatakan tidak bisa membuka kode sandi iPhone dan menolak membuka kode sandi Samsung karena tidak ada kotaknya. Kedua ponsel batal digadaikan.
Sulyadi kemudian meminjam uang Rp 1 juta kepada Titin, selanjutnya pada jam 9 malam, Sulyadi kembali datang ke rumah Titin. Dia menitipkan HP Samsung dan iPhone.
"Ini HP punya pacar saya, kami sedang berkelahi. Diam-diam saya ambil HP-nya." Begitu kata Sulyadi kepada Titin.
Quote:
Dari rumah Titin, Pak Mandor sempat mampir ke rumah istrinya sebentar. Dia lalu pergi naik ojek online menuju pelabuhan Lembar. Sulyadi lalu menumpang truk menuju Bali. Sampai di Bali, dia sempat mampir ke rumah kerabatnya.
Sulyadi kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pulau Jawa dengan menumpang truk, pria ini akhirnya sampai di desa Gerih, kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Di sana dia bertemu dengan teman yang seorang ustad.
"Saya sedang punya masalah, tolong carikan pekerjaan," ujar Sulyadi waktu itu.
Temannya kemudian menyarankan agar Sulyadi bekerja merenovasi sebuah rumah di desa Gerih. Untuk sementara, Sulyadi bisa bernafas lega dan merasa aman, tapi hal itu tidak lama.
Terungkapnya Pembunuhan Rani
Ibu Nurmah terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya pada Senin, 25 Juli 2022. Empat hari kemudian, pada Jumat pagi, 29 Juli 2022; Ibu Nurmah yang ingin menanyakan kabar sang anak coba menghubungi nomornya. Namun, saat dihubungi, nomor HP Rani tidak aktif.
Karena khawatir dengan kondisi sang anak yang tinggal sendirian, sore harinya, Ibu Nurmah mengajak sang suami ke rumah Rani di BTN Citra Permata Medas.
Sampai di lokasi, Ibu Nurmah dan suami melihat pagar rumah terbuka. Mereka langsung menuju pintu rumah. Tapi, pintu dikunci. Keduanya mengetuk pintu dan memanggil nama Rani. Namun, tidak ada jawaban dari dalam rumah.
Ibu Nurmah teringat, dia diberi kunci duplikat rumah. Wanita itu membuka pintu dan masuk ke dalam. Saat di dalam rumah, Ibu Nurmah heran, karena sepeda motor Rani diparkir di ruang tamu. Biasanya diparkir di luar.
Ibu Nurmah dan suami memanggil Rani, tapi tidak ada jawaban. Mereka masuk ke kamar, tapi wanita itu juga tidak ada di sana. Karena melihat lampu kamar mandi menyala, Ibu Nurmah pun masuk ke dalam. Dia tiba-tiba menjerit karena melihat putrinya terduduk di lantai, tak bernyawa, dan mengeluarkan bau busuk.
Quote:
Orang tua Rani lalu menghubungi polisi, tetangga pun berbondong-bondong datang. Media menyiarkan berita kematian Rani secara luas.
Saat polisi datang, mereka melihat leher dan mulut Rani diikat memakai kain jilbab. Ada luka lebam di wajah serta beberapa giginya rontok. Saat ditemukan, jasad wanita itu memakai kemeja warna hitam dan celana pendek, terduduk di dekat kloset.
Jasad Rani kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Hasil autopsi menunjukan jika Rani tewas akibat dibekap sampai kehabisan nafas. Awalnya polisi menduga sebagai kasus perampokan, tapi barang berharga Rani tidak ada yang hilang. Hanya HP Samsung dan iPhone yang raib.
Pintu dan jendela tidak ada yang rusak. Polisi waktu itu menyimpulkan, jika pelaku adalah orang yang sudah dikenal Rani, karena dengan leluasa masuk ke dalam rumah wanita itu.
