Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
ESDM Beber Hasil Awal Tes B50: Filter Kendaraan Lebih Cepat Rusak
Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa hasil awal uji coba penggunaan campuran biodiesel B50 membuat filter kendaraan lebih cepat rusak dan daya mesin sedikit lebih rendah dibandingkan dengan B40.

“Umur filter dari penggunaan B50 memang cenderung lebih pendek. Misalnya umur filter tiga bulan menjadi dua bulan. Ada perbedaan sekitar 10%—20% performa dari filter tersebut,” kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi dalam rapat bersama Komisi XII, Selasa (11/11/2025) malam.

“Daya yang dihasilkan juga lebih rendah sekitar 10%—20% dibandingkan dengan B40,” tambahnya.

Eniya mengatakan uji laboratorium B50 telah dimulai dijadwalkan dan berlangsung selama enam bulan ke depan. Penerapan B50 pun diharapkan akan menekan impor solar.

“Kita sudah melakukan uji laboratorium dari komponen bahan bakar minyak yang digunakan. Ada dua jenis solar dan beberapa komposisi bahan bakar nabati yang diuji,” ujarnya.

Uji laboratorium dilakukan di Lemigas bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM meliputi pengujian karakteristik bahan bakar, chassis dynamometer, filter clogging, serta uji presipitasi dan stabilitas penyimpanan.

Dia menjelaskan pengujian tahap awal tersebut juga mencakup campuran bahan bakar solar dengan berbagai komposisi bahan baku minyak kelapa sawit. Menurutnya, solar dengan kadar sulfur rendah lebih ideal digunakan dalam campuran tersebut.

Dalam pemaparannya, Eniya mengatakan ada tiga komposisi yang diuji yakni 35% fatty acid methyl ester (FAME) dengan 15% hydrotreated vegetable oil (HVO), 40% FAME dengan 10% HVO, serta 50% FAME murni.

“Dalam waktu enam bulan ke depan, kami akan melakukan uji pemanfaatan B50 dalam kondisi nyata di lapangan,” tuturnya.

Uji coba ini meliputi road test, kajian kecukupan dan keberlanjutan pendanaan, ketersediaan CPO, serta peningkatan infrastruktur pendukung.

“Kami berencana melakukan pengujian lapangan untuk memastikan kesiapan teknis standar B50, termasuk memastikan kualitas FAME yang digunakan agar bisa dicampurkan ke solar sebagai bahan bakar utama,” jelas Eniya.

Sebagai catatan, Kementerian ESDM memprediksi Indonesia membutuhkan tambahan produksi 4 juta kiloliter (kl) FAME untuk menjalankan mandatori B50 pada 2026.

Kementerian ESDM mencatat total produksi biodiesel untuk memenuhi kebutuhan B40 berada sekitar 15,7 juta kl. Untuk B50, ESDM memprediksi program tersebut akan menghabiskan biodiesel sekitar 19 juta hingga 20 juta kl.

Dengan begitu, Indonesia membutuhkan tambahan produksi sekitar 4 juta kl FAME untuk menjalankan B50.

Adapun alokasi pendanaan biodiesel pada 2025 hanya dibatasi untuk segmen public service obligation (PSO) sebanyak 7,55 juta kl dari total target produksi B40 tahun ini sebanyak 15,6 juta kl.

Sementara itu, untuk B50, pemerintah masih menyusun besaran insentif yang akan dialokasikan seiring dengan berjalannya pengujian teknis B50.

https://www.bloombergtechnoz.com/det...h-cepat-rusak/


Tumben ini ESDM yg ngomong gini..
Ini beneran ESDM apa bukan?

soelojo4503Avatar border
soelojo4503 memberi reputasi
1
225
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan