Riset DEEP: Sentimen Positif Gelar Pahlawan Soeharto Berakar dari Dukungan NU dan Muhammadiyah
Oleh: Mulato
Editor: Wiwid wida
10 Nov 2025 - 22:39
Surakarta
whatsapp sharing buttonfacebook sharing buttontwitter sharing buttonsharethis sharing button
Suharto Pahlawan Nasional, Warga Karanganyar Syukuran Konvoi ke Giribangun
Segenap elemen masyarakat Kabupaten Sragen melaksanakan ziarah tabur bunga di pusara makam Presiden ke-2 RI H.M. Soeharto di Astana Giribangun, Matesih, Senin (10/11). (Foto: RRI/Mulato Ishaan)
    Dengarkan Berita
KBRN,Karanganyar: Segenap elemen masyarakat pecinta Soeharto dari Kabupaten Karanganyar bersyukur atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Almarhum H.M. Soeharto. Sebagai bentuk syukur atas gelar tersebut, mereka melakukan konvoi dari Monumen Jaten ke Pusara Makam Soeharto di Astana Giribangun, Matesih, Senin (10/11/2025).

Dalam konvoi itu, peserta membawa spanduk dan baliho bertuliskan “Pak Harto Pahlawanku”. Atribut dan umbul-umbul juga sebelumnya telah dipasang di sejumlah titik strategis, seperti kawasan Bejen, sepanjang jalan menuju Astana Giribangun.

Tiba di Astana Giribangun peserta menaburkan bunga di pusara Soeharto dan Ibu Tien, sementara yang lain membaca surah Yasin hingga suasana berlangsung khusyuk dan penuh rasa haru.

Koordinator aksi, Kiswadi Agus, mengatakan pemilihan Monumen Jaten sebagai titik awal konvoi memiliki makna simbolis, karena sebagai tempat kelahiran dan masa kecil Ibu Tien Soeharto.

"Monumen ini punya nilai sejarah tersendiri karena di sinilah Ibu Tien lahir dan tumbuh. Hubungan beliau dengan Pak Harto menjadi teladan keluarga yang rukun dan saling mendukung,” ucap dia.

Kiswadi Agus mengatakan, kegiatan tersebut merupakan ungkapan terima kasih sekaligus puncak perjuangan panjang masyarakat Karanganyar yang selama bertahun-tahun mengusulkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Ia menuturkan, sejak lebih dari satu dekade lalu berbagai seminar, diskusi, dan forum telah digelar untuk mengusung Soeharto sebagai pahlawan nasional.

“Alhamdulillah, hari ini Pak Harto sudah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional. Ini bentuk rasa syukur kami, karena perjuangan ini sudah kami lakukan sejak 2010,” ujar Kiswadi.

Dia kekeuh mengusulkan gelar Pahlawan Nasional karena Soeharto berkiprah dalam pembangunan nasional dan keagamaan, termasuk pembangunan 999 masjid di seluruh Indonesia.

“Pak Harto membangun negeri ini dari berbagai sisi. Kami percaya jasa beliau besar bagi bangsa Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Karanganyar, Bambang Priyono, menilai perdebatan soal pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto merupakan hal wajar. Namun, masyarakat diminta menilai sejarah secara adil.

Bambang mengenang masa kecilnya ketika pembangunan belum merata sebelum masa Orde Baru. Menurutnya, kepemimpinan Soeharto membawa perubahan nyata di bidang infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi.

“Orang Jawa punya ajaran mikul duwur mendem jero, artinya mengangkat yang baik dan menutup yang buruk. Semua orang punya kesalahan, termasuk pemimpin besar seperti Pak Harto. Tapi jasa dan kebaikannya harus tetap diingat,” ujarnya.

Dilansir dari KBRN RRI, Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 pada peringatan Hari Pahlawan 10 November. Kesepuluh tokoh tersebut berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari mantan presiden, TNI, tokoh buruh, hingga ulama.

Prabowo menyerahkan gelar pahlawan nasional kepada para ahli waris di Istana negara. Acara dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. MI

https://rri.co.id/surakarta/daerah/1...-ke-giribangun
Banyak yang dukung.


Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Respons Veteran Surabaya
[img]https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2025/11/10/enang-soekanto-78-veteran-surabaya-1762769988655_169.jpeg?w=650&q=80[/img
Enang Soekanto (78) veteran Surabaya. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya - Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto oleh Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025), menuai tanggapan dari kalangan veteran di Surabaya. Sebagian besar menyambut positif keputusan tersebut.
Salah satunya adalah Bukhori (83), veteran TNI asal Surabaya. Ia menilai Soeharto layak mendapat gelar pahlawan karena dianggap sebagai patriot.

"Setuju saja, beliau itu patriot," kata Bukhori saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin (10/11/2025).

Menurut Bukhori, Soeharto pantas diberi gelar pahlawan atas jasanya selama memimpin Indonesia, terutama dalam menjaga ketertiban dan membangun negeri.

"(Seoharto berjasa) dalam hal pembangunan. Pada waktu itu (Indonesia dipimpin Soeharto kondisinya), tertib ya," jelasnya.

Sama halnya dengan Enang Soekanto (78) veteran Surabaya. Ia setuju Soeharto diberi gelar pahlawan, meski selama memimpin Indonesia banyak dinamika.


"Itu bagus itu (Soeharto jadi pahlawan), walaupun perjuangan beliau itu ada sedikit negatifnya, tapi positifnya lebih banyak," kata Enang.

Baginya, banyak hal yang telah dilakukan Seoharto selama 32 tahun menjadi presiden. Salah satunya ialah membuat panduan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) untuk mengamalkan Pancasila, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

"Waktu itu itu kan (Pemerintah Soeharto) melestarikan P4. Begini, gelar pahlawan itu kan diberikan kepada orang-orang yang berjasa terhadap bangsa dan negara kita ini," pungkasnya.


https://www.detik.com/jatim/berita/d...n-surabaya/amp
Banyak sekali yang mengecam, tapi banyak juga yang mendukung dari banyak kalangan jadi kalau dituduh cuma partai atau kelompok politik salah karena akar rumput banyak yang setuju.

Fakto penetapan pahlawan nasional ada faktor pengaruh ke masyarakat sampai sekarang. Makanya beberapa tokoh macam Sultan Muhammad Salahuddin dari NTB dan Zainal Abdiin Sjah bisa masuk karena masih kuat pengaruhnya di masyarakat selain faktor sejarah