Quote:
Polisi kemudian mengecek rekaman kamera CCTV di sekitar tempat tinggal Rani. Mereka juga minta keterangan Pak Putu, tetangga yang rumahnya persis di depan rumah Rani.
Dalam keterangan kepada polisi, Pak Putu bilang rumahnya kosong karena sedang direnovasi. Di sana ada beberapa tukang dan satu mandor yang bekerja.
Polisi lalu menanyai para tukang tentang kasus pembunuhan Rani, tapi mereka tidak tahu. Saat ditanya tentang mandor bernama Sulyadi, para tukang juga tak tahu di mana keberadaannya.
Dalam rekaman CCTV, polisi melihat Sulyadi memakai jaket hitam mengendarai sepeda motor masuk ke perumahan BTN Citra Persada Medas pada 26 Juli 2022 jam 09:12, tiga hari sebelum Rani ditemukan tewas. Dia lalu mengarahkan motor ke rumah Pak Putu. Dua jam kemudian, Sulyadi meninggalkan kompleks BTN Citra Persada Medas.
Berdasarkan rekaman CCTV, polisi mencurigai Sulyadi sebagai pelaku, petugas lalu mendatangi rumah istri Sulyadi di daerah Ampenan. Saat tiba di lokasi, sang istri bilang suaminya sudah beberapa hari tidak pulang. Polisi pun semakin curiga.
Mereka kemudian meminta nomor HP Sulyadi kepada salah satu saudaranya. Polisi kemudian mendeteksi sinyal HP Sulyadi berada di Ngawi, Jawa Timur. Dua minggu kemudian, pada 10 Agustus 2022, Tim Puma dari Polres Mataram menangkap Sulyadi di desa Gerih, kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Kesaksian di Pengadilan
Kasus pembunuhan terhadap Rani kemudian disidangkan di Pengadilan Negeri Mataram, beberapa saksi didatangkan. Salah satunya adalah Hanan Junaidi, tukang yang bekerja di rumah Pak Putu.
Saat hari pembunuhan, tanggal 26 Juli 2022, Hanan bilang Sulyadi minta para tukang mengerjakan rumah lain di Griya Taman Sari Tembolak. Mereka menurut, meski pekerjaan di rumah Pak Putu belum kelar.
Jam setengah 12 siang, Sulyadi mengecek pekerjaan Hanan dan teman-temannya, selama satu jam mandor itu di sana. Hanan bilang, waktu itu Sulyadi tampak murung dan bingung. Jari telunjuknya terluka.
Dalam persidangan, Hanan menyebut dirinya dan tukang yang lain tidak tahu kalau Rani dan Sulyadi berpacaran. Setahu mereka, keduanya cuma saling sapa saja.
Quote:
Pak Putu yang rumahnya direnovasi juga bersaksi. Dia bilang mengenal Rani sejak 2020. Pak Putu menambahkan, rumahnya direnovasi sejak Mei 2022 oleh Sulyadi yang merupakan pemborong sekaligus mandor. Dirinya tidak pernah melihat Sulyadi mengobrol dengan Rani. Tapi, tahu jika Pak Mandor tersebut pernah numpang salat di rumah Rani.
Pak Putu terakhir bertemu Sulyadi pada 23 Juli 2022, waktu itu dia minta uang untuk membayar ongkos tukang. Pada 28 Juli 2022, Pak Putu ditelepon istri Sulyadi, dia menanyakan keberadaan sang suami karena beberapa hari tak pulang-pulang.
Istri Sulyadi bilang, keduanya bertengkar karena suaminya kerja dari pagi sampai malam tapi tidak bawa uang. Akibatnya Sulyadi diusir dari rumah. Pak Putu kemudian menghubungi Sulyadi, tapi nomor HP-nya tidak aktif.
Quote:
Pak Putu lalu datang ke rumahnya, sampai di sana, dia terkejut karena tidak ada tukang yang bekerja. Dia menghubungi Hanan, salah satu tukang. Pria itu bilang, sejak 26 Juli, Sulyadi minta para tukang bekerja di Griya Taman Sari Tembolak.
Pak Putu pun bingung, rumahnya baru 50% direnovasi, tapi Suliyadi malah pergi. Padahal dia sudah membayar Rp 27 juta, dari total keseluruhan biaya renovasi yang mencapai Rp 30 juta.
Istri Suliyadi yang bernama Isitiqomah juga hadir sebagai saksi. Menurutnya sang suami orangnya baik dan tidak pernah marah-marah. Sebaliknya, Istiqomah menyebut dirinya yang sering marah-marah pada sang suami. Sulyadi cuma diam tak melawan saat dimarahi istrinya. Selama 21 tahun pernikahannya dan dikaruniai 3 anak, dia tidak pernah mendengar suaminya selingkuh.
Istiqomah bilang, tak lama setelah polisi mendatangi rumahnya, Sulyadi menelepon. Dia lalu bertanya apakah Suluyadi membunuh Rani ? Suaminya mengakui hal tersebut dan melakukannya karena khilaf. Dia berjanji akan segera menyerahkan diri ke polisi.
Titin, kenalan Sulyadi juga bersaksi. Dia mengaku diminta mengantar pria itu ke konter untuk membuka sandi HP milik Rani, karena pihak konter tak menyanggupi, Sulyadi meminjam uang Rp 1 juta dari Titin. Kalau sandi kedua HP milik Rani berhasil dibuka, HP itu akan digadaikan. HP itu kemudian dititipkan ke Titin.
Quote:
Dalam persidangan, majelis hakim mendakwa Sulyadi dengan Pasal 338 tentang pembunuhan, hukuman asli menurut pasal itu adalah maksimal 15 tahun penjara. Tapi, hakim hanya menjatuhkam hukuman 14 tahun penjara. Sulyadi menerima dan tidak melakukan banding.
Menurut hakim, hal yang meringankan dari Sulyadi adalah dia mengakui dan menyesali perbuatannya. Dia juga belum pernah dipenjara sebelumnya, hakim menilai Sulyadi masih bisa berubah menjadi lebih baik. Hal yang memberatkan adalah dia membunuh bukan hanya Rani, melainkan juga jabang bayi di perut wanita itu.
Sebelum dilakukan persidangan, dilakukan rekonstruksi kejadian pada 30 Agustus 2022, di mana Sulyadi memperagakan 27 adegan. Yang mencakup cara tersangka membunuh korban, dengan memukul wajah dan membenturkan kepala Rani ke tembok kamar mandi. Hal ini sesuai hasil autopsi, karena ada luka lebam di wajah dan luka benturan di kepala.
Menurut Ibu Sunia, tetangga Rani, wanita itu dikenal rajin mengikuti kegiatan ibadah di lingkungan tempat tinggalnya. Dia pandai bergaul, meski jarang keluar rumah. Selain bahasa Inggris, Ibu Sunia menyebut jika Rani juga pintar bahasa mandarin. Rani dulu mengatakan kepada Ibu Sunia, dia pilih tinggal sendiri karena merasa tak nyaman tinggal bersama ayah tirinya.
Dirinya dan tetangga masih tak percaya jika wanita itu menjalin asmara dengan Sulyadi. Ibu Sunia menyebut, murid Rani di TK pun banyak yang menangis saat mendengar kabar sang guru telah tiada.
Quote:
Di sisi lain, selama persidangan, Istiqomah sang istri pun berjanji akan menerima kembali Sulyadi setelah bebas dari penjara, dengan mengatakan hal itu dilakukan demi anak-anak.
Dalam persidangan, Sulyadi juga mengakui, dirinya ingin menikah lagi. Tapi, hal itu belum sempat disampaikan kepada sang istri. Ambisi menikah lagi ini kemungkinan karena dirinya sering dimarahi istri.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kasus ini.
Referensi: 1| 2 | 3 | 4
tf96065053 dan chamelemon memberi reputasi
2
223
6
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan










